46. EZARON 1TH

94.1K 5.9K 183
                                    

Selamat membaca...

"Selamat ulang tahun putraku" Reza mencium kedua pipi Ezar lalu memeluknya penuh Cinta.
"Tumbuhlah kau dengan sehat anakku. Jadilah kau putraku yang bisa membanggakanku dan banyak orang"

Semua keluarga besar bertepuk tangan meriah. Mereka semua dapat giliran untuk menggendong Ezar dan mengajaknya bercanda atau bermain bersama.

Kini beralih pada Anna. Anna menggendong Ezar lalu mengecup keningnya lama.
"Selamat ulang tahun sayang. Semoga kau panjang umur, sehat selalu dan semoga tuhan selalu ada bersamamu. Mommy mencintaimu anakku" Anna dengan air mata haru mencium pipi Ezar. Ia sungguh tak menyangka Putra kecilnya kini genap sudah menginjak umur 1 tahun.

Ezar tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Begitu banyak perubahan yang terjadi pada Ezar. Dia mulai bisa duduk, telungkup dan lainnya.

Sementara Shara masih menatap cucunya dengan haru. Lalu Reza menatap ibunya.
"Mama tidak ingin mengucapkan selamat ulang tahun pada cucu mama?"

"Tentu saja aku mau. Tapi aku masih kesal setengah mati padamu, dasar kau anak sialan!" Shara yang gemas dengan Reza langsung memukuli pelan lengan putranya itu.

Lalu meminta Ezar pada Anna agar ia saja yang menggendongnya. Anna memberikan Ezar pada sang ibu mertua.

Shara menggendong Ezar dan terus tak henti-hentinya mencium Ezar.
"AAAKHHH cucuku sayang... Aku sangat menyayangimu. Selamat ulang tahun ya Reza kecil. Semoga kau sehat selalu, panjang umur, berbakti pada orang tua dan membanggakan semua orang" Shara memeluk-memeluk Ezar yang tengah tertawa di gendongannya.

"Ma, berikan Ezar padaku!" pinta Reza.

Shara hanya melirik putranya itu lalu semakin memeluk Ezar dengan erat.
"Tidak akan" lalu Shara langsung membawa Ezar menjauh dari Reza. Karena Shara masih sangat kesal pada anaknya yang sialan itu.

Bagaimana tidak.

"Halo ma" suara Reza di telepon.

"Ya Reza, kamu menelpon mama pasti ada berita dadakan lagi yang ingin kamu sampaikan kan?" tebak Shara dari balik telepon.

"Mama... Mau dengar suara Ezar tidak?"

Mata Shara terbelalak lebar dan mengangguk meski Reza tak dapat melihat anggukan ibunya itu dari balik telepon.
"Maulah!!"

"Ezar, sini sayang... Bicara pada nenek ya. Ayo coba katakan nenek" kata Reza.

"Ne... Nenen" kata Ezar dengan tawaan polosnya.

Reza langsung melirik Anna yang terlihat juga meliriknya.
"Bukan nenen sayang, nenek... Mana nenek... Coba katakan nenek" kata Reza lagi.

"Nye.. Nyee..."

Shara hampir menangis mendengarkan suara imut dan menggemaskan cucunya yang ternyata sudah hampir berumur satu tahun itu.

"Mama akan beralih pada video call" Shara memutuskan panggilan suara dan berlanjut ke panggilan video.

Shara dengan mata berkaca-kaca menyentuh wajah imut Ezar dari balik layar ponselnya. Wajahnya benar-benar mirip Reza saat bayi. Dan Reza dulu pernah menelponnya dan memberitahukan kalau anaknya sudah lahir dan di berikan nama Ezaron. Meski saat itu Shara hanya melihat foto bayinya yang di kirimkan Reza. Tapi Shara dapat melihat kalau cucunya itu mirip dengan Reza.

"Halo sayang... Ini nenek. Astaga tuhan, imutnya anak ini" kata Shara dengan hati penuh haru.

"Ya tentu saja begitu. Ezarkan anakku, wajahnya tampan seperti aku" kata Reza. Shara terkejut saat sedang menatap wajah Ezar yang imut tiba-tiba muncul wajah Reza di sana.

Child For HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang