5. PERSIAPAN

100K 5.5K 85
                                    

Tinggalkan vote dan comment anda!

Selamat membaca

Taxi berhenti di sebuah Cafe.

Anna langsung mendorong pintu masuk. Dan melihat sudah ada Jehan di sudut Cafe sedang membaca koran harian. Anna langsung berjalan ke sudut dan duduk di hadapan Jehan. Pria itu langsung tersenyum kaku begitu melihat Anna datang.

"Hai sayang. Lama menunggu?" tanya Anna merasa tak enak.

"Tidak masalah. Oh ya, kenapa kau minta kita berjumpa di sini?"

Anna langsung menundukkan kepalanya. Ia menghela nafas sesaat lalu menatap Jehan lagi. Pria itu masih menanti jawaban Anna.
"Sebentar lagi aku akan menjadi istri Reza. Maaf jika hubungan kita harus seperti ini. Tapi semua ini kau yang minta kan?" lirih Anna.

Sisi lain hati Anna sakit saat melihat Jehan tersenyum senang. Anna merasa dirinya seperti jembatan uangnya Jehan. Tapi Anna cukup tahu diri, dulu seberapa banyak yang yang Jehan berikan padanya. Meski ia tidak pernah meminta.

"Kau memilih keputusan yang Bagus Anna"

"Benarkah? Tapi kenapa aku merasa seperti sulit bagiku untuk melalui semua ini. Karena aku hanya mau menjadi istrimu Jehan, bukan Reza. Bahkan aku tidak kenal dekat siapa dia, ayahnya ibunya familinya" Anna meneteskan air matanya. Ia tahu kalau sebentar lagi hidupnya akan berat.

Jehan langsung mengulurkan tangannya untuk menghapus air mata Anna.
"Jangan menangis Anna. Aku akan ada untukmu selalu, ini akan mudahkan jika ada aku kan?"

Anna mengangguk lemah dan tehanyut dalam buayan Jehan.

×××××

Keesokan harinya.

Selesai membersihkan rumah. Anna memilih untuk bersantai di depan TV sambil menikmati cemilan di atas pahanya. Tadi Reza bilang dia akan datang untuk mengurus pernikahan. Awalnya Anna tidak mau peduli, tapi Reza memaksanya terus.

Sudah 20 menit menunggu. Lalu ponsel Anna berdering, bertanda ada notifikasi pesan masuk. Anna melirik sekilas dan membukanya.

From Reza

Aku di parkiran Anna!

Setelah membaca pesan singkat dari pria kaku itu. Anna langsung mematikan TV lalu langsung turun. Jika telat nanti dia marah-marah lagi.

Begitu keluar dari gedung apartemen itu. Anna terus melihat mobil putih yang pernah Anna naiki dengan Reza menuju dermaga malam itu. Tapi tidak ada, kan Anna di kerjai lagi. Akhirnya Anna duduk di tangga seperti gembel. Ia bahkan gak peduli tatapan orang-orang.

Dari dalam mobil Reza mengeraskan rahangnya melihat gadis itu duduk seperti gelandangan di tangga. Memalukan, calon istri seorang Reza Albert.

Anna masih duduk di tangga dan Reza malas sekali turun. Dinginnya AC mobil membuat Reza mager untuk turun dari mobilnya.

Seseorang berdiri di hadapan Anna, celana biru dongker dan baju putih. Pria itu memakai topi senada dengan warna celananya, bertuliskan security.

"Maaf, kalau mau mengemis tolong jangan di sini. Pergi!!" usir si satpam itu dengan kasar.

Anna merasa bukan pengemis, ia pun bangun.
"Maaf pak, saya bukan pengemis saya menunggu seseorang menjemput saya"

Seorang wanita dengan pakaian super ketat dan dandanan glamor yang tak sengaja lewat pun langsung berdiri di antara satpam dan Anna.

"Ada apa ini pak ribut-ribut?" tanya si wanita kaya itu pada satpam.

Child For HusbOnde as histórias ganham vida. Descobre agora