83. Misi gabungan

Start from the beginning
                                    

"mau gimana lagi itu emang udah kerjaan kita,kita harus terus stay setiap waktu dalam keadaan genting" jelas Queen panjang lebar

"bijak banget si istri aku"

"iya dongg....udah kamu abisin sarapan kamu abis ini kita siap siap"

Vino menghela nafas berat "seharusnya kita tu sekarang manja manjaan seneng seneng karena baru nikah,ini nggak kita malah harus siap siap tempur"

"hahaha anggap aja ini liburan buat kita" ucap queen terkekeh

"iya iya"

"nanti kita matiin hp kita jangan sampe ada alat yang bisa terdeteksi musuh kamu juga kasih tau temen temen kamu takutnya mereka pada nyariin"

"iya sayangg"

Setelah menghabiskan sarapan mereka Vino naik keatas untuk mengabari teman temannya. Sedangkan Queen masih ada didapur membersihkan sisa sarapan mereka tadi.

Setelah semuanya selesai Queen naik keatas dan memasuki kamarnya untuk bersiap siap sebelum ia menjalankan misinya.

"kamu udah ngabarin temen temen kamu?" tanya Queen pada Vino

"udah semuanya kok"

"matiin ponsel kamu,nanti kita tinggal disalah satu rumah disana...aku udah nyuruh anak buah aku buat nyari tempat yang stategis disana jadi kita ga akan mudah diketahui....kita harus bisa berbaur dengan lingkungan sekitar"

"iya kamu bawel banget si"

"kenapa ga suka" sinis Queen

Vino menghela nafas berat "ga gitu sayang aku suka semua yang ada sama kamu ga peduli apa yang orang bilang tentang kamu menurut aku kamu tetep yang yang utama"

"niatnya si mau baper cuma ga bisa jadi ya uda deh"

"mana ada ga baper pipinya udah merah gitu" goda Vino sambil menoel pipi Queen gemas

"mana cobak orang ga merah" ucap Queen meraba raba pipinya sambil menatap cermin didepannya

cup

Vino mengecup pipi Queen sekilas "nah itu merah"

sial!

Queen telah tertipu oleh tipu daya seorang Vino Bagaskara Alexander.

"udah ah ayo kita kebandara sekarang bentar lagi kita take off" ucap Queen untuk mengalihkan pembicaraan

"iya sayangg"

*skip perjalanan

Queen dan Vino sekarang telah sampai disebuah rumah kecil nan sederhana. Rumah itu akan menjadi tempat tinggal mereka selama menjalankan misi.

Setelah membersihkan rumah tersebut Queen dan Vino duduk bersantai didepan rumah sambil menatap langit cerah.

"vin"

"hm"

"kamu udah bawa semua yang aku minta"

"iya kamu tenang aja"

"semuanya kita laksanain sesuai rencana,dan kita harus ngelaksanain ini secepat mungkin karena semakin cepat kita bergerak semakin banyak waktu untuk kita berdua" jelas Queen panjang lebar

"kalo itumah ga usah ditanya yang aku juga pingin liburan bareng kamu" ucap Vino bersemangat

"iya nanti kita liburan kalo misi ini sukses"

"beneran"

"hm"

"yey makasi sayang"

"kamu ngapain makasih kamu bisa aja anggap itu bonus buat kita berdua jarang jarangkan kita bisa berduaan tanpa adanya pengganggu"

"iya,kalo lagi diluar kita harus jaga jarak karena takut ketauan bahkan saat dirumah kita juga masih sibuk sama urusan kantor kita akhirnya kita ga punya banyak waktu buat duduk bareng dan bersantai" dengus Vino kesal

"udah yuk masuk kita istirahat dulu besok malam kita mulai bergerak"

"oke"

***

"sayang semua barang yang kamu butuhin udah kamu ambil" tanya Vino sembari mengecek barang barangnya

"semuanya udah aku siapin kok"

"oke,kamu jaga diri baik baik fokus aku ga mau kamu kenapa napa"

"iya sayang"

cup

"i love you" ucap Vino setelah mengecup kening queen

"mee too"

Queen dan Vino mulai bergerak untuk memulai misinya. Setibanya dilokasi target mereka dapat melihat sebuah bangunan tua yang cukup besar dan luas.

Queen dan Vino memilih untuk berpercar dari sisi yang berlawanan. Mereka berdua menggunakan walkie talkie untuk berhubungan agar memudahkan penyelamatan.

Satu persatu penjaga mulai ditumbangkan oleh Queen dan juga Vino. Samar samar Queen mendengar perbincangan seseorang dari salah satu ruangan disekitarnya.

Queen menelusuri sekitarnya untuk mencari asal suara tersebut. Suara yang ia dengar mulai bertambah jelas.

Saat ia mengintip dari salah satu jendela yang pecah pada beberapa bagiannya ia dapat melihat dengan jelas beberapa pria berbadan besar yang tengah berjaga didalam ruangan tersebut.

Ia juga melihat ada beberapa warga yang ikut disekap bersama dengan 3 anggota PBB yang disandera. Queen mengabari Vino bahwa ia telah menemukan posisi targer dan juga para sandera.

"king target ditemukan,ganti" ucap Queen menggunakan walkie talkie

"dimana mereka?"

"disebuah ruangan,didalam sana saya sudah melihat terdapat beberapa penjaga yang menjaga disana saya juga dapat melihat seorang pria berjas hitam dan berkaca mata hitam tengah duduk disebuah kursi dan saya rasa dia ketuanya"

"ada berapa penjaga didalam?"

"sekitar 6 sampai 8 orang"

"sandera?"

"3 orang anggota PBB dan 4 orang pria 3 orang wanita dan 5 orang anak kecil"

"oke,saya akan masuk terlebih dahulu dan anda baru masuk saat mendapatkan aba aba dari saya"

"baik"

brak

ceklik ceklik ceklik

Vino mendobrak pintu ruangan tersebut dengan sekali hentakan. Saat ia masuk semua penjaga langsung mengacungkan senjatanya pada Vino.

Mereka tidak tau siapa yang sedang berada dihadapan mereka karena Vino mengenakan pakaian serba hitam penutup mulut dan juga topi hitam

"hey !! .... wie ben jij !? .... waarom bemoei je je met ons werk !! .... ah niet, jij bent niet de spionagepolitie die door de VN-leden is gestuurd !?. ... hahahah je bent heel stom !! ... dan werk je met hen samen werk je beter met mij, ik zal je meer betalen dan de betaling die ze geven" seru seorang pria yang sedang duduk diatas kursi yang mereka ketahui bahwa ia adalah ketua dari kelompok mafia itu
(hei!!.... siapa kau!?.... mengapa kamu mengganggu pekerjaan kami!!.... ah jangan jangan kau adalah mata mata polisi yang dikirimkan oleh para anggota PBB itu!?.... hahahah kau sangatlah bodoh!!.... dari pada kamu bekerja dengan mereka lebih baik kamu bekerja dengan saya,saya akan membayar kamu lebih besar dari bayaran yang mereka berikan)

"Ik wil niet met je samenwerken !!!" seru vino dengan aura dinginnya
(saya tidak sudi bekerja sama dengan anda)

"je bent blijkbaar een loyaal persoon ... maar het maakt niet uit ik ben nog steeds bereid als je je beslissing wilt veranderen"
(anda rupanya orang yang setia.... tapi tidak masalah saya masih bersedia jika anda ingin merubah keputusan anda)

***
TBC!

Sudah Direvisi,23 Agustus 2021

Takdir [end]Where stories live. Discover now