chapter 45

12.1K 645 8
                                    

HAPPY READING YEOROBUN 💞
-----------

Altha merasakan tenggorokanya kering, tangannya meraba meja nakas tapi tidak menemukan air. Melirik sekilas ke arah jam dinding pukul 00:03 ia memutuskan untuk keluar, mengambil minum di dapur.

Ia duduk di kursi sebelum minum.

Brakkk

Altha terjolak kaget, bangkit dari duduknya berjalan ke arah dapur waspada.

Duk

"Aaaaaaa"

Altha membalikan badannya, begitu menyadari bahwa itu Aza ia membekap mulut gadis itu dengan sigap membawa gadis itu ke dalam pelukannya, menyalurkan kehangatan. "Hei kenapa?" Tanya Altha lembut.

Aza memeluk Altha erat, masih dengan Isak tangis ia mendongak, menatap wajah Altha. Kemudian kembali memeluk Altha erat, lama-kelamaan ia merasa aman.

Altha melihat sekeliling takut ada yang melihat mereka, ia akhirnya merangkul Aza dan membawanya ke kamar.

Aza hanya diam tanpa protes, menyembunyikan wajahnya di dada Altha masih dengan tangisan.

Mbak Nurul keluar dari kamar si kembar, tadi ia tengah menidurkan si kembar dengan Mbak Naila tapi tiba-tiba mendengar suara. "Perasaan tadi ada suara Aza sama Gus Robert deh" gumamnya heran.

"Ada apa rul?" Tanya Naila ikut keluar, penasaran.

"Gak ada apa-apa Mbak, tapi tadi kek ada suara Aza gitu" jawab Nurul dengan tangan menggaruk kepala bingung.

"Halusinasi kali, udahlah ayok tidur" ajak Naila pada Nurul, membuat perempuan itu kembali masuk ke kamar si kembar.

Ekor mata Naila melihat pintu belakang yang terbuka, lalu kembali menutupnya. Pikirannya seakan sudah mengerti apa yang terjadi, ia menghembuskan nafas panjang lalu tersenyum kecut.

*****

Pagi-pagi sekali Aza sudah bangun dari tidurnya, tangannya menepuk-nepuk samping ranjang tapi tidak merasakan apapun. Dengan berat membuka kedua matanya, mencari Altha.

"Kok udah bangun, tidur lagi sana" suruh Altha begitu keluar dari kamar mandi, Aza tengah terduduk di kasur dengan mata setengah terbuka. Jujur saja matanya tak bisa mengalihkan perhatian dari Aza, gadis itu terlihat sangat seksi hanya karena memakai celana pendek, bajunya sedikit tersingkap ke atas memperlihatkan perut mulus gadis itu.

Jangan lupakan rambut Aza yang sudah seperti singa, tapi terlihat semakin menggemaskan di mata Altha. Ia mendekat ke arah Aza, duduk di depan istri kecilnya itu. Tanganya menarik pelan baju Aza yang tersingkap ke atas, tak sengaja bersentuhan dengan kulit perut Aza.

"Sssshh, Gus...."

Altha meneguk salivanya kasar, tanganya masih berada di pinggang Aza. "Sana mandi kalo gak mau tidur lagi" ucapnya pelan, mengecup pipi Aza berkali-kali. Menenggelamkan bibirnya itu pada pipi Chubby istri kecilnya.

"Awas ish Aza mau mandi" gerutu Aza menyingkirkan wajah Altha dari wajahnya. Beranjak berdiri, tak lupa mengambil baju dan sarung untuk di pakai.

Setelah Aza masuk ke kamar mandi, Altha duduk di kasur memainkan handphonenya. Niatnya untuk sholat tahajud ia urungkan sembari menunggu Aza selesai mandi, agar bisa berjamaah.

Sabar Al, sabar. Tenang bentar lagi Aza juga lulus, ya Alloh kuatkan iman Altha Do'a Altha dalam hati.

Selesai sholat tahajud Altha kembali bersandar di Sandaran kasur, menatap Aza yang tengah melipat mukena. "Ademnya" gumam Altha pelan, sepertinya ia akan betah berlama-lama di kamar jika bersama Aza.

Ijbar [Terbit]Where stories live. Discover now