Virtualzone - Chapter 8

Start from the beginning
                                    

Setelah jendela bus itu tertutup sempurna, tanpa sengaja mata mereka bertemu. Raga tersenyum tipis menatap perempuan di hadapannya, akan tetapi senyuman itu bisa Rayya lihat. Ada yang aneh dengan jantungnya, kenapa berdegup lebih cepat? Karena ritme jantungnya yang semakin cepat, Rayya segera memutuskan kontak mata terlebih dahulu, dia memalingkan wajahnya ke arah jendela. Raga kembali ke posisi sebelumnya, kemudian menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi dan berdeham kecil. Raga pun merasakan hal yang sama, jantungnya mengalami palpitasi. Sekarang mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

***

Setelah satu jam membaca materi Biologi untuk ulangan minggu depan, sekarang Rayya sedang berkutat di dapur, memasak mi samyang yang dirinya beli sepulang sekolah di minimarket. Laptop dan ponselnya ikut berpindah, dan dia taruh di meja ruang keluarga. Dia berniat menonton musik video boyband favoritnya sambil menikmati mi samyang. Walaupun sudah berkali-kali dia lihat, tetapi tidak pernah ada kata bosan untuk Rayya melihat mereka. Apalagi seorang Jung Jaehyun.

Jika membicarakan Jaehyun, Rayya seakan lupa bahwa dirinya seorang fan. Pikirannya selalu jauh, berharap bisa menjadi pacar bahkan menikah dengan biasnya itu. Apalagi saat tahu bahwa Jaehyun anak tunggal, Rayya merasa mereka benar-benar berjodoh. Sepertinya yang merasakan hal itu bukan hanya Rayya, tetapi hampir semua orang.

Di tengah aktivitasnya menikmati samyang sambil menonton musik video boyband kesayangannya, ponselnya bergetar. Apalagi jika bukan pesan dari Bara.

Barbara

Lo lagi belajar gak?

Enggak, belajarnya udah selesai

Gue telpon boleh?

Rayya tidak langsung membalas pesan dari Bara. Dia sedikit berpikir, takut jika Bara menanyakan perihal telepon dadakannya di sekolah tadi pagi.

Barbara

Mau ngomongin apa?

Pengen ngobrol aja

Gue gak bakal bahas soal lo yang tiba-tiba nelpon tadi pagi kok, walaupun gue kepo

Bara seakan tahu apa yang dipikirkan oleh Rayya. Saat Rayya sedang mengetikkan balasan, Bara sudah menelponnya.

"Halo?"

"Iye, ape?"

"Ish ish ish, tak patutlah macem tu," ujar Bara menggunakan logat Malaysia.

"Ya udah, mumpung Kak Ros lagi mode baik. Ada apa, Fizi?"

"Lo lagi ngapain?"

"Dih basa-basi. Udah buruan mau ngomong apa?"

"Kalo langsung gue ajak pacaran kan takutnya lo kaget," katanya diakhiri kekehan.

Mata Rayya membulat mendengar apa yang diucapkan Bara. "Heh! Gue tanya sama lo. Sopan enggak ngomong kayak gitu ke orang yang baru lo kenal?"

"Hahaha. Jadi lo lagi ngapain?"

"Gue abis belajar, sekarang lagi makan mi sambil pacaran."

Virtualzone [COMPLETED]Where stories live. Discover now