Semua kenangan itu tersimpan rapi di laci sudut kepalaku
Semua kenangan itu seperti huruf korea 'giyeok'
Permulaanku yang berharga
An ordinary story between their friendship and memory
Inspirasi : 💜 Puisi RM di Run BTS eps 56
...
"Jika kau kemari hanya untuk memakiku atau mencaci ohh atau mungkin kau ingin membunuhku, silahkan. Lakukan semaumu, Park Jimin."
"... aku sudah tak peduli lagi." Yoongi berbalik membelakangi Jimin. Ia bahkan mulai melangkah pelan mendekati meja kerjanya. Mengambil headphone yang tergantung apik disamping komputernya dan mulai bersikap seolah tak ada apapun yang baru saja terjadi.
Jejak air matanya pun sudah tak lagi nampak meski sembab pada gelayut maniknya tak bisa ia sembunyikan. Namun yang pasti kini sosok Min itu justru telah kembali terfokus pada alunan melodi dalam kepalanya. Mencoret berbagai hal dalam notebooknya, dia benar-benar bersikap seolah Jimin tak lagi ada disana. Tak pernah ada disana.
Jimin sakit. Sangat. Ia bahkan kembali tak bisa mendeskripsikan apapun perasaan yang ada dalam benaknya. Dalam hatinya. Jimin tak tahu pasti rasa sakit ini sebenarnya karena alasan apa. Selangkah ia berusaha untuk menggapai Yoongi namun ragu itu menyerang dengan kilatan sikap Yoongi barusan yang kembali membuatnya mengurungkan langkah itu.
Benar apa yang Seokjin katakan. Sosok yang saat ini ada dihadapannya. Punggung yang saat ini ditatapnya. Bukanlah lagi Min Yoongi yang sama. Bukan lagi sosok hangat yang selalu ada untuk Jimin berkeluh kesah. Bukan lagi sosok yang sama yang akan memeluknya erat kala Jimin tak bisa menghentikan tangisannya.
Sosok dihadapannya bukan kakaknya.
"Kau tahu apa yang paling membuatku kecewa saat ini hyung?" Jimin menghela nafas berat. Air mata itu seketika saja lolos semakin deras dari kedua manik sipitnya. Jimin sesak. Jimin benci perasaan seperti ini. Jimin benci keadaan ini. Jimin membenci sosok dihadapannya. Bahkan... Jimin juga membenci dirinya yang hanya berakhir menangis seperti ini.
"Fakta bahwa kau bukan lagi Yoongi hyung ku yang ku kenal."
Bantingan pintu terdengar tak lama setelah Jimin menyelesaikan kalimatnya. Ada sepersekian detik jeda hening mengisi ruangan hampa itu. Hening yang nyatanya membunuh satu sosok yang tertinggal didalam sana bersama pergolakan batinnya sendiri.
📖 To Be Continued 📖
Okeyy, jadi disini Jii coba buat satu part lebih panjang dari biasanya biar part nya ngga kebanyakan gitu karena bahkan awalnya niat Jii cerita ini part nya bakalan lebih sedikit dari HINLT 🥲
Tapi coba Jii mau denger ehh baca pendapat kalian, lebih baik kaya gini atau kaya biasanya aja?
Oke, selebihnya mari kita meleleh bersama mentega 🤡
Sampe lupa kalau ada yang mau demo manusia ini Jii persilahkan 😶
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hoseok : "Thor, segemes ini mau dibikin saling benci tuh gimana sihh coba sini yukk cerita sini kalau ada masalah." Author : "Dihh kasian banget ni org belum punya dialog sampe akhirnya nyasar kesini."
Wkwkwk Udahlah makin ngga jelas hehe
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sekian dari kesayangannya Jungkooks Terima kasih telah membaca dan mendukung universe ini 💜 Salam cinta unguuuu meleleehhh