63. CHILD FOR HUSBAND

93.8K 6.1K 518
                                    

Selamat membaca.

Tarik nafas dulu ya jangan lupa 😆😆



Reza lalu tak sengaja menatap Anna dan Ezar. Ia langsung tersenyum kikuk seraya menggaruk pelan tengkuknya yang tidak terasa gatal. Sialnya ia malah merasa bodoh di depan anak dan istrinya sendiri.

"Eh... Hai Ezar sayang... An... Anna" 

"Kau memasak?" tanya Anna dengan mencoba biasa saja. Anna lalu mendudukkan Ezar di kursi khusus makannya.

"Daddy, ityu loti?" tanya Ezar sambil menunjuk ke atas piring di hadapan Reza yang berisi dua roti bakar. Anna ikut melihatnya.

"Kau membuat roti bakar?" tanya Anna.

"Ohiya... Itu... Aku tidak bisa masak yang lain jadi ya aku masak apa yang aku bisa" ucap Reza seraya pasrah melirik roti agak sedikit gosong di atas piring.

"Lalu kemana bajumu?"

"Oh ah... Aku lupa memakainya. Lagi pula tidak ada orang lain selain kita kan? Jadi akan aku pakai nanti" ucap Reza sambil mencuci tangan di westafel.

Anna masih berdiri di samping kursi. Hidungnya sedari tadi mencium Bau-Bau aneh di dapur.
"Tapi ini ada bau gosong apa ya? Apa hanya aku yang menciumnya?" Anna melangkah kakinya ke arah Reza.

"Oh itu bau roti buatanku yang gagal" ucap Reza sambil membuka tutup tong sampah di samping pantry.

Anna sampai membuka sedikit mulutnya tak percaya melihat ada beberapa potong roti gosong tergelatak tak betdaya di dalam tong sampah.

"Astaga kau membuangnya" gumam Anna.

"Memang kau ingin makan itu?"

"Tidak tapi. Jika kau tidak bisa memasak kau tak perlu lakukan itu. Aku bisa mengurus semuanya" ucap Anna duduk di kursi meja makan di samping Ezar.

"Aku hanya ingin membuatkanmu dan Ezar sarapan. Memangnya salah ya?"

Melihat wajah Reza bersedih seperti anak-anak membuat Anna diam sejenak.
"Hahh... Sudahlah, ayo kita siapkan sarapan bersama" ajak Anna yang kali ini bangun dari duduknya, mengambil celemak masak lalu memakainya.

Anna mulai mengoles roti dengan mentega sementara Reza masih diam di tempatnya.

Merasa ia sendiri yang bekerja. Anna membalikkan badan menghadap Reza.
"Baiklah, kurasa aku bisa mengerjakan semua ini sendiri"

"Oh no! Aku akan membantu" dengan cepat Reza langsung meletakkan pisau di tangannya. Ia langsung berdiri di samping Anna dan membantu membuatkan sarapan.

Seraya menunggu roti. Anna menyiapkan Ezar susu dan Reza kopi.
"Berapa sendok aku masukkan gulanya?" tanya Anna. Tangannya menggantung di udara dengan sendok yang berisi gula siap tumpah ke dalam gelas berisi bubuk kopi.

Reza tak mengubris. Ia malah memperhatikan pipi dan leher wanita itu. "Bukankah kau sudah tau, kalau aku tidak suka yang terlalu manis"

"Oke baik"

"Karena aku akan mencicipinya di depan wanita yang manis" timpal Reza.

Sialnya. Seketika kedua pipi Anna memerah. Tangannya jadi gemetaran memegang sendok gula dan jantungnya malah berdetak tak karuan sekarang ini. Terlebih di perhatikan intens oleh Reza yang sialan.

"Apa yang kau bic-"

"Kau cantik sekali pagi ini. Oh tidak, pagi-pagi yang lalu juga begitu dan..." Reza mendekatkan mulutnya ke dekat telinga Anna, mencoba membisikkan sesuatu pada wanita itu. "Ku rasa pagi-pagi berikutnya kau akan semakin cantik juga"

Child For HusbWhere stories live. Discover now