Chapter 52

9.3K 596 49
                                    

HAPPY READING YEOROBUN 💞
-----------

Altha duduk termenung menatap Zaynal yang tengah mengotak-atik laptop, masih berusaha mencari pelaku teror.

"Ian kemana sih lama amat" gumam Altha lemas, dengan bosan ia menusuk-nusuk pipinya sendiri.

Tak lama Ian masuk ke dalam rumah dengan perasaan dongkol, ia tadi habis menemui Angel yang kelakuan kayak makhluk hutan. Tapi ia juga senang kerena perempuan itu sudah kembali ceria lagi.

"Cosplay jadi anak kecil Lo?" Ucap Ian sambil menatap wajah bosan Altha.

"Sumpah si Zaynal lama banget sampe lumutan gue nunggu" keluh Altha dengan merebahkan badannya di sofa, memejamkan mata.

"Astagfirullah. Sumpah gila!" Seru Zaynal keras begitu melihat hasil dari apa yang selama ini mereka cari dan memang benar adanya bahwa sang pelaku cukup dekat dengan mereka.

"Apaan!" Altha langsung duduk menatap Zaynal penuh tanya.

Ian juga langsung berlari ke arah laptop Zaynal. Layar laptop di penuhi angka yang ia tidak tahu, tapi satu yang sangat menonjol yaitu foto seorang pria yang sangat ia kenali. "Jangan bilang,"

Zaynal mengangguk mantap, ia memang sempat curiga dengan orang ini dari beberapa hari yang lalu karena sering izin keluar saat jam koprasi buka. "Iya, dia orang yang ngirim kotak teror ke Aza."

"Siapa?!" Tanya Altha geram sekaligus penasaran, siapa orang yang selama ini mempermainkan dirinya dan Aza.

"Kang-"

Drtttt
Drtttt

Ucapan Zaynal terhenti begitu melihat sebuah panggilan di handphone Altha. "Halo ada apa pak?" Jawab Altha sambil mengarahkan jari telunjuknya di bibir, memberi isyarat untuk diam.

"Lho terus gimana pak? Dia gak apa-apa kan?" Balas Altha khawatir begitu mendengar Aza hampir di tabrak motor.

"Iya saya akan segera kesana pak, makasih ya pak." Balas Altha.

Tut Tut

"Kenapa Al?" Tanya Ian.

"Anjir bet tuh yang neror!" Ujar Altha dengan emosi. "Gue mau ke sekolah Aza dulu."

Altha langsung mengambil kunci mobilnya dan bergegas keluar dari rumah.

"KANG LUTFI." Teriak Zaynal keras membuat Altha menghentikan langkahnya, laki-laki itu menatap Zaynal dengan raut penuh tanya.

"DIA PELAKUNYA," sambung Zaynal dengan tersenyum getir. "Semua terserah Lo Al, tapi gue harap Lo jangan terlalu emosi sama dia." Tukas Zaynal agak ragu.

Altha mengepalkan tangannya tertahan, ia heran mengapa Zaynal menyuruhnya untuk baik pada seseorang yang mau menyelakai istrinya. "MAKSUD LO AP-"

"KARENA LO DULUAN YANG MULAI GARA-GARA ALTHA!" Teriak Zaynal keras wajahnya memerah ikut terhanyut emosi, sangat susah memang jika menghadapi Altha di tengah rasa emosi laki-laki itu.

Ian tersentak kaget, tidak baisanya Zaynal sampai seemosi itu. Ia tau bahwa si pelakunya kang Lutfi teman mereka, tapi apa yang membuat Zaynal sampai sebegitunya.

"Lo belain orang yang mau bunuh istri gue?!"

"Iya. Karena semua masalah ada pada diri Lo Altha. Inget apa yang dulu Lo lakuin sama siswa bernama Kenan!"

"Ha?"

"Udah! Sekarang Lo kesekolah dulu buat liat keadaan Aza dan jangan lupa untuk gak kebawa emosi." ucap Ian bijak rasanya ia menjadi seperti Zaynal, Ian si bijak sana.

Ijbar [Terbit]Where stories live. Discover now