epilog

621 106 191
                                    

Kamu mungkin tidak bisa menyiram bunga yang sudah layu dan berharap ia akan mekar kembali
tapi kamu bisa menanam bunga yang baru dengan harapan yang lebih baik lagi dari sebelumnya

Hari demi hari terus berlalu, tak hanya sekali atau dua kali masalah menghampiri keluarga kecil Taeyong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari demi hari terus berlalu, tak hanya sekali atau dua kali masalah menghampiri keluarga kecil Taeyong. Namun, mereka tetap berusaha agar kejadian beberapa tahun lalu tidak terjadi lagi, dengan cara tetap berfikir dengan kepala dingin sebelum memutuskan untuk melangkah.

Ya, setelah menyelesaikan masa coass dan sidang kurang lebih dua tahun, sekarang keluarga kecil Lee itu sudah menetap di Indonesia. Seulgi sendiri memilih untuk bekerja menjadi dokter di SM Hospital cabang Indonesia.

Seperti malam ini contohnya, hanya karena Taeyong maggrib belum pulang dari kantor, wanita itu sudah misuh tak karuan di rumah. Bagaimana tidak, malam ini akan dilaksanakan ulang tahun si kembar yang ke sepuluh tahun.

"Ck, lama banget!" gerutunya sambil melemparkan tubuhnya di atas sofa.

"Permisi Bu, ini tumpengnya langsung dibawa keluar aja atau gimana ya?" tanya salah satu maid dengan wajah sedikit kebingungan.

"Langsung dibawa kebelakang aja. Oh ya, bilang sama yang lain juga kalau semua langsung disiapin disana aja, saya mau siap siap dulu," jawab Seulgi tenang.

"Baiklah Bu, kalau gitu saya permisi," maid itu dengan langkah cepat keluar dari ruang tengah meninggalkan Seulgi sendiri.

"Huft sabar Seulgi, mungkin Taeyong kejebak macet. Sekarang waktunya cek anak-anak sambil kamu habisin waktu buat dandan," monolognya sambil tersenyum, setelahnya ia beranjak dari duduknya dan melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Bukan langsung ke kamar, namun terlebih dahulu ibu muda itu menghampiri kedua anak gadisnya yang sepertinya sudah siap dan tinggal turun ke bawah.

Cklek

Saat membuka pintu, pemandangan pertama yang Seulgi lihat adalah Yura yang tengah memakaikan mahkota bunga di kepala kakaknya. "Waw, anak bunda udah siap nih ternyata."

Keduanya menoleh, tak lupa senyum yang ikut terbit diwajah cantik keduanya. "Hehe, iya dong Bun, kok Buna belum siap-siap?" tanya Yuna.

"Ini bunda baru selesai nyiapin semuanya dibawah, kalau gitu bunda mandi dulu deh biar ga kalah cantik dari kalian."

"Hehe, iya Bun. Jangan lupa make up nya yang tebal ya," ujar Yura saat dirasa bundanya sudah keluar dari kamarnya.

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now