"Apa yang Lo semua lakuin ha? Sampai rumah gue kaya kapal pecah kaya gini?" tanyanya sambil berkacak pinggang setelah melihat ada teman temannya disana.

Yang ditanya hanya menyengir. "Hehe, kan tadi mau buat suprise eh mal...." jawab Winwin yang terpotong.

"Suprise Lo bilang? Ini tuh...."

"Ya kan belum kelar lu nya udah pada datang, ya gini jadinya," ucap Yeri tak terima.

"Tapi Lo semua buat rumah gue berantakan tau ga?"

Seulgi menepuk pundak Taeyong pelan. "Udah Tae, mungkin mereka mau buat kita bahagia, toh juga belum kelar mungkin mereka nyusunnya, jadi gini berantakan."

"Nah, untung cewek gue pinter. Denger tuh Tae! Lo mas main sensian aja kalau liat yang berantakan dikit," sahut Lucas menampilkan muka songongnya.

Taeyong mendengus lalu sedikit tersenyum. "Iya iya, huft, makasih atas suprise nya kawan kawan aku."

"Nah gitu dong," balas Seulgi mengusap lembut rambut suaminya.

"Owek owek owek"

"Duh duh, dedek Yura nangis nih, kamu susuin dulu deh gi," pinta Yoona sambil menyerahkan si dedek ke ibunya.

Seulgi dengan senang hati menerima dan menenangkan si dedek agar berhenti menangis. "Cup, cup, cup, anak bunda aus ya? Yuk, kita ke kamar yuk," ibu muda itu menepuk nepuk bokong Yura dan mulai melangkah menuju kamar.

"Ye Seulgi, jiwa emak emaknya muncul dah."

"Tau, perasaan tuh anak kasar banget kalau sama kita, kenapa jadi halus gitu kalau udah sama si kembar, iri gue dah," cibir Doyoung.

"Jadi pengen punya anak gue, ih pasti imut kaya aku," rengek Yeri sambil menoel noel pipi Doyoung.

Doyoung melirik sinis ke arah Yeri. "Apaan Lo? Mau ngajakin gue buat anak? Cih ogah!"

"Heh, apaan Lo? Minggir jangan deket deket pacar gue," usir Jaehyun yang menelusup diantara Doyoung dan Yeri.

"Ah, maafin sayang, kan tadi refleks noel noel pipi Doyoung, maunya tadi tuh lesung pipi kamu tau."

"Iya aku tau, ga mungkin lah aku marah sama kamu," Jaehyun mengacak rambut kekasihnya gemas. Semua yang melihat hanya melengos, termasuk Yoona dan Yuri.

"Tae, toilet sebelah mana ya? Gue mau muntah nih?" tanya Winwin pura pura mual.

"Bunda, saya kebelet, kamar kecil ada dimana ya?" tanya Doyoung sambil memegangi perutnya.

"Duh, Lucas, kamu kalau senyum ganteng banget dah, gantengan lagi kalau Lo ga hidup," ucap Irene menyenderkan kepalanya di bahu Lucas.

"Dah lah, males gue lihat drama Lo semua! Mending sekarang Lo pada beresin nih ruangan, jangan sampai anak anak gue gatal gatal gegara lihat sampah sampah berserakan disini."

"Heh Tae! Apa Lo bilang? Sampah? Gila, ini tuh kain kain dan balon mahal tau! Lo bilang sampah? Dasar Lo!"

Taeyong dan Seulgi tengah duduk di sofa depan tv bersama teman temannya yang baru saja selesai membereskan sampah yang mereka buat sendiri. Ada rasa tidak tega juga sudah marah marah sama mereka yang bahkan mau maunya nyempetin diri untuk membuat suprise.

"Demi apa, capek banget asli ini mah. Padahal gue kesini mau jemput doi gue, eh malah jadi pembantu," kesal Lucas, yang dimaksud doi adalah si kembar.

"Tau lah, tau gini mending tadi ga usah repot repot," sahut Irene dengan masih memasang muka kesalnya.

"Sorry dah, kan Lo pada tau sendiri gue ga tahan lihat kotoran. Tapi santai, udah gue pesenin pizza sama minuman juga."

"Nah gitu dong, kan ngga sia sia kita kemari."

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now