81. Perawan/janda?

9K 602 158
                                    

Hari kini tengah berganti malam. Tepat disebuah ruangan gelap terdapat 2 orang yang berbeda jenis kelamin tengah tertawa bersama. Mereka puas akan apa yang sudah mereka lakukan hari ini.

"hahahah ini belum seberapa sayang tunggulah kejutan kejutan menarik dariku" ucap searang wanita dengan pelan namun tersirat ketegasan didalamnya

"kau benar semua ini memang pantas ia dapatkan" jawab seorang pria disampingnya

"dia sudah terlalu banyak bermain main dan kini saatnya aku bermain"

"aku selalu tidak sabar menunggu kejutanmu nona"

"tentu mr.A"

"kau sangat cantik malam ini sayang"

"apa maumu!?" seru seorang wanita yang disebut Mrs.B dengan tajam

"hahaha kau memang tidak suka berbasa basi Mrs.B"

"ya karena menurutku itu akan membuang buang waktu berhargaku!!" ketus MrsB

"baiklah baiklah maukah kau bermain denganku malam ini?" tawar Mr.A

"aku sedang malas jadi kita lakukan itu dilain hari" jawab Mrs.B malas

"aku tidak menerima penolakan sayang"

Mr.A langsung menggendong Mrs.B ala karung beras dan melemparnya kekasur yang ada didalam ruangan tersebut. Dan mulai melakukan apa yang mereka inginkan sampai subuh.

***

Hari ini adalah peringatan ketuju hari kematian Queen. Para sanak saudara dan sahabat Queen berkumpul dimansion keluarga Alberd.

Mereka mengadakan acara yasinan kecil kecilan untuk Queen yang hanya dihadiri oleh sahabat dan kerabatnya saja. Usai acara selesai semua orang kembali kerumah mereka masing masing.

Kini hanya tinggal anggota keluarga Alberd,Mei dkk,dan Vino dkk yang masih berpumpul diruang tamu.

Suasana disana sangatlah sepi dan terasa akward. Semua orang hanya diam dengan fikiran mereka masing masing. Hingga keheningan tersebut dipecahkan oleh Gibran.

"ehem.....kita kok jadi kayak canggung gitu ya?" celetuk Gibran

Semua orang menatap Gibran malas lalu fokus kembali dengan fikiran mereka yang sebelumnya.

Gibran mendengus kesal karena merasa diabaikan oleh yang lainnya.

"ini efek ketiadaan Queen disini....perlahan semuanya akan berubah seiring berjalannya waktu" seru Lina dengan pandangan fokus kedepan

"Queen....dia bagaikan tiang yang menjadi penyanggah kita semua" lanjut Mei

"dia pergi dan kita hancur" imbuh Zia

"ini balasan atas ketidak adilan yang dia dapat" ucap Risha

"gua kangen sama dia" lirih Kenzo

"gua juga" lanjut kenzi

"gua tau kalian semua pasti kangen sama Queen tapi kalian gak boleh kayak gini terus.....Queen juga pasti mau yang terbaik buat kalian....dia juga pingin kalian bahagia....dia gak pingin kalian terus terusan terjebak dalam penyesalan....kalian harus bisa bangkit....buat Queen bangga sama kalian dia alam sana....berhenti tangisin dia dan perbanyak doain dia buat dia tenang dialamnya.....jangan buat dia semakin sedih....cukup rasa sakit yang dia dapat didunia....jangan tambah rasa sakit dia diakhirat" nasihat Sam panjang lebar dengan bijak

"tumben bijak" celetuk Gibran

pletak

Kenzi menjitak kepala Gibran "jangan bejanda bego"

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang