18. PANTI ASUHAN

81.4K 4.5K 50
                                    

Selamat membaca....

Pagi tadi memang ada sedikit masalah. Anna kabur dari rumah sakit dan itu membangkitkan amarah Reza. Pria itu benar-benar marah karena Anna sepertinya ingin kabur dari perjanjian.

Setelah Reza pergi mencari Anna. Simon sudah bersiap untuk pergi ke suatu tempat.

Tak lama mengendarai mobil kantor. Simon sampai di sebuah tempat yang begitu sepi, dengan banyak makam berjajar rapi bertuliskan nama orang-orang yang pernah hidup di dunia.

Dengan membawakan dua buket bunga yang indah, Simon berjalan fokus pada sebuah makam. Makam kedua orang yang sangat Simon sayangi.

"Selamat pagi Putri kecil dan istriku. Papa datang" Simon tersenyum manis pada makam itu sambil meletakkan dua bunga Indah yang ia bawa.
Simon berjongkok dan mengelus pelan nisan itu. Memejamkan matanya lama seolah ia tengah mengelus pipi lembut istri dan juga anaknya.
"Maaf jika beberapa hari lalu papa tidak ke sini. Karena papa harus pergi ke Tingkok. Kalian... Menunggu papa ya?"

Hening.

Simon hanya tersenyum meski tak ada yang merespon.

"Papa pulang dulu ya. Papa akan kembali lagi nanti. Kalian... Yang tenang di sana ya" Simon tak lagi menangis karena dia sudah lelah menangis bertahun-tahun lalu dan tak ada yang tahu.

Simon bangkit dan berjalan ke mobil. Tapi saat sedang berjalan, Tak sengaja matanya terpaku pada seorang wanita yang sedang duduk di antara kedua makam,Simon langsung mengambil posisi aman di balik pohon. Simon memicingkan matanya, dari rambut yang panjang nan Indah itu ia seperti mengenal siapa wanita itu.

Simon langsung mengambil ponselnya dan tentu kalian tahu siapa yang akan Simon hubungi.

"Ada apa?! Bisa tidak di batalkan saja meetingku aku sib-"

"Aku menemukan Anna tuan"

"Good job Simon. Kirim dimana alamatmu"

×××××

"Kenapa malah kuburan?" kata Reza pada dirinya sendiri sambil melajukan mobil.

Dia pernah kemari bersama Simon. Waktu itu pulang kantor dan Simon minta di antarkan ke tempat ini. Mungkin dia mengunjungi seseorang di sini.

Reza diam sejenak lalu berpikir.
"Wah! Jangan-jangan dia sudah di tanam di dalam tanah, alias mati" seketika Reza mengerem mobilnya.

Tapi Reza menggelengkan kepalanya untuk membuang jauh-jauh pikiran itu. Ia menjalankan mobilnya lagi dan memarkirkan mobil di pakirannya di dekat jalan.

Reza turun dari mobil dan berdiri sambil berkacak pinggang. Matanya terus mencari-cari dimana keberadaan wanita yang dia cari.

Ada seorang wanita tengah duduk di antara kedua buah kuburan di antaranya. Reza menajamkan matanya, lalu tersenyum.

"Kita bertemu lagi kan?"

Reza tak bersuara. Dengan langkah biasa saja dia langsung menghampiri Anna. Tapi sialnya! Beberapa langkah lagi Reza akan berhasil membawa Anna pergi dengannya. Wanita itu melah berbalik badan dan menatap Reza. Mereka sama-sama terpaku di tempat. Dan sedetik kemudian Anna langsung berlari

Tak mau kalah dengan Anna. Reza pun mengejarnya dengan langkah besarnya.

Anna kelihatan sangat susah saat sedang berlari. Dia kelihatan menahan sakit di perutnya karena saat berlari Anna terus meremas perutnya. Dia juga bahkan menangis, takut di paksa pulang oleh Reza.

"Ya tuhan tolong aku" bisik Anna sambil menyeka air matanya.

Seketika Anna yang sedang berlari membuat tubuhnya menegang takut. Langkahnya terhenti dan memejamkan matanya lama. Terasa tangan keras nan besar itu meremas pergelangan tangannya hingga mungkin sudah memerah jadinya.

Child For HusbWhere stories live. Discover now