8. HAPPINESSS

117K 5.8K 64
                                    

Selamatmembaca...

Sejak hari dimana Anna di periksa oleh sepupu Reza yaitu dokter Bram. Reza benar-benar menjalankan saran yang Bram berikan. Hampir setiap malam mereka selalu melakukan hubungan suami istri. Entah sudah berapa kali mereka telah melakukannya.

Hingga...

Sinar matahari yang menerpa wajah Anna yang masih tertidur di atas ranjang membuat wanita itu kini membuka matanya. Hazel kebiruan miliknya terlihat Indah di pagi hari. Lagi-lagi Anna menghela nafasnya ketika mengingat kejadian semalam.

Apa?

Bercinta.

Dengan siapa?

Reza, pastinya.

Kejadian semalam benar-benar tak terlupakan oleh Anna. Bahkan ia berkali-kali lipat lebih lelah dari yang pertama kali melakukannya.

"Henggghh"

Terdengar suara lenguhan milik Reza di belakang punggung Anna. Anna langsung melirik ke belakang. Dan melihat Reza masih tidur di sana dengan masih bertelanjang, untung ada selimut yang menutupi bagian bawahnya. Jika tidak, mungkin Anna sudah sakit mata sekarang.

Reza masih tidur. Sesaat Anna memperhatikan wajah Reza, tanpa Anna sadari ia tersenyum. Entahlah, mungkin Anna baru menyadari kalau Reza adalah pria yang tampan, dia bersifat kaku, dingin, dan dia arogan.
Saat Reza sedikit bergerak. Anna langsung berbalik dan memejamkan matanya.

"Anna, aku tahu kau sudah bangun" suara serak pria khas baru bagun tidur itu membuat Anna takut, perlahan tangannya ia gunakan untuk menarik selimut tebal yang menutupi dirinya yang bertelanjang tanpa sehelai benang pun di baliknya. "He Anna"

Anna semakin takut saat merasakan tangan besar Reza menyentuh bahunya.
Anna pun berbalik dan tidur terlentang. Ia hanya sesekali melirik Reza menanggapi omongannya.

Reza membalikan tubuhnya. Memperlihatkan punggung lebarnya pada Anna.
"He coba kau lihat ini. Apa yang kau lihat Anna?"

Anna melihat ke samping, Anna membuka mulutnya seolah tak percaya pada apa yang dia lihat di punggung Reza.

Bekas cakaran yang panjang dan memerah bercampur keunguan.

"Itu kenapa?" tanya Anna polos.

Reza membalikkan wajahnya. Pria itu tampak mengeraskan rahangnya menahan kesal.

"Apa kau lupa Anna? Ini ulahmu semalam. Perih sekali, kenapa kau lakukan ini hahh? Semalam aku sulit sekali tidur"

Seketika wajah Anna memerah menahan malu saat mengingat kenapa ia melakukan itu. Ia tak sengaja mencakar punggung Reza karena dia menahan sakit di selangkangannya.

"Apa? Sudah ingat hehh?" tata Reza lagi saat melihat Anna melamun sesaat.

"Maafkan aku, aku tidak senga-"

"Aahh! Cepat sana mandi, dan buatkan aku sarapan!" potong Reza lalu kembali membalikkan badannya. Ia memilih kembali melanjutkan tidurnya yang kurang nyenyak semalam.

×××××

Di meja makan, Anna benar-benar tidak fokus pada sarapannya kali ini. Bagaimana tidak? Makan di depan seorang pria yang bertelanjang dada. Aduh! Berkali-kali Anna menggelengkan kepalanya saat bayangan semalam terngiang-ngiang di otaknya.

Saat makan, tiba-tiba saja lewat bi Ida yang merupakan seorang maid yang jadwal kerjanya PP (pergi pagi pulang sore). Bi Ida tanpak kaget melihat punggung tuannya yang merah-merah.

"Loh, punggung tuan kenapa?" tanya bi Ida.

Reza menghentikan aktifitas makannya dan menatap Anna.
"Tanyakan pada nyonya-mu" lirik Reza pada Anna lalu menyambung lagi makannya.

Child For HusbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang