Bab 07: Orang-orang Mati yang Hidup Kembali

827 16 0
                                    

Tiba-tiba dari kegelapan berkumandang lagi suara orang, "Sekarang apakah kau mau manusia yang menjadi petunjuk jalanmu?"

Yang dilihatnya sekarang memang manusia benar, yaitu Yap Ling.

Di tengah remang kabut, senyuman Yap Ling masib tetap manis.

"Sekarang seharusnya kau yakin bahwa di tempat ini sesungguhnya manusia lebih menyenangkan atau anjing lebih menyenangkan?"

"Aku tidak tahu," sahut Siau-hong.

"Masa belum tahu?"

"Aku cuma tahu satu hal," kata Siau-hong. "Yaitu di sini anjing terkadang adalah manusia dan manusia juga anjing."

Hoa-kuahu yang dimaksudkan belum tentu benar seekor anjing betina, tapi anjing hitam tadi jelas seorang manusia.

"Meski orang Kangouw ada juga yang suka menjadi anjing (kiasan bagi kaum antek), tapi yang bisa bekerja setuntas ini hanya ada satu orang."

"Kau tahu siapa dia?" tanya Yap Ling.

"Ya, Kau-long-kun (si anjing cakap)."

"Sudah kau ketahui sebelumnya?"

Siau-hong tertawa, "Sedikitnya kutahu si jenggot biru bukan mati di tanganku, tentu dia sendiri juga tahu. Sebab itulah sekalipun dia benar menjadi setan buas juga tidak perlu mencari diriku."

Yap Ling tertawa, ucapnya sambil berkedip, "Seumpama setan buas tidak perlu mencari dirimu, setan lapar pasti akan mencari dirimu."

"Setan lapar?" Siau-hong melenggong.

"Arti setan lapar ialah orang yang mati kelaparan karena menunggu kedatanganmu untuk makan. Jika tidak lekas kau hadir ke sana. Malam ini sedikitnya akan bertambah 37 setan lapar.
"
"Seumpama aku tidak pergi, setan lapar yang benar cuma satu saja."

"Masa cuma satu? Siapa?" tanya Yap Ling.

"Aku sendiri," jawab Siau-hong.

Kaucu si kait yang disebut-sebut Yu-hun itu memang salah seorang tokoh di Yu-leng-san-ceng ini.
Kemarin dia baru merayakan ulang tahunnya yang ke-70. Waktu mendusin hari ini, rasa mabuknya belum lagi hilang, kepala terasa sakil seakan-akan pecah, napsu birahinya berkobar.
Gejala yang pertama itu menandakan dia sudah tua.

Hanya 40 kati arak saja yang diminumnya dan sekarang kepalanya kesakitan seperti mau pecah.
Padahal sepuluh tahun yang lalu semalam dia pernah memecahkan rekor minum sebanyak 80 kati, setelah tidur dua jam lantas pulih kembali semangatnya, dan dengan cuma sebelah tangan saja dia mampu membinasakan 23 orang di antara 32 orang musuh yang mengerubutnya.

Bila teringat pada hal ini, sungguh dia sangat gemas dan menyesal, menyesali dirinya sendiri, mengapa orang semacam dirinya ini juga bisa tua.

Akan tetapi setelah gejala kedua diketahuinya, tanpa terasa hatinya sangat terhibur, bagian tubuh tertentu itu ternyata sekeras kaitan baja yang terpasang pada tangan kanannya yang buntung itu. Memangnya ada berapa kakek berumur 70 yang sehat dan kuat seperti si kait ini?
Cuma sayang, perempuan di tempat ini terlalu sedikit, perempuan yang cocok dengan seleranya bahkan terlebih sedikit.

Sesungguhnya, perempuan yang berada di Yu-leng-san-ceng yang terpandang olehnya cuma ada tiga orang. Celakanya ketiga perempuan brengsek ini justru selalu mempermainkan dia.
Terutama si rase cilik yang cerdik dan licin itu, sudah berjanji tiga kali mau datang ke kamarnya, tapi tiga kali dia menunggu sia-sia semalam suntuk.

Bayangkan, kalau lelaki menunggu kedatangan pacar dengan hasrat yang menyala dan akhirnya harus kecewa, sungguh hatinya jadi gregetan. Bila teringat hal ini, sungguh kalau bisa sekarang juga dia ingin menyeret si rase cilik itu dan dibelejeti di tempat tidur, kalau perlu akan diperkosa.

Serial Pendekar Empat Alis (Gu Long)Where stories live. Discover now