"iyaa"

"buset bucin banget dia njrr" seru Lina

"ga nyangka gua Vino bisa ngomong panjang gitu
rekor baru ini sih" ucap Gibran sambil menggeleng gelengkan kepala

"secantik apa sih cewe Vino sampe kulkas kaya Vino bisa bucin kaya gitu cantik banget kali ya" ucap Mei sambil membayangkan wajah pacar Vino

"padahal dia ga pernah deket sama cewe tau tau udah ada cewe aja" ucap Kenzo

"iya dulu dia pernah bilang ga mau pacaran kan" saut Sam datar

"jadi si Vino ga pernah pacaran gitu?" tanya Lina

"iya"

"tapi dia bucin banget tadi loh dan kalian denger ga tadi dia bilang kamu mau aku nangis? berarti si Vino pernah nangis didepan cewenya dong" tebak Zia namun dengan nada datar

"eh iya ya gua ko ga kepekiran ampe situ si" ucap Gibran

pletak

Kenzo menjitak kepala Gibran "otak lu mana nyampe" ucapnya terkekeh

"terus gua gblk gitu?" tanya Gibran

"gua ga bilang lu gitu kalo lu merasa yaudah" jawab Kenzo santai

"bgst" umpat Gibran karena berhasil dikerjai

Semuanya tertawa lepas melihat Gibran yang dipojokkan dan selalu dinistai.

***

Gua sekarang lagi ada dikantin sama sahabat gua dan juga sahabat Queen karena kita satu meja.
Gua pusing mikirin Queen kenapa dia gak sekolah. Yang terlitas dibenak gua itu dia sakit karena kecapean tapi kalo dia sakit dia pasti ngabarin gua ini ngga dia gak ngabarin gua samsek ya gua pusing lah.

Dan tiba tiba ada ada salah satu dari temen Queen nanya tentang Queen sama twins ya gua dengerin baik baiklah orang gua juga kepikiran sama Queen. Ternyata setelah ditelfon Queen lagi meating dikantor daddynya makanya dia gak sekolah dan yang ngangkat telfon dia tadi itu sekertarisnya.

Gak lama gua dapet notif dan itu dari Queen gua langsung seneng dong siapa si yang gak seneng kalo dikabarin sama doi wkwkw. karena gua kangen sama dia tanpa pikir panjang gua langsung telfon dia lah.

Gua ga sadar kalo gua dari tadi udah jadi pusat perhatian karena gua yang tiba tiba senyum dan ngomong panjang lebar. Setelah gua telfonan sama Queen gua baru sadar kalo semua orang menatap tak percaya ke arah gua. Gua langsung rubah raut wajah gua jadi datar lagi dan langsung pergi dari sana buat jemput Queen.

Gua lari keparkiran tanpa ngehirauin tatapan memuja dari murid murid yang lain. Setelah gua sampai diparkiran gua langsung tancap gas kekantor daddy Queen. Gua nungguin dia didepan lobby tanpa turun dari motor gua dan gua juga ga ngelepas helm gua biar ga ada yang tau muka gua karena gua masih make seragam tapi seragam gua udah ketutup sama jaket gua.

Gak lama Queen dateng dari arah dalam dengan menggunakan pakaian formal dan diikuti oleh beberapa rekan kerjanya dan sekertarisnya.

"senang bekerja sama dengan anda nona" ucap salah satu klien sambil menjabat tangan Queen

"trima kasih" jawab Queen sambil membalas jabatan tangannya

"apaan coba pake pegang pegang" batin gua

"ehem"

"kamu udah nyampe dari kapan"

"tadi"

"why?"

"je vraagt ​​me waarom?" (kamu tanya aku kenapa?)

"iya" jawabnya polos

gua langsung buka helm gua tapi gua tetep ga turun dari motor "wat doe je hand in hand met hem?" (kamu ngapain pegangan tangan sama dia?)

"hij is gewoon mijn collega, je bent echt niet jaloers op mijn collega gelijk?" ucap Queen (dia hanya rekan kerjaku,tidak mungkin kamu cemburu dengan rekan kerjaku bukan?)

gua menghela nafas panjang "laat maar, laten we naar huis gaan" (sudahlah ayo kita pulang)

"nona apakah dia kekasih anda"

"hm"

"kalian terlihat sangat serasi"

"trima kasih,kalau begitu saya permisi dulu"

"baik,semoga kita bisa berkerjasama lagi dikemudian hari nona"

"tentu"

Queen langsung naik keatas boncengan motor gua dan meluk gua dari belakang tanpa perlu gua suruh. Hal itu bikin gua senyum,walaupun itu cuma hal kecil tapi gua ngerasa bahagia. Gua langsung menjalankan motor gua menjauh dari kantor daddy queen. Saat diperjalanan Queen memper'erat pelukannya dan menidurkan kepalanya pada punggung gua.

Setibanya dimansion qua markirin motor dan langsung masuk kedalam mansion tanpa ngehirauin Queen yang tertinggal. Gua masuk kekamar dan langsung mandi karena gua ngerasa gerah banget. Saat gua keluar gua liat Queen yang lagi duduk diranjang sambil menyenderkan kepalanya pada punggung ranjang dan memejamkan matanya. Gua melangkah kearah kasur sambil mengeringkan rambut gua make handuk.

***

Queen mendengar langkah kaki mendekat kearahnya,ia langsung membuka matanya dan ternyata disitu sudah ada Vino yang sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"sini biar aku yang ngeringin" ucap Queen lembut

Tanpa mengucapkan sepatah katapun Vino langsung mendekat dan duduk dipinggir ranjang lalu memberikan handuknya pada Queen.

"kamu kenapa hm?"

.....

"vinn"

....

"sayangg"

"hm"

"kamu kenapa?"

"ga"

"jangan marah lagi"

"hm"

Queen membalik badan Vino Agar duduk bersila ditengah tengah ranjang. queen langsung mendudukkan dirinya dipangkuan Vino dan mengalungkan tangannya pada leher Vino. Otomatis Vino langsung menahan pinggang Queen agar tidak terjatuh dan duduk dengan nyaman.

"jangan marah lagi ya,dia cuma rekan kerja aku aja kok" ucap Queen lembut sambil mengelus rahang Vino

Vino mencebikkan bibirnya "tapi kamu ngapain pegangan tangan sama dia"

"itu bukan pegangan tangan vin"

"terus apa cobak"

"itu salaman"

"sama aja"

"beda tau"

"sama"

"beda"

"sama"

"pokoknya beda titik"

Vino pun mengalah agar tidak berdebat terus dengan queen "iya iya"

"udah gak marah lagikan"

"dengan satu syarat"

"apa?"

"kamu har-"

***
TBC!

Sudah Direvisi,18 Agustus 2021

Takdir [end]Where stories live. Discover now