Doyoung memicingkan matanya. "Emang kenapa kalau bareng Lo?"

"Lo juga dikejar kejar juga?" kini Jaehyun menatap lekat ke muka Lucas.

"Ya nggak lah, kalau Lo pada bareng gue, kan gue otomatis juga banyak yang ngejar kali."

Bugh

Tuk

Pletak

Lengkap sudah wajah Lucas mendapat pukulan, lemparan bolpoin, juga sentilan di dahinya. Pemuda jangkung itu hanya bisa mengaduh lebay kesakitan.

Lucas melihat Irene dan Yeri yang baru saja lewat menuju fakultas kedokteran yang masih segedung dengan fakultas ekonomi, ia pura pura mengaduh kesakitan. "Ren, Yer. Tolongin gue dong, masa gue...."

"Berisik Lo! Gue sibuk. Ayo yer," Irene menarik tangan Yeri pergi meninggalkan mereka yang masih menatapnya dari pintu.

"Mampos Lo," cibir Jaehyun yang tak kuat menahan tawanya.

Tidak seperti biasa, muka Lucas justru tiba tiba murung menatap ke arah Irene. "Kalau gue pindah ke hati Lo, boleh ngga sih Ren?"

"Dih bucin. Ngga cocok Lo bucin gini!"

"Dih sewot, Lo mah enak udah ada bini dirumah. Inget gue dong jomblo."

"Melek mata Lo! Gua disini juga jomblo!" umpat Doyoung dengan muka julidnya.

Bruk
Wajah Lucas menubruk pundak Jaehyun, sepertinya aja seseorang yang terjatuh di punggungnya.

"Eh sorry, saya ngga sengaja suer," ucap seseorang yang baru saja menabrak Lucas, ia sepertinya beneran tidak sengaja, toh dia juga barusan jatuh karena tersandung kaki Lucas yang ditekuk kebelakang.

Lucas mengusap punggungnya. "Oh ok, gue ngga apa apa. Tapi, tolong lah jangan ngomong formal gitu, ngga biasa denger gue."

"Oh oh iya kak, saya eh gue minta maaf."

Lucas mengulurkan tangannya. "Lucas Wong, panggil aja Lucas. Gue juga masih anak baru."

"I, iya Lucas," gadis itu pergi begitu saja menuju meja paling belakang.

"Dih, anjir dia ngga mau kenalan sama gue."

"Terus Lo mau berpaling dari Irene?"

Seulgi merebahkan tubuhnya di sofa setelah hampir lima jam ia home schooling

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Seulgi merebahkan tubuhnya di sofa setelah hampir lima jam ia home schooling. Ia merasa cukup lelah karena banyak yang harus ia kerjakan tadi. Ia mengusap lembut perut buncitnya sambil sesekali tersenyum.

Ia menyalakan tv, berharap ada acara yang benar benar tidak membahas hal bodoh. Dan, benar saja acara tv sing ini hanya membahas masalah seleb yang baru putus lah, rambutnya dipotong lah yang membuat Seulgi malah kesal.

Ia mematikan kembali tv itu dan melihat perut yang ada dedeknya hampir tiga bulan ini.
"Cayang, nanti kita check lagi. Bunda udah ngga sabar nih nunggu kamu datang, sehat sehat ya."

YOUNG PAPA Where stories live. Discover now