36

321 101 107
                                    

Hargai apa yang telah kamu miliki saat ini.
Ingat, kebahagian tak akan pernah datang kepada mereka yang tidak menghargai juga bersyukur atas apa yang telah dimiliki.

Masih sama seperti satu tahun yang lalu, setiap hari Yuna lah yang dengan telaten menemani dan merawat neneknya di rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Masih sama seperti satu tahun yang lalu, setiap hari Yuna lah yang dengan telaten menemani dan merawat neneknya di rumah. Ya, sekarang Joy sudah masuk SMA, Taeyong juga masih sama sibuknya dengan dulu, tapi beban hidup pria itu sudah sedikit berkurang semenjak resmi bercerai dengan istri keduanya sepuluh bulan yang lalu.

Keadaan Tiffany sekarang masih sama seperti setahun lalu, mengingat kanker hati yang ia derita sudah memasuki stadium lanjut dan kata dokter, wanita itu sudah tidak punya banyak waktu lagi untuk hidup.

Namun, berkat perhatian yang diberikan kedua anak dan cucunya itu membuatnya bisa bertahan lebih lama. Ia juga sudah mulai menerima dan bersikap baik pada Yuna, terkadang wanita paruh baya itu juga sering membantu Yuna belajar dan jalan-jalan. Meski Yuna harus mendorong kursi roda neneknya, tapi gadis itu tetap senang dan bersemangat.

Contohnya pagi ini, Tiffany mengajak Yuna dan Joy jalan-jalan pagi keliling komplek, ya meskipun hanya Yuna dan Joy yang jalan kaki.

"Nenek, Tante! Lihat nih, bunganya bagus banget," teriak Yuna dari pinggir taman komplek.

Joy buru-buru mendorong kursi roda Tiffany menghampiri Yuna yang menampakkan wajah cerianya. "Wah iya bagus banget, Yuna mau beli bunga?" tanya Joy sambil berjongkok di depan Yuna.

"Iya mau, tapi nanti aja deh. Uangnya buat ke dokter nenek dulu," balas Yuna.

Tiffany tersenyum, betapa berdosanya dia dulu telah menyia-nyiakan bahkan sering menyakiti Yuna yang selalu ada untuknya. "Wah Yuna udah bisa ngomong R ternyata."

"Iya dong, Yuna udah mau masuk SD, masa candel terus," jawabnya dengan nada sombong.

"Iya deh, cucu nenek memang udah besar, mana pintar lagi. Besok, nenek beliin bunga anggrek buat hadiah ulang tahun kamu, mau kan?"

"Mau nenek, yey Yuna mau beli bunga."

"Udah udah, ayo sekarang pulang. Kasihan ayah dirumah sendiri," ajak Tiffany pada dua gadis didepannya.

Dengan semangat, Joy kembali mendorong kursi roda Tiffany pulang ke rumah. Yuna yang berjalan di depan segera berlari saat mendapati ayahnya sudah bangun dan membersihkan mobil di depan rumah.

"AYAH!" teriak Yuna sambil menghampiri Taeyong.

"Loh, kok udah pulang? Dari mana aja jalan jalannya?"

"Tadi sama nenek cuma muter-muter. Oh iya ayah, hari ini Yuna mau main ke rumah Oma Yoona boleh ngga?"

"Boleh, tapi nanti ya. Sekarang kita sarapan dulu, ayah udah masak barusan," jawab Taeyong sambil mencubit pipi kanan Yuna. "Oh iya, ayo ma, joy. Kita sarapan dulu," ajaknya pada Tiffany dan Joy yang baru saja sampai.

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now