52. Diusir

6.7K 378 8
                                    

Vino menyatukan keningnya dan juga kening Queen lalu menatap mata Queen lekat. Nafas mereka berdua masih memburu akibat ciuman panas mereka. Vino mengecup bibir Queen sekilas untuk mengakhiri ciumannya. Lalu tersenyum manis pada Queen yang juga dibalas dengan senyuman manis olehnya.

"kamu kekantin gih" seru Queen

"kamu gak mau kekantin" tanya Vino

Queen menggeleng gelengkan kepalanya "nggak"

Vino menyerngitkan dahinya heran "loh kenapa emangnya"

"aku males dengerin bacotan netizen"

"hm,okayy"

"kamu kekantin aja sana kau mau keruang pribadiku"

"aku ikut kamu ajalah"

"jangan nanti mereka curiga sayang kamu kekantin sama mereka dan buat alasan sebagus mungkin supaya mereka gak curiga sama kamu" jelas Queen

"tapi aku maunya sama kamu" rengek Vino

"iyaa,nanti kamu sama aku lagi tapi sekarang kamu harus pergi takut ada yang liat"

"yaudah iya"

Queen berniat untuk bangun dan pergi keruangan pribadi namun pinggangnya ditahan oleh Vino "apa lagi hm"

"kiss"

cup

cup

cup

Queen mengecup pipi,hidung,mata,kening,dan terakhir bibir Vino dengan bertubi tubi "nah udah kan"

"iyaa,kamu mau aku pesenin makan gak?" tanya Vino pada Queen

"gak usah aku bisa pesen makan dari luar aja"

"yaudah aku pergi dulu ya"

"iya"

Vino menurunkan Queen dari pangkuannya dan mendudukkan Queen disofa lalu mengecup kening queen lama "jaga diri baik baik"

Queen menganggukkan kepalanya patuh dan tersenyum manis pada Vino.

***

Setelah gua selesai nemuin Queen diroptoff gua langsung turun kebawah dan pergi kekantin karena bel udah bunyi dari tadi. Saat dikoridor banyak teriak histeris dari siswa siswa karena melihat ketampanan Vino. Walaupun ia hanya menampilkan wajahnya datarnya saja itu tidak mengurangi kadar tetampanannya. Pas datar aja ganteng apa lagi kalo senyum bisa mimisan lu liatnya wkwkw.

Saat gua mulai memasuki kantin suara sorak sorakan dari semua murid mulai terdengar sangat jelas dipendengaran Vino. Vino hanya membiarkan mereka melakukan apa yang mereka mau. Ia hanya setia dengan wajah datarnya.

"bebeb Vino masuk kantin woyy"

"cogan baru datengg"

"pangeran gua"

"calon imamku"

"izin aku memantaskan diriku untukmu"

"mundur mundur gantengnya kelewatan"

"mimisan gua liatnya men"

"bisa bisa gua diabetes lama lama liat bebeb gua"

"bebeb acuu"

"love you sayangg"

"i miss youu"

"woy bos sini" teriak Gibran menggelegar diseluruh kantin

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang