Pantaskah dirimu lah terlebih dahulu
untuk menjadi lebih baik
Karena, yang terbaik itu
akan datang tepat waktu
Sebelum semua yang pernah ada akan terhapus semuanya
•
•
•Gadis gembul dengan rambutnya yang di kucir kuda kini tengah menikmati sarapan di ruang tengah bersama Oma juga om yang setia menemaninya semenjak Seulgi pergi. Gadis itu tak pernah absen untuk menanyakan keberadaan kembarannya, tentu lah, malam itu ia masih tidur bersama lalu ketika bangun adiknya sudah tak disampingnya.
Udah tiga hari juga ia tak melihat keberadaan bunda dan Yura disana. Jahat banget bukan kalau ia ditinggal sendirian disana, kemarin ayahnya yang pergi tanpa pamit padanya, dan sekarang bunda yang selalu menemaninya juga ikutan pergi bersama adik kembarnya itu.
"Hey, Yuna aaaaaaa," pinta Doyoung agar Yuna mau membuka mulutnya. Ada rasa kasihan di hati Doyoung, ia benar benar kecewa pada sahabat dekatnya yang tidak ada rasa peduli sedikit pun pada anaknya, apa mungkin Taeyong udah gila.
Yuna menurut, gadis itu membuka mulutnya lebar dan menerima suapan terakhir dari om nya itu. Doyoung lah yang kini selalu mengajaknya bermain, dan om nya itulah yang selalu menemaninya dikala ia merindukan Taeyong disisinya.
Yoona ikut senang ketika Yuna menghabiskan makanannya, toh dua hari terakhir semenjak Seulgi pergi anak itu sulit sekali untuk makan. "Yey, Yuna pintar. Sekarang main barbie nya lagi ayo."
"Ndak mau Oma, Yuna mau es klim."
"Umm cucu Oma mau es krim ya? Mau es krim apa Yuna ?"
"Ndak tauh, om Doy temalin tan beli."
"Ouh, kemarin Doy beliin es krim coklat taro Bun," Doyoung yang paham dengan maksud Yuna segera menjawab. "Yuna mau es krim sekarang? Pergi sama om lagi deh ayo."
"Hole, cayang om Doy," Yuna berlari dan memeluk erat leher Doyoung, tak lupa anak itu juga mencium tepat di bibir om nya.
Yoona beranjak dari duduknya. "Bunda ikut juga, bentar tapi bunda mau ambil tas dulu ke atas," pamitnya lalu melangkahkan kakinya menaiki tangga.
Namun, masih melangkah menuju anak tangga ke dua, terdengar suara bel. Yoona berbalik badan dan menuju ke arah pintu untuk membukakan pintu, siapa coba pagi pagi udah bertamu ke rumah orang aja.
Tok Tok Tok
"Iya, sebentar," teriak Yoona yang semakin mempercepat langkahnya menuju pintu. Doyoung hanya menatapnya dari ruang tengah sambil sedikit membenarkan ikat rambut Yuna.
Cklek
Dia, dengan wajah datarnya berdiri di depan pintu dengan seorang wanita disampingnya.
Plak
Emosi Yoona lapas begitu saja, wajahnya yang semula tenang kini memerah dan tentu saja air matanya pun ikut mengalir. Tidak disangka, sosok yang selama ini ia percaya dengan percaya diri datang menghampirinya dengan membawa wanita lain.
YOU ARE READING
YOUNG PAPA
Teen FictionYoung Papa [SeulYong] COMPLETED "Maaf gi." "Ngga ada gunanya juga minta maaf, semua udah terjadi. Impian gue udah hancur. Toh buat apa minta maaf, emang maaf bisa mengembalikan semuanya." "Aku tahu kesalahan aku memang besar gi, tapi aku mohon. Kasi...