03

772 140 141
                                    


Apakah aku harus mengikhlaskan semua kebahagiaan yang telah tercipta selama ini ?



"Kak, kakak sudah siap kan ? Ayo berangkat, mereka sudah nungguin loh," Tiffany mengetuk pintu dan berucap manis di depan pintu kamar anak sulungnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kak, kakak sudah siap kan ? Ayo berangkat, mereka sudah nungguin loh," Tiffany mengetuk pintu dan berucap manis di depan pintu kamar anak sulungnya.

Sebenarnya Taeyong sudah siap dengan kemeja putih yang diberi mamanya siang tadi, namun untuk berangkat dan ketemu gadis itu Taeyong sangat malas. Ia berjalan mengambil iPhone yang tergeletak di atas nakas juga kunci mobilnya. Sebelum keluar, dirinya mencari nomor seseorang dan menghubunginya terlebih dahulu.

Nomor yang anda tuju, sedang tidak dapat dihubungi.

Ia menghela nafasnya panjang, lalu mencari kontak seseorang untuk pamit untuk pergi bersama Tiffany.

"Kamu kenapa sih ? Aku nggak akan biarin ini terjadi, kamu tenang saja."

Mine♥️

By
Maaf, kamu marah kan pasti ?

Aku izin pergi sama mama ya ?
Kamu percaya kan kalau aku ngga
akan menerima perjodohan konyol
kaya gini ?
Be, aku mohon. Percaya ya sama aku.

Aku cinta kamu Seulgi

Pemuda itu mengusap wajahnya kasar, kalau berjalan untuk menghampiri mamanya yang sudah terlalu senang di depan sana.

"Kakak, kamu tampan sekali malam ini. Mama yakin deh, pasti kamu suka sama gadis pilihan mama," ucap Tiffany sambil tersenyum lebar menatap anak sulungnya.

"Ngga usah banyak basa basi ma. Kalau ngga jadi, Tae mau ke tempat Doy."

"Wah, anak mama udah ngga sabar nih kayaknya mau ketemu istrinya, ups calon istri."

Tanpa menghiraukan perkataan Tiffany, Taeyong berjalan begitu saja memasuki mobil yang sudah siap di depan pintu.

Ia menggeram saat tau siapa gadis yang akan dijodohkan dengannya. Jennie, anak kelas sebelas jurusan vokal yang selama ini selalu mengejarnya. Mengapa dunia begitu sempit.

"Hay jeng. Apa kabar, aduh makin cantik aja nih," wanita yang duduk di samping Jennie berdiri dan memeluk Tiffany.

"Oh iya, kamu juga makin cantik," balas Tiffany yang kembali memuji wanita itu. "ini nak Jennie kan ? Aduh, calon menantu mama cantik banget."

Taeyong mendudukkan bokongnya di meja sebelah, ia malas untuk semeja dengan gadis itu. Memang cantik, tapi wajahnya agak kelihatan serem aja.

"Kak, gabung dong," panggil Tiffany dan menunjuk bangku di samping Jennie.

"Ck, najis," umpatnya namun tetap berjalan menuju tempat mamanya berkumpul.

Tiffany tersenyum senang ia merasa rencananya untuk memisahkan Taeyong Seulgi berhasil. "Nah, kalian kenalan dulu deh."

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now