106. Janggal

7.5K 612 127
                                    

"KAMU TIDAK MENDIDIK PUTRAMU HINGGA DIA BISA MELUKAI ORANG LAIN! AKAN JADI APA DIA NANTI JIKA SUDAH DEWASA" ujar ibu pertama

Queen menolah pada el yang sedang fokus pada ipadnya "el kamu mau jadi apa nanti?"

"orang kaya yang kerjanya cuma rebahan" jawab El santai

"LIAT ITU HASIL DIDIKAN ANDA PADA PUTRA ANDA DIA BAHKAN TIDAK MENGHORMATI ORANG YANG LEBIH TUA DARI DIRINYA" bentak ibu ketiga

"el bagaimana sikapmu pada orang lain?"

"sikap el tergantung pada sikap orang tersebut pada el"

Queen menaikkan senelah alisnya "so"

El mengangkat kepalanya "jika orang tersebut tidak bersikap baik kepada el akankah el harus bersikap baik padanya? oh tentu saja tidak" ucap El sembari menggelengkan kepalanya

"TUTUP MULUT SIALANMU BOCAH HARAM!" sarkas ibu ketiga

"ya ya ya whatever" seru sambil mengibaskan tangannya lalu kembali fokus pada ipadnya

"APA KAMU TIDAK MELARANG PUTRAMU UNTUK TIDAK MELAKUKAN KEKERASAN! TINDAKANNYA ITU SUDAH TERMASUK TIDAK KRIMINAL!"

"putra saya bebas melakukan apapun yang dia inginkan" ucap Queen gantung

"termasuk melakukan kekerasan terhadap orang lain" lanjut Queen santai

"SAYA AKAN MENUNTUTMU DAN SELURUH PUTRAMU!"

"silahkan" ucap Queen santai

"pa mama mau papa laporin mereka kepolisi sekarang juga" seru ibu ketiga pada suaminya

"oke ma"

Suami dari ibu tersebut langsung menelpon pihak kepolisian. Dan tidak lama setelah itu masuklah beberapa anggota kepolisian kedalam ruang kepala sekolah.

Para guru guru yang ada disana terkejut atas tindakan dari wali murid siswanya itu. Ibu tersebut memang membuktikan ucapannya dengan memanggil polisi.

"permisi saya disini ini menangkap keluarga ibu atas tindakan pencemaran nama baik" ucap salah satu petugas kepolisian

Queen dan Vino hanya diam tanpa memikirkan kehadiran polisi tersebut. Sedangkan El masih fokus pada ipadnya jadi ia tidak menyadai apa yang terjadi.

"ibu bapak sebaiknyaa kalian meminta maaf agar kasus ini tidak berlanjut kejalur hukum" seru salah satu guru

Queen terkekeh "kau membawanya" tanya Queen pada Vino dengan suara pelan

"tentu"

"mohon kerja samanya ibu bapak mari ikut kami kekantor"

"haruskah?"

"maksud anda?" tanya bapak polisi itu tak paham

"haruskan kami melakukannya?"

"iya karena anda sudah mencemarkan nama baik seseorang"

"akankah kalian tetap menangkap kami jika mengetahui kami siapa?"

"ya karena kami tidak akan membeda bedakan seorang penjahat!" ucapnya tegas

"jika kami menolak?"

"kami akan memaksa kalian"

"jika kami memberontak?"

"kami akan menembak kalian"

"lakukan!"

"apa maksud anda?"

"tembak kami!" perintah Queen

Semua orang terdiam. Para naggota polisi itu saling melirik satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka mengeluarkan senjatanya.

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang