"to-lo-ng ki-ta ki-ta pi-ngin be-bas"

"kalian tenang aja aku bakalan bantuin kalian buat bebas dari sini kok" ucap Risha gantung

"tapi kalo kalian udah mati" lanjutnya datar

Dua orang yang ada dihadapan meneran langsung membulatkan matanya sempurna dan badan mereka langsung menegang. Sahabat Queen yang mendengar itu hanya terkekeh saja melihat betapa antusiasnya Risha.

"kalian main main aja sama mereka nanti gua bagian akhir aja" ucap Queen pada sahabatnya lalu ia melangkahkan kakinya pada sofa dibagian depan

"beneran"

"hm"

"asikk"

Mereka semua langsung mengambil benda benda yang mereka butuhkan untuk bermain main dengan mainan barunya.

"hai tampan mau main bareng gak" ucap Lina genit

"ja-ngan men-de-kat"

"loh kenapa emangnya oh ayolah kita hanya akan bermain main sebentar saja ini tidak akan menyakitkan" seru Mei

"benar ini hanya akan berasa seperti digigit semut saja" imbuh Risha

"hei cantik mengapa kau hanya diam saja" seru Zia

"ayolah kenapa kau diam saja"

"oh atau kau menginginkan hal lainnya agar kau mengeluarkan suaramu"

"tenang saja oke sebentar lagi kau akan mengeluarkan suara indahmu namun sebelum itu kita akan membuat suatu lukisan yang indah bukan begitu sahabat"

"lu mau jadi kekeyi hah" ucap Mei jengah

"ye kagak lah,ayo lah lanjut"

"oke kita akan memulai dari dirimu terlebih dahulu dan untuk kau tunggu sebentar ya"

Mei dan Zia mengambil belati untuk memulai permainannya mereka berdua mulai menggoreskan belati mereka pada wajah,lengan,dan juga paha pria tersebut hingga pria itu mengerang kesakitan.

srettt

arrghh

sretttt

argghhhh

sretttt

arghhhhh

Setelah Mei dan Zia selesai membuat pola abstrak pada tubuh pria itu lina dan juga Risha menaburkan garam pada lukanya lalu menyiramnya dengan air perasan jeruk nipis.

byur

arghh

"sa-kit"

"to-lo-ng le-pas-kan sa-ya"

"hei cantik kau mendengar suara pria itu bukan,bagaimana bukankah suaranya sangat merdu"

"tapi tenang kita belum menyelesaikannya itu hanyalah pemanasan saja dan sekarang giliranmu" ucap Zia sambil tersenyum manis

"HEY BAWAKAN AKU 3 ORANG PRIA UNTUK BERMAIN DENGAN WANITA INI" teriak Zia

"ada apa nona"

"eum aku ingin bertanya kepadamu"

"silahkan anda ingin bertanya apa nona" ucap salah satu dari mereka

"bagaimana pendapat kalian tentang wanita itu" tunjuk Zia pada wanita dihadapannya

"murahan/j*l*ng/menjijikkan"

Zia terkekeh mendengan penuturan tiga anak buahnya itu "apakah kalian ingin mencobanya" tawar Zia

Takdir [end]Where stories live. Discover now