60. CHILD FOR HUSBAND

76.2K 5.5K 175
                                    

Selamat membaca... Jangan lupa vote dulu ya.

Beberapa hari yang lalu. Anna dan Reza sempat membicarakan soal Jehan. Reza ternyata tidak suka jika Anna dekat-dekat lagi dengan pria itu. Reza hanya kesal kalau dulu pria itu kerap kali menyakiti hati istrinya.

Intinya. Anna tau kalau Reza membenci Jehan.

Tapi Anna yakin, setelah ini tidak akan lagi dia berjumpa dengan pria itu. Kalaupun jumpa dia akan segera lari. Terserah pokoknya dia lari.

Mika datang dengan Ezar. Mika membawa nampan berisi bolu coklat dan Ezar datang dengan lego di tangannya.

"Mommy!" pekiknya girang dan brlari ke atas pangkuan Anna yang sedang duduk.

"Sayang jangan lari-lari" Anna mengusap keringat pelan di pelipis putra kecilnya itu.

"Hehe"

"Mommy, Eal boleh matan Ice Clim?  Boleh ya mommy"

Ezar terus membujuk Anna. Anna melarang Ezar makan ice cream terus dan makan permen-permen. Ia hanya tak mau gigi anaknya kenapa-napa.

"Tadi pagi habis sarapan kan baru makan ice cream. Nanti lagi ya sayang" ucap Anna dengan suara lembut.

Ezar memanyunkan bibirnya. Anak itu kini terlihat sangat menggemaskan di hadapan sang ibu.
"Hhaaaaa... Tapi Eal mauna syekalang"

Anna masih diam sambil mengggelangkan kepalanya. Ezar kembali berpikir sejenak...
"Yasyudah... Bombon saja boleh ya mom?"

"Tidak sayang"

Ezar langsung memasang wajahnya yang masam.
"Kalau sama Daddy. Eal di pelbolehkan makan syemuanya. Kalau mommy tidak"

Anna kembali tersenyum dan mengelus pipi Ezar.
"Karena mommy peduli pada kesehatan gigimu sayang. Kalau daddy memberikannya agar kamu tidak menangis. Tapi mommy tidak begitu"

"Ezar, yang mommy bilang itu benar nak. Nanti kalau gigi Ezar bolong-bolong dan hitam-hitam mau?" bi Hasri tiba-tiba datang dan meletakkan minum di samping Anna.
"Tapi kan bisa di walnai lagi jadi putih"

"Tidak bisa sayang" sahut Anna.

"Ezar harus mengurangi makan yang manis-manis ya. Jika tidak nanti Ezar harus dk bawa ke rumah sakit" ucap bi Hasri lagi.

"Hahh? Untuk apa?" Ezar kelihatan sedikit panik dan ketakutan. Membuat Anna dan Mika menahan tawanya.

"Untuk di cabut giginya. Lalu Ezar tidak mempunyai gigi lagi" sahut bi Hasri sambil tersenyum nakal pada Anna.

Ezar dengan cepat menatap Anna dengan wajah takutnya. Ia lalu menutup mulut untuk menjaga giginya.

"Benal begitu mommy?"

"Iya sayang. Kan tidak boleh bohong... Nanti masuk neraka" sahut Anna.

"Eal tidak nau gigi Eal hilang mommy" Ezar menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutup mulut histeris.

Anna ingin tertawa. Tapi ia menahannya agar Ezar nanti tidak marah padanya.

"Tidak sayang, makanya makannya jangan terus yang manis-manis ya" kata Anna.

"Iya... Iya... Iya... Mommy iya" sahutnya takut.

"Bagus..."

Tiba-tiba dari arah dapur bi Ida datang sambil membawa ponsel Anna.

"Nyonya... Nyonya... Ponsel nyonya terus berdering. Tapi sekarang sudah mati" ucap bi Ida lalu memberikan ponsel itu pada Anna.

"Siapa?"

Child For HusbDär berättelser lever. Upptäck nu