04

780 137 202
                                    


Kacau
Itu yang gue rasain ketika orang yang paling gue sayang memilih tuk pergi




Peringatan!!!
Awas ya, agak sedikit ada unsur panasnya, ga banyak sih, tapi dari pada ga nyaman mending jangan baca sampai bawah ok!

Peringatan!!!Awas ya, agak sedikit ada unsur panasnya, ga banyak sih, tapi dari pada ga nyaman mending jangan baca sampai bawah ok!

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.


Seperti pagi pagi biasa, Seulgi bangun dari tidurnya lalu bersiap untuk berangkat sekolah. Cuma bedanya, hari ini ia sudah tidak didampingi kekasihnya seperti biasa, ia sudah kembali sendiri, alias jomblo.

Seulgi beranjak dari tidurnya lalu berjalan menuju kamar mandi sambil sedikit bersenandung. "Bangun pagi, gosok gigi, cuci muka, mandi ngga ya?"

"Ih, jorok amat ya kalau sampai gue ngga mandi, ntar malu lah kalau Taeyong nyium gue bau asem," ia bermonolog di depan cermin kamar mandi.

Pikirannya kembali ke peristiwa siang kemarin. Ia baru ingat kalau sudah tak ada hubungan dengan lelaki itu. Toh ngapain juga harus gengsi kalau dia nyium baunya? Ngga akan terjadi juga.

Ia mengusap wajahnya kasar lalu memutuskan untuk segera mandi dan bersiap. Ia pagi ini juga sedikit memakaikan lip tint pada bibirnya agar terlihat lebih segar aja. Selesai bersiap, ia turun ke ruang makan untuk sarapan bersama keluarga om nya.

"Mi, kemarin kan bunda vc. Masa bunda sama ayah seharian liburan aja."

"Beneran gi? Wah jangan jangan, waktu Siwon sama Yoona pulang, kamu punya adik lagi," goda Yuri sambil memberikan roti ke arah Seulgi.

"Dih, ngga mau kali punya adek."

"Serius? Bayi tuh lucu loh gi, masa kamu ngga mau?" kini giliran Minho yang menggoda Seulgi.

"Nggak Pi, kalau pengen mah Seulgi bisa bikin sendiri."

"Uhuk uhuk, gila Lo gi."

"Gi, langsung berangkat aja nih?" tanya Doyoung setelah menelan rotinya.

"Iya, langsung aja. Toh pasti anak anak udah pada berangkat."

"Ya udah, mih, pih, Doy sama gigi berangkat ya," Doyoung terlebih dahulu mencium punggung tangan kedua orangtuanya diikuti Seulgi.

"Kalian yang rajin belajarnya, ingat minggu depan udah ujian."

"Siap."

"Kak, ntar pas sampai di sekolah. Gue mau peluk Lo deh."

"Heh mau ngapain Lo."

"Kan barusan saya bilang mau peluk anda."

"Nggak, ntar Ar...."

"Ar apa kak? Kok ngga dilanjut?"

"Bukan urusan Lo."

"Acie, kakak aku udah mulai nakcir sama cewe nih," goda Seulgi sambil menoel noel pipi Doyoung.

YOUNG PAPA Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin