chapter 9

12.9K 727 9
                                    


HAPPY READING YEOROBUN💞
-------------

Aza terduduk di lantai kamar sambil memakan camilan, Di temani Lala dan Ganeth. Ia hari ini memang sengaja bolos, moodnya sedang buruk.

"Kenapa waver kudu mondok di sini sih," sungut Aza sebal.

"Maksud Lo Arvelin?" Tanya Lala memastikan.

"Siapa lagi? Untung aja gue belum ketemu sama dia." Jawab Aza dengan raut muka juteknya.

"Gue juga belum liat," balas Ganeth.

"Bodoamat gue mah, selama dia nggak cari masalah sama gue." Ucap Aza lagi.

Beberapa jam berlalu. Aza sudah menghabiskan 2 kemasan susu ultra milk, 2 Silverqueen, dan beberapa bungkus Snack yang kini bungkusnya berserakan di lantai kamar.

"Lo nggak takut di marahin Gus Altha, uangnya buat beli kaya gitu." Ujar Ganeth penasaran.

"Kemaren Gus Altha ngasih gue uang 300.000 katanya terserah mau buat apa."

"Assalamu'alaikum" suara salam itu mengalihkan perhatian mereka.

"Masuk!" memang nggak ada alim-alimnya si Aza.

"Jawab dulu salam nya." Tegur Lala, salah seorang yang paling waras diantara mereka berdua.

"Udah, di dalem Ampela. Nggak denger kan Lo!"

"Wih keren bestie," puji Ganeth pada Aza.

"Ck, bukain itu" sahut Lala geram, kan, emang cuma Lala doang yang waras.

Ceklek

"Ah elah, tinggal masuk aja ngapain sih, bikin ribet." Sungut Ganeth pada Haliza. "Koprasi yuk, mumpung nggak ada yang jaga gerbang," sambung Ganeth mengajak kedua sahabatnya, apalagi gerbang terbuka lebar tanpa ada pengurus yang jaga.

"Ayok."

*****

"Coba Lo jelasin, kalo nggak mau kita su'udzon Mulu," bisik Zaynal pada Altha.

"Apanya yang di jelasin?" tanya Altha.

"Lo ada hubungan apa sama Aza?" Ulang Ian mencoba sabar.

"Nggak ada apa-apa." Jawab Altha singkat.

"Nal, tahan gue, Gedeg gue lama-lama sama Altha." Sungut Ian mulai emosi.

"Coba Lo cerita sama kita Al, anggaplah kita sahabat."

"Gue masih butuh waktu, dan kalau waktunya pas gue pasti bakalan cerita," ujar Altha.

"Satu kalimat aja lah, yang bisa bikin gue gak penasaran," bujuk Ian.

"Jadi gue sama Aza tu-"

"Itu Aza kan," ujar Zaynal memotong percakapan, ia menunjuk Aza yang sedang menuju ke arah mereka.

Altha langsung terdiam begitu nama Aza di sebutkan.

"Gus Altha ngapain di sini, mau ngasih Aza uang yah?" Ucap Aza dengan pedenya.

"Pede kamu, saya lagi jaga koprasi" sanggah Altha dengan nada bicara seperti biasanya. "Kamu mau beli apa?"

"Gus nggak nanyain kita" tanya Ganeth.

"Buat apa?" Altha balas menanyai mereka.

"Njir, kalo sama Aza mah di baik-baikin, lah kalo sama kita buat apa?" lontarnya pada Lala yang sedari tadi diam.

"Tunggu." Altha mengambil ponsel lalu membukanya, ia melihat hari dan tanggal berapa sekarang.
"Kok kamu nggak sekolah, sakit?" Sambung Altha heran.

Aza menggaruk kepalanya yang tertutup kerudung. "Di sekolah Aza tuh har-"

Ijbar [Terbit]Where stories live. Discover now