70. Penthouse

6.9K 457 35
                                    

"bagaimana sudah ingat dengan apa yang saya katakan?" tanya Queen datar

"dek kit-"

"sekali gua bilang nggak berarti nggak!" sentak Queen

"gua ga suka dikekang apalagi dipaksa jadi jangan pernah nyuruh gua ngelakuin sesuatu yang ga gua suka!" lanjut Queen dengan aura dinginnya

Vino yang menyadari itu langsung mengelus punggung tangan Queen dari bawah meja tanpa sepengetahuan yang lainnya. Agar Queen kembali tenang dan bisa mengontrol emosinya.

"jadi kamu beneran ga bisa balik kerumah?" tanyanya sekali lagi

"hm

"Queen" panggil Lina

"hm"

"lu beneran maafin kita kan"

"hm"

Lina bernafas lega "syukurlah gua kira lu ga maafin kita"

"gua seneng kita bisa balik kayak dulu" seru Mei sambil tersenyum

"emang gua pernah bilang kalo gua mau kayak dulu? nggak kan! gua emang maafin kalian tapi untuk balik kayak dulu gua ga bisa" seru Queen dengan datar dan dingin

"Queen" lirih Mei dkk

"gelas pecah ga bakalan bisa disatuin lagi sekalipun pake lem terbaik kalaupun bisa berntuknya tidak akan sama lagi" ucap Queen dingin

"o-oke tapi lu masi mau temenan sama kita kan?"

"hm"

"kata Vino kamu tinggal diapart emang bener dek" tanya Kenzo

"hm"

"jadi cafe ini beneran punya kamu" tanya Kenzi

"hm"

"sejak kapan" tanya Kenzo

queen mengedikkan bahunya acuh tanda tidak tau.

"kam-"

"woy uda napa tanya jawabnya gua laper tau" potong Gibran

pletak

Kenzo menjitak kepala Gibran "lu ngerusak suasana mulu dah sapri"

"nama gua gibran G-I-B-R-A-N bukan Sapri" dengus Gibran kesal

"iyain ajalah"

"oma sama opa ngasih kamu apart" tanyanya

"hm"

"kapan"

"3 thn yng lalu"

"ooh"

"dalam rangka apa"

"ultah"

"kamu?"

"hm"

"kalian sadar ga si baju Queen sama Vino couple" celetuk Lina

Sontak semua pandangan langsung mengarah pada Queen dan Vino yang memang sedang duduk bersebelahan. Queen dan Vino yang ditatap hanya menampilkan wajah datarnya saja.

"eh iya ya" ucap Mei setuju

"kalian janjian" tanya Gibran penuh selidik

"ga!" jawab Queen dan Vino serempak

"terus ko bisa samaan gitu"

"gtw"

Gibran menghela nafas panjang "cape gua ngomong sama kulkas"

"hm"

"hm"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang