Bab 03: Kau Menipu Aku Berdusta

1.2K 22 0
                                    

Malam hari. Tapi malam belum begitu larut. Sukong Ti-sing tidak mabuk, dan telah pergi. Liok Siau-hong, tentu saja, tidak diracuni. Sukong Ti-sing bukan tipe orang yang suka memasukkan racun ke dalam arak. Di samping itu, jika ia menggunakan racun, Liok Siau-hong tidak akan meminumnya.

Tapi terlihat secercah senyuman di wajah Sih Peng.

"Ia tentu akan kalah kali ini!" Tiba-tiba ia menarik nafas.

"Ia tentu kalah?"

"Benda itu ada padamu, dan kau tahu kalau dia akan datang untuk mencurinya. Bagaimana mungkin dia bisa berhasil?"

"Dia adalah Raja Pencuri, dan seorang Raja Pencuri tentu memiliki segala macam cara yang aneh dan ganjil untuk mencuri suatu benda!"

"Kau benar-benar tidak yakin kalau kau dapat mengalahkannya?" Sih Peng bertanya.

Liok Siau-hong tertawa kecil dan menuangkan secawan arak untuk dirinya sendiri. Tapi dia tidak meminumnya, dia hanya menatapnya, seakan-akan terpesona olehnya.

"Apa yang sedang kau fikirkan? Orang yang menginginkan dia mencuri benda itu darimu?" Sih Peng bertanya.

Liok Siau-hong tidak membantahnya.

"Mungkinkah orang ini adalah orang yang sama dengan orang yang menyulamnya?" Sih Peng bertanya.

"Sangat mungkin."

"Jika aku adalah kamu, aku akan memutar otakku untuk mencari cara agar bisa memaksanya memberitahuku siapa orang itu."

"Kau bukan aku!"

"Bagus juga kalau begitu," Sih Peng tersenyum manis. "Jadi aku tidak menanggung semua kekhawatiran dan kesulitan yang kau miliki!"

"Dan itulah sebabnya kau amat bahagia!"

"Ya, amat bahagia!"

"Nah, karena kau sedang bahagia, kau akan memberitahu kan?" Liok Siau-hong tiba-tiba tersenyum.

"Memberitahu apa?" Sih Peng seolah sudah lupa lagi.

"Tentang sepatu merah, tentunya!"

Sih Peng mengedip-ngedipkan matanya beberapa kali, dan merasa bahwa dia tak bisa menyimpan rahasia ini lagi.

"Kau tahu Jing-ih-lau?" Tiba-tiba ia bertanya.

Liok Siau-hong mengangguk. Tentu saja ia tahu.

"Nah, Sepatu Merah itu seperti Jing-ih-lau, sebuah organisasi yang sangat rahasia. Satu-satunya perbedaan dengan Jing-ih-lau adalah tidak adanya laki-laki di dalam organisasi ini. Maka mereka lebih keji dan kuat daripada Jing-ih-lau!"

"Mengapa begitu?"

"Karena wanita memang lebih kuat daripada pria." Sih Peng tertawa dan menjawab dengan cerdik.

"Dan?"

"Dan tidak ada lagi, itu saja."

"Itu saja?" Liok Siau-hong hampir melompat keluar dari kulitnya. "Apa maksudmu dengan itu saja?"

"Itu saja, artinya itu saja yang aku tahu." Sih Peng menjawab dengan santai. "Itu artinya, walaupun kau menodongkan sebilah pisau di leherku, aku tak bisa bercerita lebih banyak lagi."

Liok Siau-hong terdiam dan hanya memandangi gadis itu dengan tatapan bodoh selama beberapa saat.

"Perempuan memang lebih kuat daripada laki-laki," ia menarik nafas, "mereka tidak bermain secara jujur!"

"Sejak kapan aku tidak bermain dengan jujur?" Sih Peng menatapnya. "Apakah aku tidak memberitahumu siapa orang-orang yang memakai sepatu merah ini? Apakah aku juga tidak memberitahumu bahwa Sepatu Merah adalah sebuah organisasi yang sangat rahasia? Kau tidak puas juga?"

Serial Pendekar Empat Alis (Gu Long)Where stories live. Discover now