28.CUTE TWIN

101K 5.1K 66
                                    


Selamat membacaa


Tanpa terasa hari, minggu dan Bulan bergerak begitu cepat hingga tak terasa sudah menginjak Bulan ke 8 kehamilan Anna.

Seperti apa yang pernah Reza katakan kalau dirinya tak pernah lagi meninggalkan Anna kecuali ke kantor atau hal penting lainnya. Bahkan kadang Anna di bawa karena wanita itu minta ikut, dan Reza sangat susah menolak jika Anna sudah meminta sambil mengelus perutnya yang sangat buncit itu.

Hari ini selesai sesi foto, Reza dan Anna kembali ke dalam mobil. Mobil mulai melaju membelah jalanan yang agak padat.

"Apa kita akan langsung pulang?" tanya Anna dengan suara sedih. Pasalnya sekarang masih pukul 2 siang.

"Memang kau ingin kemana lagi?" tanya Reza dengan mata fokus pada kemudi.

"Hmm" Anna mulai berpikir.

"Jangan minta yang macam-macam Anna kau sedang hamil besar, jangan mengancam nyawa anakku" tatapan Reza seolah dia tidak main-main membuat Anna memasang wajah kesal. Melihat wajah Anna yang berubah kesal seperti anak kecil, Reza mengehla nafas lalu mengelus Puncak kepala Anna.
"Ayolah jangan gampang sekali ngambekan, katakan kau ingin kemana?" suara Reza berubah lembut.

Seketika Anna tersenyum.
"Kita ke mall yuk, aku ingin belanja peralatan bayi"

Sudah hampir 14x Anna meminta untuk berbelanja peralatan bayi pada Reza. Padahal sudah tau kalau peralatan bayi sudah Reza beli, seperti troly bayi, box tidurnya, baju dan lainnya.
Tapi Anna ingin merasakan sensasi ibu-ibu yang sibuk belanja menyambut kedatangan buah hatinya ke dunia, apa itu salah?

"Anna tidak bisa, nanti kau kelelahan. Kau ingatkan dokter Sella bilang apa? Kau tidak boleh lelah dan banyak istirahat" kata Reza.

"Aku tidak akan kelelahan, sebentar saja kumohon. Ini permintaan dari seorang ibu hamil" suara Anna terdengar halus dan sekali lagi ini bencana untuk Reza, dia akan susah menolak.

"Ck! Baiklah" Reza memutar stir mobil dan memutar arah ke pusat perkotaan dimana letak mall-mall besar berada.

Anna bertepuk tangan kecil tanpa mengeluarkan suara dan berbisik.
"Yee... Daddy kalah'' bisik Anna sambil mengelus perut buncitnya.

Mereka sampai di parkiran mall dan Anna langsung keluar dari dalam mobil. Saat melihat Anna hendak keluar, dengan cepat Reza keluar dari mobil dan membantu Anna untuk turun dengan memegang tangannya.
"Hati-hati"

Reza dan juga Anna berjalan bersisian memasuki mall yang begitu besar itu. Mereka menaiki eskalator menuju lantai dua. Dan Anna sedikit berjalan di depan, entah kenapa Reza merasa seperti tidak di ubris. Akhirnya tanpa permisi Reza maju selangkah dan memegang tangan Anna. Anna langsung menunduk melihat tangannya lalu menatap Reza seolah meminta penjelasan kenapa tangannya di pegang.

"Aku hanya tak mau kita terpisah" ucapan Reza barusan membuat hati Anna senang.
"Di sini kan ramai orang" timpalnya.

Hehh... Anna tidak jadi senang. Ternyata karena itu.

Anna melepaskan tangan Reza dari tangannya.

"Eh kenap-"

Ucapan Reza terputus saat tangan Anna melilit di lengannya.
"Kita tidak akan terpisah"

Setelah mengatakan itu Anna langsung melangkah lagi.

Banyak pasang mata yang melihat mereka dengan tatapan iri dan mulai berandai-andai kapan mereka bisa seperti Anna dan juga Reza.

Tidak tau bagaimana aslinya.

Mereka berdua berhenti di tempat pernak pernik bayi. Mata Anna salah fokus pada banyak barang lucu yang di pajang di beberapa rak. Beberapa stel alat makan sangat lucu dan menggemaskan, kaos-kaos kaki yang lucu dan mungil juga membuat Anna salfok. Sepatu-sepatu lucu berukuran sangat mungil dengan berbagai warna dan motif. Semua barangnya terlihat mahal-mahal dengan kualitas yang bagusnya itu.

Child For HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang