64. Kebenaran

Mulai dari awal
                                    

"hm"

"bolos yuk" ajak Gibran

"bolos mulu lu kerjaannya" cibir Kenzo

"ah elah kayak lu kaga aja" jengah Gibran

"dih gua mah rajin"

"iya rajin tidur"

"bocot lo"

"gua males ikut pelajaran sekarang jadwalnya busuk masak" jelas Gibran

"lu ko kaga ngomong dari tadi pe'ak ayo kita cabut keburu tu guru dateng" gerutu Kenzo

"tunggu kita mau kemana dulu nih"

"rooftop" ucap Vino datar dan dingin

"gas lah"

Setelah perdebatan selesai akhirnya Vino dkk keluar dari dalam kelasnya. Dan pergi ke rooftop untuk bolos. Sesampainya dirooftop mereka langsung duduk disofa yang sudah disediakan disana.

"nanti maen dirumah kembar yok" ajak Gibran

"good gua belum ngajak udah ada yang ngajak" batin Vino

"ayok lah" ucap Kenzo

"sekalian aja mei dkk biar seru" seru Gibran

"yaudah ntar gua kasi tau sama Mei"

"oke"

"gimana vin lu setuju kaga" tanya Kenzo

"hm"

*skip istirahat

Kini Vino dkk dan Mei dkk tengah berada dikantin memakan makanan mereka dengan tenang sambil sesekali bercanda.

"kalian nanti ikut maen ya dirumah gua kita kan udah lama ga main bareng" jelas Kenzo pada Mei dkk

"oke"

"nanti berangkatnya bareng aja gua sama Mei,Kenzi sama Lina,Sam sama Zia,Gibran sama Risha nah Vino sendiri gapapa kan vin"

"hm"

kring kring kring

"kelas!" ucap Vino datar

*skip pulang

"mana sih Mei dkk lama amat" gerutu Kenzi

"tau kek cewe" ucap Gibran

pletak

Kenzi menjitak kepala Gibran kesal "mereka kan emang cewe bego"

"eh iya juga ya"

"hai" sapa Mei dkk

"kalian dari mana aja si lama amat" tanya Gibran

"biasalah" ucap Lina

"nyatet dulu?" tanya Kenzi

"kagak kita nunggu sepi dulu" jelas Mei cengengesan

"sumpah kalian nunggu sepi dulu" ucap Gibran memelototkan matanya yang dijawab dengan anggukan oleh Mei dkk

"ho'oh"

"bego ngapain nunggu sepi neng" jengah Gibran kesal

"males desek desekan" seru Mei

"suka suka kalian lah"

"bacot!cepet!" sentak Vino

"ah elah bos sabar napa mentang mentang ga da boncengan lu" canda Gibran

"hm"

Akhirnya Mei dkk dan Vino dkk langsung berangkat kemansion keluarga Alberd menggunakan motor mereka masing masing. Sesampainya dimansion keluarga Alberd Vino dkk dan Mei dkk langsung masuk kedalam dan berkumpul diruang keluarga sambil memainkan ps. Tak lama kemudian terdengar suara jendela pecah.

Takdir [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang