37

313 98 110
                                    

Hal yang menakutkan tentang jarak
adalah kamu tidak tahu apakah mereka akan merindukanmu atau bahkan melupakanmu


Azan magrib berkumandang, Taeyong dan Doyoung yang baru saja melakukan survei lapangan menyempatkan diri untuk sholat  di sebuah masjid terdekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Azan magrib berkumandang, Taeyong dan Doyoung yang baru saja melakukan survei lapangan menyempatkan diri untuk sholat  di sebuah masjid terdekat. Belum sempat membuka sepatunya, terdengar iPhone Taeyong berdering, buru-buru pria itu mengambilnya dari saku dan mengangkatnya.

"Halo kak, ini aku Joy!" Sapa orang diseberang sana dengan nada panik.

"Ada apa Joy? Ini kakak lagi dijalan mau pulang juga."

"Aduh, anu mama drop. Sekarang udah Joy bawa ke RS, dan mama sekarang di ICU lagi," jawab Joy dengan nada yang masih sama seperti sebelumnya. "Kakak cepetan kesini ya."

Tanpa menjawab apapun, Taeyong segera menarik tangan Doyoung yang baru saja selesai melepas sepatu. Doyoung yang dasarnya sedikit emosian tak tinggal diam, pria itu menarik balik tangan Taeyong hingga keduanya terjatuh di depan masjid.

"Lo kenapa dah? Ini kita sholat dulu, udah telat anjir," omel Doyoung pada sahabatnya itu.

"Mama masuk ICU, gue kudu cepet ke sana goblok!"

Tangan Doyoung terulur untuk mengusap punggung Taeyong. "Mending Lo tenang dulu, kita sholat sambil doain tante Tiffany, habis itu baru kita ke RS."

"Tapi mama ud...."

Dengan cepat Doyoung menarik Taeyong menuju tempat wudhu. "Udah ayo kita berdoa buat mama Lo."

"Ck anjir, gue belum lepas sepatu gue."

Meskipun sudah tidak bisa dibilang remaja lagi, namun jika sedang bersama sahabat ya tetap saja sifat kekanak-kanakan mereka kembali. Entah dimana pun itu tak melihat tempat untuk berantem ataupun berbicara kasar.

Selesai sholat, tanpa memakai kembali sepatunya, Taeyong menarik tangan Doyoung ke parkiran. Karena Doyoung juga tahu akan situasi ini, ia hanya pasrah dan segera mengantar Taeyong ke rumah sakit.

"Kak," sapa Joy saat melihat Taeyong dan Doyoung sudah sampai di sana.

"Mama gimana?" tanya Taeyong sembari memeluk erat tubuh adiknya, ya pria itu tau kalau saat ini Joy juga tidak baik-baik saja.

Joy menggeleng. "Belum tau kak, tapi dokter bilang kalau kakak udah datang disuruh ke ruangannya."

Dengan cepat Taeyong melepaskan pelukannya dan mengangguk. "Ya udah, kakak ke sana dulu yah," ucapnya sambil mengelus rambut adiknya. "Doy, gue titip Joy bentar."

Hanya deheman yang diberikan Doyoung sebagai jawaban. Tapi, biar lah Taeyong tetap pergi untuk menemui dokter.

Taeyong melangkahkan kakinya memasuki ruangan dengan nuansa putih dan bau obat-obatan yang sangat menyengat. Melihat dokter Yeji yang sudah duduk menunggunya di kursi, dengan langkah cepat Taeyong menghampirinya dan mendudukkan dirinya di depan dokter itu.

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now