7. WAITING

120K 6K 79
                                    

Selamat membaca...
Karena Telat bgt update. kali ini sekaligus 2x update ya

Sudah sejak pagi tadi, tepatnya selesai sarapan. Reza langsung pergi entah kemana. Dan dia meminta Anna hanya tetap di rumah tidak kemana-mana.

Dan lihatlah sekarang.

Anna tengah duduk bersama para maid itu di ruang sisi kolam.

Sebenarnya para maid itu canggung saat nyonya mereka meminta mereka ikut duduk di sofa. Mereka takut jika nanti tiba-tiba saja tuan Reza pulang dan melihat mereka duduk di sofa mahal rumahnya, bisa-bisa mereka di marahi dan berakhir dengan pemecatan. Apalagi ini sudah sore, jam-jam nya Reza pulang.

"Ayo duduk saja, kalian kenapa takut begitu?" tanya Anna pada para maid dan koki rumah.

Mereka saling pandang.
"Kami biasanya duduk di belakang nyonya. Sofa-sofa ini biasanya kami bersihkan bukan kami duduki" ucap seorang maid yang tadi sudah memperkenalkan dirinya, namanya Ida.

"Kami takut tuan marah nyonya Anna. Kami bisa di pecat nanti" ucap si koki rumah.

"Iya nyonya. Kami duduk di bawah saja" kali ini bi Hasri yang ikutan bicara.

"Tidak-tidak, saya ini menganggap kalian saudara saya. Jadi ya tidak papa. Tuan tidak akan memecat kalian, saya akan bela kok" kata Anna pada semua pegawai rumahnya.

Mereka saling memandang lagi lalu mengangguk.

"Sekarang kalian nikmati saja kue-kue di toples itu ya. Saya mau buatkan minum dulu di dapur" kata Anna hendak beranjak.

"Jangan nyonya, itu kan tugas saya. Aduh kalau tuan tau, habis saya nyonya" koki itu berdiri memegangi tangan Anna.

"Tidak papa. Serahkan semuanya pada saya" kata Anna sambil menyuruh koki itu kembali duduk.

Anna pun segera ke dapur untuk membuatkan para pelayan rumahnya minuman. Pasti mereka kecapean sekali seharian membersihkan rumah, menyapu, mengurus dapur, dan lainnya. Jadi tidak papa kalau sekali-kali Anna berbuat baik pada mereka.

Setelah membuat minuman selesai. Anna menaruh gelas berisi jus dingin itu di atas nampan dan berjalan ke ruang samping kolam.

Ketika sampai di ruangan itu. Anna melihat semua pelayannya pada berdiri dengan wajah gugup bercampur takut. Anna mengernyitkan dahinya sambil berjalan mendekat.

"Kenapa semuanya berdir-" ucapan Anna terputus ketika melihat siapa yang duduk di tengah-tengah sofa itu.
"Kenapa pelayan-pelayan ini bisa duduk di sofaku Anna?" tanya Reza dengan santai sambil bersekedap.

"Aku yang minta mereka duduk di situ" Anna meletakkan nampan berisi jus itu di atas meja.

Reza memutar bola matanya jengah.
"Mulai dari sekarang kalian saya-"

"Jangan pecat mereka Reza. Aku yang minta mereka duduk di situ" kata Anna lalu menatap pelayannya lagi,mereka benar-benar kelihatan takut.
"Ayo kalian duduk lagi. Ini minumnya  sudah saya buatkan" Anna membagikan mereka satu gelas satu.

Mereka pun patuh pada Anna dan duduk kembali di sofa.
"Ayo di minum dong!" seru Anna lagi.
"Ck" Reza berdecak kesal sambil berlalu begitu saja. Anna melihatnya pergi naik ke lantai atas, pasti dia masuk kamar.

"Aduh nyonya, tuan Reza pasti marah nyonya" kata bi Hasri takut.

"Sudahlah jangan perdulikan dia. Ayo nikmati kue dan jus nya"

"I-iya nyonya"

Mereka bahkan tidak pernah di perlakukan sebaik ini oleh tuan Reza. Hal baik yang sering tuan Reza lakukan adalah, memberikan mereka gaji lebih. Hanya itu, selebihnya Reza selalu bertindak tegas. Dan Reza juga berbaik hati mau membiayai pengobatan keluarga mereka jika ada yang sakit. Meski dia tak punya waktu untuk berkunjung, tapi bantuan uang sudah cukup unutuk pada pekerjanya.

Child For HusbWhere stories live. Discover now