73. Markicob!?

7.1K 461 32
                                    

Queen tertawa ngakak mendengar perbincangan absur dirinya dan juga Vino. Mereka berdua memang terkadang sering membicarakan suatu hal yang tidak masuk akal. Contohnya sekarang mereka membicarakan pelakor dan juga pebinor.

"uda uda perut aku sakit tau" seru Queen setelah menghentikan tawanya

"sini aku elusin"

Vino mendekatkan dirinya pada Queen lalu menyingkap kaos yang Queen gunakan sebatas dada dan mengelus perut Queen dengan lembut.

"kita mau ngapain lagi ya aku bosen" tanya Queen

"kamu uda liat episode terakhir the penthouse" tanya Vino

"oh iya aku belum liat"

"yaudah aku ambil laptop bentar"

"oke aku mau mesen makanan juga"

Vino beranjak dari duduknya lalu pergi kekamar mereka untuk mengambil laptop. Sedangkan Queen memasan makanan untuk dirinya dan juga Vino.

"nih laptopnya" ucap Vino

"iya

"mau aku nyalain sekarang" tanya Vino

"iya tapi jangan diplay dulu makanannya belum dateng" larang Queen

"oke"

ting tong
ting tong

"bentar aku mau buka pintu" seru Queen

Vino mencekal tangan Queen "aku aja"

"gapapa aku aja yang ambil"

"yakin" tanya Vino meragukan

"why"

Vino tidak menjawab tapi malah melirik pakaian Queen dari atas hingga bawah. Queen yang menyadari akan tatapan vino lalu menunjuk untuk melihat penampilannya.

Queen terkejut bukan main. Ia tidak sadar bahwa ia hanya menggunakan hot pans dan juga kaos over size tipis.

"hehe aku lupa kalo aku cuma make kaos sama hot pans" ucap Queen cengengesan

Vino menyentil dahi Queen pelan "makanya kalo mau keluar pikir pikir dulu"

"iya iya" cebik Queen kesal sembari mengusap keningnya

"aku ga mau aset aku diliat orang" seru Vino tegas

"iya sayangg" ucap Queen jengah

Vino beranjak dari duduknya "yaudah aku mau ambil makanannya dulu diluar"

"iya"

Vino langsung keluar untuk mengambil makanan pesanan mereka yang sudah sampai.

"dengan pesanan mba Queen" seru mas mas pengantar makanan

"hm"

"mas siapanya" tanyanya hati hati

"suaminya"

"ooh saya cuma takut salah ngasih pesanan soalnya jarang jarang saya dapet pesanan dari tempat kayak gini apalagi pesanannya cuma cemilan" ucapnya cengengesan

"hm"

"pasti mba Queen orangnya ramah ya"

"ni orang banyak tanya dah" batin Vino kesal

"hm"

"berapa semua" tanya Vino datar

"semuanya udah dibayar sama mba Queen mas"

"hm"

Vino mengambil makanannya lalu membalik badannya dan kembali menutup pintunya kemudian melangkahkan kakinya menuju ruang tamu tempat Queen berada.

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang