Bukan hanya menyakiti batin salah satunya begitu parah namun kini dia juga telah membuat luka fisik begitu jelas pada yang lainnya. Bercak darahnya dan Yoongi masih tertinggal dan mulai mengering pada buku jarinya. Tangannya bergetar saat mengingat apa yang baru saja ia lakukan.

Dirinya menyesal. Dia juga bahkan secara tidak langsung telah melanggar janjinya pada Hoseok dan Jimin untuk menyelesaikan masalah Yoongi dengan baik-baik dan membawa sosok itu langsung pada mereka. Hingga kini yang bisa ia lakukan hanya bersembunyi seperti pengecut.

Menyalahkan diri sendiri dalam hening sesak yang membelenggu.

*drtt

Getaran ponsel yang sedari tadi berada disampingnya berhasil sedikit menghentikan niat Seokjin untuk kembali membenturkan kepalanya yang kini mulai terlihat memiliki jejak memar tepat di dahinya.

Matanya memicing saat menemukan nomor asing menelponnya. Lama Seokjin hanya menatapnya sampai getaran itu berhenti namun selang beberapa detik kembali berdering memunculkan nomor yang sama.

Itu nomor asing, seharusnya Seokjin mengabaikannya saja seperti dirinya yang juga mengabaikan telpon Yohan. Tapi entah ada rasa lain yang memaksanya untuk segera menjawab panggilan itu.

Layar ponselnya kembali hanya menunjukan kegelapan setelah tiga kali dering dan tak ada satupun yang berhasil membuat Seokjin tergerak menggeser tombol hijau. Matanya mengerjap pelan dan pada kedipan lambat kelimanya kerutan mulai terlihat jelas tercetak pada dahinya.

Ada pesan suara yang masuk dari nomor asing yang sama. Penasaran akhirnya lengan lemas Seokjin perlahan meraih ponselnya. Menatapnya ragu sebelum akhirnya membuka pesan itu.

"Hyung... i—ni... aku. Rumah... ki—kita... mengapa... harus... hancur... se—seperti... ini."

Suaranya begitu pelan, terdengar serak bahkan seolah orang itu kesulitan walau hanya untuk mengeluarkan satu kata saja. Deru nafas berat yang Seokjin dengar dengan jelas pada detik terakhir pesannya juga semakin menegaskan bahwa sosok didepan sana sudah hampir kehilangan kesadarannya.

Namun yang kini membuat tubuh Seokjin meremang hebat, memacu detak jantungnya kembali pada taraf abnormal dan segera menyalakan mesin mobilnya dengan terburu adalah bahwa... suara itu milik adiknya.

Kim Namjoon.

📖 To Be Continued 📖

A! YO! HITMAN BANG INTRODUCE!

BAPAK LEADER TERSAYANG MULAI MENUNJUKAN HILAL HILAL KEMUNCULAN SAUDARA-SAUDARAA

wkwk

Gimana nih double up nya hehe
Ngga sepanjang yang kemarin karena yahh aslii Jii tuh takut kalian bosen bacanya kalau kepanjanga 😭😭

Tapi biar ngga bimbang coba ingin Jii dengar pendapatnya.

Kalian lebih nyaman panjangnya kaya gini aja ug sekitar 2000+ words atau fine aja kalau sepanjang kemarin yang 2500+ words?

Please jawab yahh sksk

Dan sekali lagi, aslii comment kalian di part kemarin bikin mood bangett ya ampunn sampe pengen nangiss 😭😭👍 ada yg bilang nuansa horror lagi part kemarin parah bangett 😭 tapi suka Jii bacanyaa sksk

Sudahlah yah sebelum kepanjangann, mari bertemu dengan bujang yang baru aja setor selca.

Ohh lupa abangnya yang lagi mojok nangis juga setor selca wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ohh lupa abangnya yang lagi mojok nangis juga setor selca wkwk

Ohh lupa abangnya yang lagi mojok nangis juga setor selca wkwk

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selamat ber malming ria kawandeul

Ini juga Jii lagi jalan kok sama Jimin muehehe

Ini juga Jii lagi jalan kok sama Jimin muehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

See you Sabtuu nantii

Dengan Cinta Ungu yang dititip Jimin

Deep Bow

-Jiraa-

-Jiraa-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
기억 MEMORY || BTSWhere stories live. Discover now