27. EX-GIRLFRIEND

92.8K 5.1K 71
                                    

Selamat membaca



Di pagi hari yang mendung ini. Anna masih duduk diam sendirian di dalam kamarnya. Dia duduk memunggungi pintu kamar inap itu dan diam menatap pemandangan kota dari kaca jendela kamarnya. Kamarnya yang terletak di lantai atas membuat hanya gedung-gedung tinggilah yang bisa ia lihat dan nikmati.

Entah kenapa saat bangun tidur Reza tak ada lagi di sampingnya. Dan saat perawat datang mengganti infus Anna sempat bertanya dimana Reza, tapi mereka juga tak melihat.

Tiba-tiba bayang-bayang tulisan tangan dari surat yang membuat mood Anna buruk terbayang kembali. Leefa, siapa wanita itu? Dari kata-katanya seolah mereka pernah menjadi sepasang kekasih dulu. Tapi apakah iya Reza mempunyai seorang mantan? Kalau iya. Bagaimana rupanya, Anna jadi panasaran bagaimana selera Reza saat memilih wanita.

Anna memejamkan matanya saat merasakan kepalanya pusing. Apalagi tadi pagi dia masih merasakan mual padahal umur kandungannya sudah menginjak Bulan ke 7.

Terdengar pintu kamar ruang inap Anna terbuka tapi Anna tak menyadarinya karena dia asik merasakan pusing di kepalanya.

"Kau baik-baik saja?" suara berat sosok pria dewasa membuat Anna membuka matanya.

Reza berjalan dan duduk di samping Anna. Matanya menyiratkan kekhawatiran.

"Ak-aku pusing" gumam Anna pelan.

Reza menatap sendu Anna. Dia membayangkan bagaimana selama ini Anna melawan rasa sakitnya tanpa seorang suami.

"Apa kau sering seperti ini?"

"Iya. Dan jika aku minum air putih agak banyak kadang bisa kurang" kata Anna sambil mengambil segelas air putih yang terletak di atas nakas samping brankar, lalu meneguknya.

Tak lama.

"Apa sudah kurang?" tanya Reza.

"Belum, mungkin sebentar lagi"

Reza berjalan ke arah lemari dan membuka lemari itu. Dia melihat beberapa tataan baju Anna di dalam lemari itu. Lalu saat melihat sebuah sisir, Reza mengambilnya.

Dengan sebuah sisir di tangan, Reza kembali berjalan dan duduk di samping Anna.

Anna melihat sisir yang Reza pegang pun merasa bingung.
"Kau mau apa?"

"Menyisir rambutmu"

Anna tak bisa berkata-kata lagi karena dirinya terlalu bahagia saat Reza mau menyisir rambutnya yang agak kurang rapi. Anna seperti seorang Putri.

"Rambutmu semakin panjang ya" kata Reza sambil menyisir rambut panjang Anna.

Anna hanya tersenyum tanpa menjawabnya.

"Apa kau tidak masuk kantor? Kau kan sudah lama sekali tidak melihat perusahaanmu yang di sini"

"Sudah Simon urus"

"Jika aku boleh tau, apakah kau punya seorang mantan?"

Pertanyaan Anna barusan membuat Reza menghentikan sisirannya sejenak dan menatap lurus ke depan. Apakah Anna susah tahu segalanya?

"Mantan?"

"Iya. Kau kan tampan"

"Ah untuk apa kau tahu it-"

"Ada atau tidak?" potong Anna cepat karena dia tahu Reza berbicara hal yang tidak penting.

Sejenak Reza diam lalu menghela nafas.

"Ya" sahutnya singkat.

"Siapa namanya?"

"Untuk apa kau ta-"

Child For HusbWhere stories live. Discover now