"Beberapa jadwalnya sudah bisa kita batalkan. Seperti yang kau sarankan. Bahkan sebagian dendanya sudah kau tutup sendiri dengan uangmu. Tapi kita tidak bisa selamanya melakukan hal ini. Seokjin-ah, aku yakin kau juga tahu bahwa orang-orang diluar sana sudah mulai membicarakan Taehyung dan Jungkook lagi semenjak hari aku memintamu membujuk Taehyung."
Seokjin memijat pangkal hidungnya pelan. Sebenarnya Seokjin tidak terlalu terkejut dengan penuturan sang manager. Dirinya sudah menduga hal ini sedari awal. Caranya melindungi Taehyung kali ini memang bisa jadi berujung menyakiti semua pihak. Namun rasanya membuat Taehyung menanggung sesak yang Seokjin rasakanpun dirinya masih tak sanggup.
"Seokjin-ah..." atensinya kembali berpusat pada sang manajer saat suara lembut itu menyapanya. Mungkin hubungannya dengan Yohan memang belum sedekat dirinya bersama Sejin dulu, namun kurang lebih Seokjin tak bisa menyangkal bahwa Yohan telah perlahan berhasil mendapatkan kepercayaan dan titik nyamannya. Sebagai salah satu orang yang bisa menjadi sandaran sesaatnya.
"Aku tahu ini pilihan yang sulit. Aku juga tahu, kau melakukan semuanya untuk melindungi Taehyung dan Jungkook secara bersamaan. Tapi ada saatnya, Seokjin... ada saatnya Taehyung benar-benar harus keluar dari belenggunya sendiri."
"Kau sudah mengulurkan tanganmu padanya hingga dirinya bisa bangkit secara perlahan, tapi untuk kembali berjalan dengan tegak dia harus melakukannya sendiri. Dengan kekuatannya sendiri."
Yohan berjalan perlahan mendekati Seokjin yang kini masih menatapnya. Ia meremas bahu pemuda Kim itu pelan. Secara tak langsung berusaha memberikan kekuatan dan keyakinan pada sosok di hadapannya itu. "Aku yakin kau paham maksudku. Aku akan memanggil staff untuk merapikan riasanmu dan setelahnya aku akan mencoba kembali berbicara pada sutradara Oh untuk memberikanmu izin cuti sehari besok. Aku tahu disaat seperti ini hanya bertemu adik-adikmu yang bisa sedikit mengangkat bebanmu 'kan?"
Dua tepukan pelan Yohan berikan pada Seokjin sebelum akhirnya kembali melangkahkan kakinya keluar.
***
Semuanya berjalan lancar bagi Yoongi beberapa hari ini. Dirinya sudah mengajukan cuti pada agensi dan melimpahkan seluruh projectnya pada produser yang lain. Dua tahun ini, tidak, bahkan seumur hidupnya sampai saat ini hari-hari Yoongi hanya diisi musik. Semua lagu yang ia ciptakan, beat dan lirik yang ia nyanyikan, semuanya adalah hal yang paling berharga bagi Yoongi.
Namun saat ini semuanya itu sudah tak berarti lagi, saat di hadapannya sosok yang begitu lama ia rindukan sudah bisa memberikan senyumnya lagi pada Yoongi. Hoseok, Jung Hoseok, satu-satunya yang bahkan bisa membuat Yoongi meninggalkan studio dan perangkat MIDI kesayangannya.
Yoongi mungkin harus bernafas lega karena Hoseok tidak terlalu banyak menanyakan member lain lagi. Dirinya selalu berhasil mengalihkan atensi Hoseok jika topik mengenai 'dimana member lain' sudah mulai memasuki interaksi mereka.
Bahkan mungkin Min Yoongi kini sudah bisa diberi gelar sebagai penulis naskah drama terbaik? Ya. Kebohongan yang ia rangkai mengalir begitu mulus layaknya novel roman picisan tanpa konflik berarti.
Member lain sedang begitu sibuk katanya. Beberapa kali Yoongi bahkan mengatakan bahwa Namjoon menitipkan salam padanya, Seokjin bilang merindukannya lewat pesan chat atau Taehyung yang menyesal karena belum bisa secepatnya mendatangi Hoseok.
Apa Yoongi memang terlalu pintar merangkai cerita? Atau... Hoseok yang juga terlalu bodoh untuk terus mempercayai semua ucapan Yoongi?
Entahlah. Hoseok bahkan begitu patuh saat Yoongi selalu melarangnya menggunakan ponsel atau menonton televisi. Ia tak pernah bertanya jauh bahkan tidak curiga karena Yoongi terlihat begitu baik seperti biasanya. Kakaknya itu masih cerewet jika mengenai kesehatan seperti dulu. Memarahinya jika ingin bermain ponsel dengan alasan dirinya harus lebih banyak istirahat.
YOU ARE READING
기억 MEMORY || BTS
FanfictionSemua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok' Permulaanku yang berharga An ordinary story between their friendship and memory Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56 ...
MEMORY || 22
Start from the beginning
