36. Sakit

7K 414 7
                                    

Sesampainya Vino digudang belakang ternyata gudang belakang dikunci ia langsung mendobrak pintu tersebut dan menelusuri setiap bagian didalamnya.

BRAK

Ia melihat ada tetesan darah dilantai ia terus mengikuti tetesan darah itu sampai ia menemukan seseorang yang terbaring dilantai dengan darah yang keluar dari kepala,goresan disetiap bagian kulitnya,rambut acak acakan,dan pakaian yang sudah rusak. Namun wajahnya tidak terlihat jelas karena tertutup oleh helaian rambutnya. Vino mencoba untuk melihat siapa orang tersebut dengan membalikkan badannya. Dan alangkah terkejutnya ia bahwa orang yang ia temui adalah gadisnya. Vino langsung memindahkan kepala Queen pada padanya lalu mendekapnya.

"Quenn"

"sayang kamu kenapa"

"bangun heyy kamu harus bertahan demi aku" ucap Vino sendu

Vino langsung membuka hodienya dan memakaikan pada Queen ia juga memakaikan penutup kepalanya agar tidak ada yang mengetahui bahwa itu Queen. Vino langsung menggendong Queen dengan ala bridal style dan menuju keparkiran saat diperjalanan ia mengiraukan tatapan aneh dari siswa. Walaupun wajah Queen tidak terlihat namun mereka bisa melihat dengan jelas darah yang bertetesan dari kepala Queen disepanjang jalan dan juga ditangan lalu seragam Vino juga terdapat bercak darah.

"vin itu siapa" tanya Kenzi

"Enzi"

"hah?" pekik semua orang

"dia kok bisa-" ucapan Kenzi terpotong

potong Vino cepat "jangan banyak tanya kita kerumah sakit sekarang juga"

"ayo"

Vino langsung membawa queen ke Q'A HOSPITAL dengan kecepatan tinggi karena ia takut kalau terjadi sesuatu pada istrinya itu.

"DOKTERR"

"SUSTERR"

"WOYY CEPETAN TOLONG TEMEN GUA"

"ada apa tuan"

"cepat kasih pertolongan untuk dia"

"baik tuan"

Vino menaruh Queen pada berangkar yang dibawa oleh para suster tadi dan langsung mendorong berangkar itu ke icu untuk mendapatkan pertolongan pertama. Vino langsung duduk disalah satu kursi didepan ruang icu ia menundukkan kepalanya sambil memegang kepalanya guna meredam emosinya. Ia benar benar sangat marah namun ia mencoba untuk menutupi emosinya dari semua orang dengan raut wajah datarnya.

"vin gimana keadaan Queen" tanya Kenzo cemas

"lagi ditanganin"

arrghhh

bugh

Kenzo langsung membogem tembok disampingnya sampai tangannya mengeluarkan darah.

"bang percuma lu kayak gini itu gak bakalan bisa mengubah keadaan" ucap Kenzi untuk menenangkan kembarannya itu

Kenzo langsung terduduk dilantai dan meremas rambutnya kasar "tapi gua gagal zi,gua gagal" ucap Kenzo pelan

Kenzi menepuk pelan baju Kenzo "bukan cuma lu tapi gua juga"

"kalian kenapa sih" tanya Gibran heran

"ga" jawab twins datar

"zo" panggil Zia

"hm"

"mom and dad"

"gua harus bilang gimana sama mereka zi"

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang