30.OLIV STORY

86.3K 5.3K 130
                                    

Di chapter kemaren itu banyak bgt yg komen.
Thor pendek
Thor kurang berasa
Thor ini
Thot itu

Malam ini. Puanjang banget. Sangking panjangnya, sampe keriboan jempol gw ngetiknya. Makanya jgn lupa vote sama commnet! 😘😘😘😅😅😅

Btw malam ini yg begadang bruntung ya, gw update. Wkwkwk
*gk ada yg nunggu juga keles -_-

01 : 14 update


Pagi ini Reza sudah membuat Anna kesal tidak seperti biasanya. Bagaimana tidak, Reza tidak menyempatkan dirinya untuk sarapan pagi dengan Anna. Padahal Anna pernah mengatakan kalau dia ingin selalu bisa sarapan dan banyak waktu bersama Reza.

Bi Hasri dan bi Ida sudah habis akal untuk membujuk Anna makan. Semenjak hamil Anna jadi sering keinginannya harus di penuhi, Anna juga tidak mau mengalah.

"Nyonya, ayo kita makan dulu" ucap bi Hasri sambil menyodorkan sepiring roti yang sama berselai coklat kesukaan Anna.

"Iya nyonya. Kasihan bayinya kalau nyonya tidak makan" tambah bi Ida. Dan Mika yang sedang berdiri hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan.

"Telpon dulu Reza. Aku mau makan dengan dia" kata Anna dengan malas.

Ketiga pengurus rumah tangga itu langsung lemas mendengarnya. Mana berani mereka menghubungi Reza lalu alasannya karena Anna tidak mau makan. Siap-siap mereka di semprot dengan kata-kata kasar oleh Reza.

Dasar tidak becus kerja!

Tidak bisa di andalkan!

Dan bla bla bla bla.

"Nyonya, jika nyonya tidak makan. Maka kami bertiga tidak bisa bekerja lagi di sini. Tuan pasti akan memecat kami karena tidak bisa membujuk nyonya makan" kata Mika lembut sambil memegang tangan Anna.

Anna menatap Mika lalu beralih menatap dua wanita paruh baya di dekat mereka, bi Ida dan bi Hasri mengangguk membenarkan ucapan sang koki rumah itu.

"Nyonya tau kan. Saat nyonya keguguran dulu, pekerjaan kami bertiga diujung tanduk" kata bi Ida.

"Iya nya, kami hampir di pecat" timbal bi Hasri.

"Tapi saat itu untung saja ada pak Simon membela kami. Huhh... Kalau tidak ada mungkin aku jadi gelandangan sekarang" kata Mika sambil tersenyum sedih.

"Aku juga-"

"Ya baiklah-baiklah, mana makanannya" potong Anna cepat dengan wajah kesal. Lebih baik dia makan dari pada kenyang dengan ucapan para maid dan koki rumahnya.

"Nah begitu dong nyonya" dengan semangat bi Ida langsung menyodorkan sepiring roti pada Anna. Bi Hasri membawakan Anna air putih dan Mika membawakan Anna buah-buahan segar untuk Anna.
Kehamilan membuatnya jadi makan lebih banyak. Saat Reza pernah mengatakan Anna kurus jika sebagai ukuran ibu hamil pada umumnya. Anna memilih untuk memperbanyak makan. Agar bayi mereka sehat.

Ahh... Bayi mereka.

Selesai makan. Anna duduk di sisi kolam sambil membaca-baca majalah tentang kehamilan. Dia senyum-senyum sendiri saat melihat gambar-gambar bayi yang lucu dan menggemaskan di majalah. Anna melamunkan bagaimana rupa Putri kecil atau Putra kecil yang dia kandung. Bagaimana jika dia laki-laki dan sangat tampan seperti ayahnya. Dan bagaimana jika dia perempuan yang cantik seperti ibunya.

Anna mengelus perutnya sambil tersenyum.
"Mommy berharap kamu perempuan. Kan seru kita bisa berbelanja sama-sama"

Entah kenapa setelah mengatakan itu membuat hati Anna sedih. Berbelanja bersama? Mana akan pernah terjadi. Setelah dia melahirkan maka Anna dan bayinya akan terpisah selamanya. Andai Anna mempunyai kekuatan ajaib, yang mampu mengubah perjanjian di masa lalu.

Child For HusbWhere stories live. Discover now