85. Rumah sakit

Mulai dari awal
                                    

"maaf tapi dokter Freek Boekhoudt sedang sibuk dan tidak dapat diganggu" jelasnya sopan

"CEPAT PANGGIL DIA KEMARI!!" bentak Vino karena tidak bisa mendapatkan apa yang dia inginkan

"ada apa ini?" tanya seorang dokter yang tak lain adalah dokter Freek Boekhoudt

Vino menoleh pada dokter itu ia sadar bahwa itu adalah dokter yang tadinya ia tunjuk untuk merawat Queen.

Vino membuka topi dan juga penutup mulutnya agar dokter tersebut bisa mengenalinya.

Dokter itu kaget karena tiba tiba atasannya sudah berada dirumah sakit dan sedang membuat keributan.

dokter tersebut membungkuk hormat "tuan anda berada dimari? apakah ada yang bisa saya bantu?"

"ya rawat dia" ucap Vino dingin sambil menunjuk Queen

"baik tuan" angguknya

Dokter tersebut mendekat kearah Queen dan melihat lihat tubuh Queen untuk mendiagnosisnya.

"siapkan ruang operasi dan juga ruangan VVIP A1" seru dokter tersebut

Para perawat yang ada disana terkejut bukan main karena mereka tau betul bahwa ruangan VVIP A1 merupakan ruangan khusus yang hanya digunakan oleh pemilik rumah sakit saja.

"CEPAT LAKUKAN ATAU KALIAN AKAN SAYA PECAT!!" sentak Vino dengan suara mulai naik satu oktaf melihat semua orang termenung

Para perawat langsung sadar dari lamunannya dan segera mendorong brankar Queen menuju ruang operasi untuk segera mendapat pertolongan.

Vino mengikuti langkah para perawat dengan wajah datarnya menuju ruang operasi.

(anggap aja semua percakapan diatas pake bahasa belanda yaa)

*skip operasi

Vino kini duduk disamping ranjang Queen sambil menggenggam tangan Queen yang dingin. Setelah selesai operasi Queen segera dipindahkan keruangannya.

Vino senantiasa menunggu istrinya membuka matanya kembali. Ia sangat khawatir tentang keadaan istrinya itu karena tak kunjung bangun.

Vino terus memandang wajah pucat Queen yang tak membuka matanya. Vino ikut merasakan rasa sakit yang Queen alami.

"h-ha-us" ucap Queen terbata bata

"sayang kamu udah bangun" seru Vino senang

"a-i-r"

"bentar aku ambilin" ucap Vino lalu mengambil air yang ada dimeja

"sini aku bantuin" ucap Vino sambil membantu Queen minum

"sayangg"

"hm"

"kamu lama banget bangunnya" ucap Vino mencebikkan bibirnya kesal

"aku cape,jadi tidur bentar" ucap Queen santai

"dih tidur kamu bilang? mana ada orang tidur sambil keluar darah bercucuran dari kepalanya" dengus Vino kesal

"ada"

"mana cobak"

"aku tadi"

"ga asik kamu mah,dah lah tidur aja sana" suruh Vino kesal

"yaudah aku tidur dan ga mau bangun lagi"

"yah jangan gitu dong....nanti aku sama siapa??....kalo aku digodain cabe cabean gimana??....ntar aku jadi duda tega kamu emangnya liat aku jadi duda" ucap Vino menggebu gebu

"percayalah duda lebih menggoda" canda Queen dengan nada pelan

"emang udah siap berbagi??" tanya Vino menggoda

"ya-ya siaplah" jawab Queen sedikit ragu

"oke ntar aku mau nikah lagi sama sahabat kamu itu" jawab Vino

"maksud kamu 'dia'?" tanya queen memastikan

"iyalah siapa lagi kalo bukan 'dia' lagian dia juga cinta tuh sama aku" ucap Vino pd

"berani nikah sama dia aku potong joni kamu" ancam Queen dengan nada dinginnya

Vino yang mendengar itu reflek memegang asetnya karena ia tau bahwa ucapan Queen tak pernah main main. Bagaimana jika nanti asetnya memang benar benar dipotong oleh Queen.

"udah ga usah dipegang mulu ga bakalan terbang tu burung" ledek Queen kesal karena Vino dari tadi memegang asetnya sambil mengelusnya

Vino malu karena tercyduk oleh Queen tengah Memegang miliknya bahkan tengah mengelusnya.

"e-eh kamu ngapain liat liat" tanya Vino gugup

"ngapain liat liat gimana? orang aku punya mata ya bisa ngeliat lah lagian kamu juga ngelakuin itu didepan aku ya aku pasti tau" ketus Queen

"ya jangan diomongin juga yang kasian ini dedenya lagi takut"

"takut kenapa"

"takut kamu potong" ucap Vino reflek

"oh takut dipotong hm"

"iya"

Queen menatap Vino garang. Dan tiba tiba terlintas sebuah ide jahil dikepalanya.

"sayang" panggil Queen manja

"iya kenapa kamu butuh sesuatu"

"ngga"

"terus kenapa hm"

"coba kamu bangun"

Vino langsung bangun dari duduknya dan berdiri menghadap Queen.

"sini deketan"

Vino mendekat kearah Queen dan tiba tiba asetnya diremas dengan keras oleh Queen. Vino terkejut atas apa yang dilakukan Queen. Dan yang lebih mengejutkannya adalah 'miliknya' langsung bangun hanya karena dipegang.

"sayang jangan gini" lirih Vino menahan sesuatu yang dari tadi ingin keluar

"gini gimana si? kayak gini??" tanya Queen pura pura tak paham sambil terus mengelus milik Vino

Queen terus memainkan milik Vino. dan Vino sedari tadi menahan untuk tidak mengeluarkan suara. Ia tidak menolak atas apa yang dilakukan Queen karena jujur ia juga menikmatinya.

Namun saat Queen rasa Vino menginginkan lebih Queen melepas tangannya dan menarik selimutnya lalu memejamkan matanya.

"aku ngantuk mau tidur" seru Queen santai

"loh yang kok tidur si ini aku gimana" tanya Vino heran pasalnya ia sudah tergoda akan tingkah Queen

Queen mengedikkan bahunya acuh karena ia memang sedari tadi hanya mempermainkan Vino. Sebenarnya Queen tidak tau mengapa ia melakukan 'itu' namun ia tiba tiba ingin melakukannya namun hanya untuk mempermainkan Vino.

Vino menghela nafas berat karena telah dipermainkan oleh istrinya itu. Vino segera melangkahkan kakinya menuju kamar mandi untuk menuntaskan hasratnya.

***
TBC!

Sudah Direvisi,23 Agustus 2021

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang