61. CHILD FOR HUSBAND

93.8K 5.7K 489
                                    

Selamat membaca ya... Monggo vote nya dulu..


"Pak? Bapak mau kemana?"

"Ayo Kezia ikut aku sebentar" Reza berdiri di samping meja dan menunggu Kezia bangun.

"Kita akan kemana pak? Bukankah sebentar lagi pihak Shafell Grup akan tiba" ucap Kezia mengejar langkah bos besarnya yang mulai keluar dari ruangan rapat.

"Aku ingin mengajakmu ke tempat perhiasan"

Ucapan Reza barusan membuat jantung Kezia deg-degan dan seketika pipinya merona. Tak sia-sia memang selama ini ia berpenampilan maksimal di hadapan bos besarnya itu.

Kezia tak bermaksud menjawab ucapan Reza tadi. Ia kelewat bahagia hingga terus tersenyum dan membuat Reza menatap sekretarisnya itu aneh. Tapi ia mencoba mengabaikannya.

Reza dan Kezia melangkahkan kaki mereka ke tempat perhiasan yang tadi ia lihat saat baru keluar dari lift bersama Kezia.

Kezia masih tersenyum bahagia. Matanya bergerak kemana-mana melihat perhiasan yang Bagus di pajang di rak-rak kaca menambah kesan cantiknya. Dari sekian banyak perhiasan yang Bagus. Kezia sudah tahu ingin menunjuk yang mana kala Reza meminta wanita itu memilihnya sendiri.

Bosnya itu kelihatan menyukai dan tertarik pada Kezia. Ternyata meskipun besikap cuek, dingin dan terkesan acuh. Ia tak menyangka kalau Reza selama ini diam-diam memperhatikannya. Jadi bukan masalah besar jika Kezia menunjuk beberapa perhiasan bukan? Toh Reza adalah pria kaya dan akan membeli apapun dengan uangnya.

"Selamat siang tuan, nyonya. Ada yang bisa kami bantu?" ucap seorang wanita dengan sanggulan rendah di kepalanya menambah kesan elegantnya.

"Aku ingin melihat-lihat kalung" ucap Reza.

"Mari tuan, nyonya. Di sebelah sana!" wanita itu menunjuk ke sisi kanan. Lalu mempersilahkan calon pembeli perhiasan di tempatnya itu memilih-milih sendiri kalung mana yang mereka ingin beli.

"Perlihatkan aku yang hanya di ciptakan satu" ucap Reza.

Wanita itu mengeluarkan beberapa koleksi kalung limited edition di tempatnya itu ke hadapan Reza dan Kezia. Biasanya hanya orang-orang berdompet tebal yang meminta yang limited edition. Mata Kezia membulat melihat isi beberapa kotak perhiasan di hadapannya, mulutnya terbuka sedikit seolah ia takjub. Sepertinya ia akan memilih barang-barang di hadapannya ini juga.

Oh astaga aku semakin menyukai Reza. Bahkan dia ingin membelikan aku yang edisi limited. Batin Kezia girang.

Reza menyodorkan kotak kalung itu ke hadapan Kezia. Kezia tersenyum dan menatap Reza haru. Namun Reza tak melihat tatapan itu, ia fokus melihat kalung-kalung yang Bagus lainnya.

"Kezia, apa menurutmu ini Bagus?" tanya Reza pelan.

"Tentu saja Bagus pak. Bahkan saya suka sekali dengan kalung ini" Kezia kelihatan girang.

Reza tersenyum tipis menanggapinya.

"Baiklah tuan, apa ada yang ingin anda lihat lagi?" tanya wanita bersanggul tadi lembut.

"Hm... Aku ingin melihat yang itu!" tunjuk Reza ke sebuah kalung.

Wanita tadi mengambil kalung itu dan meletakkannya di hadapan Reza. Reza tersenyum sambil melihat kalung itu. Benar-benar Indah.

"Pak, tapi yang ini sangat Bagus" ucap Kezia menunjuk yang lainnya.

"Tapi, sepertinya istri saya lebih suka yang simple dan kecil seperti ini" ucap Reza sambil terus menatap kalung Liontin Salazar di hadapannya itu. Sangat Indah.

Child For HusbWhere stories live. Discover now