Bab 07: Ketua dan Sektenya

1.6K 31 0
                                    

Sinar bulan terang benderang. Waktu fajar masih 6 jam lagi.

Liok Siau-hong telah kembali ke losmen di mana ia menginap dan memesan semeja penuh arak dan makanan.

"Tak perduli apa," dia tertawa, "paling tidak aku masih bisa makan dan minum semua yang aku inginkan sekali lagi."

"Seharusnya kau tidur dulu." Hoa Ban-lau memberi nasehat.
"Jika kau akan berduel dengan seseorang seperti Ho Thian-jing saat matahari terbit nanti, bisakah kau tidur?"

"Tidak, aku tak bisa."

"Kau tahu apa hal terbaik yang ada padamu?" Liok Siau-hong tertawa. "Kau tak pernah berdusta. Sayangnya, kadang-kadang kau seperti seorang pembohong waktu kau mengatakan hal yang sebenarnya."

"Aku tak akan dapat tidur, tapi hanya karena aku tak memahami dirinya sama sekali!"

"Dia benar-benar seorang yang penuh teka-teki."

"Sudah berapa lama kau mengenalnya?"

"Kira-kira 4 tahun. Empat tahun yang lalu waktu Giam Thi-san pergi ke Thai-san untuk melihat matahari terbit, dia juga ikut. Seorang pencuri dan aku kebetulan telah menetapkan tanggal dan tempat pertemuan di puncak Thaysan untuk melihat siapa yang bisa bersalto lebih banyak."

"Berapa baik kau mengenal dirinya?"

"Tidak tahu banyak."

"Kau bilang, walaupun usianya masih muda, dia adalah orang yang dituakan!"

"Pernahkah kau mendengar tentang Thian-siong-in-ho (Menara Langit dan Bangau Awan), dua orang Siang-san-ji-lo (dua tetua dari Siang-san)?"

"Kedua tetua dari Siang-san itu telah lama dianggap sebagai Bintang Utara di dunia persilatan. Bahkan jika aku tuli, aku pasti mendengar nama mereka."

"Nah, kudengar dia adalah adik seperguruan mereka."

Ekspresi wajah Hoa Ban-lau pun berubah hebat.

"Jika mereka berdua masih hidup sekarang, mungkin usia mereka sekitar 70 atau 80 tahun. Ho Thian-jing belum berumur 30 tahun. Bagaimana mungkin ada selisih umur yang begitu besar di antara saudara-saudara seperguruan?"

"Ada banyak pasangan suami-isteri yang berselisih usia 40 atau 50 tahun, apalagi cuma saudara seperguruan......"

"Jadi itulah sebabnya maka seorang yang sudah terkenal selama 40 tahun seperti San Say-gan hanya menjadi murid keponakannya."

"Benar."

"Dulu waktu Thian-kim Lojin merajai seluruh dunia, dia hanya mengambil Siang-san-ji-lo sebagai muridnya. Bagaimana tiba-tiba sekarang muncul Ho Thian-jing?"

"Keluarga Hoa dulu juga hanya punya 6 orang anak," Liok Siau-hong tersenyum dan membalas, "jadi bagaimana kau sekarang tiba-tiba muncul?"

Orang tua punya anak, guru punya murid, hal seperti ini bukanlah urusan orang lain.

Tapi ekspresi serius telah muncul di wajah Hoa Ban-lau.

"Aku belum pernah bertemu San Say-gan sebelumnya. Tapi aku tahu bahwa ilmu meringankan tubuh dan ilmu tangan kosongnya terkenal sebagai 2 keajaiban dunia persilatan. Tak tahu bagaimana bila Ho Thian-jing dibandingkan dengan dirinya."

"Aku juga belum pernah melihat Ho Thian-jing bertarung. Tapi melihat bagaimana dia mampu menggunakan ilmu seperti Burung Walet Tiga Kali Mengaduk Air sewaktu memondong tubuh Giam Thi-san yang berat tadi, aku bisa mengatakan bahwa tidak banyak orang di dunia ini yang lebih hebat darinya."

"Bagaimana denganmu?"

Liok Siau-hong tidak menjawab. Ia tak pernah suka menjawab pertanyaan seperti ini. Sebenarnya, selain dari dirinya sendiri, mungkin tidak ada orang lain di dunia ini yang tahu seberapa hebat sebenarnya ilmu kungfunya.

Serial Pendekar Empat Alis (Gu Long)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang