3.MERRY ME?

129K 6.5K 140
                                    

Jangan lupa vote dan comment!

Happy reading...


Anna berlari begitu kencang melawan arus pejalan kaki lainnya. Sesekali mereka mengumpati kesal pada Anna yang katanya jalan tidak pakai mata.

Sesekali ia menoleh ke balakang memastikan empat pria berpakaian serba hitam itu masih jauh darinya.
Anna sudah cukup lelah berari panjang,ia memegangi lututnya. Nafasnya jadi tersengal-sengal akibat lelah berlarian. Akhirnya ia bersembunyi di dekat tong sampah besar yang dapat menutupi tubuhnya.

"Siapa mereka? Kenapa mengejarku? Hufttt ibu... Ayah... Aku takut sekali, bagaimana ini" ucapnya sambil mengatur nafasnya kembali. Anna memegang dadanya sambil mengintip.

Sontak Anna menunduk kembali saat keempat pria itu berjarak sangat dekat dengannya.
"Tuhan tolonglah aku" doa Anna menengadah kelangit.

Anna benar-benar tidak tahu kenapa empat pria bertubuh kekar itu mengejarnya.

Flashback

Anna baru salah keluar dari sebuah hotel besar. Tujuannya melamar pekerjaan, tapi lamarannya di tolak mentah-mentah karena ia hanya lulusan D3. Menjadi OG hotel saja ia tak di terima.

Karena lelah Anna pun duduk di depan wartel sambil menghela nafas. Perasaan Anna tidak enak hingga ia menoleh ke samping. Ada empat pria berpakaian serba hitam di sana. Saat Anna melihat ke arah mereka, mereka langsung membuang muka ke arah lainnya. Anna tidak peduli, mungkin hanya perasaannya saja. Tapi begitu Anna tak sengaja melirik lagi ke sana. Mereka juga tengah meliriknya.

Anna takut kalau mereka orang yang ingin mencelakainya. Akhirnya Anna mencoba untuk menjauh. Ia mencoba pergi dari situ.

Sesekali Anna melihat ke belakang.
Sialnya mereka mengikuti Anna. Anna takut sekali, akhirnya ia menarik nafas panjang dan berlari dengan kencang. Mereka juga ikut berlari mengejar Anna.

Flashback end

"Itu dia!!" suara keras satu di antara empat pria itu membuyarkan lamunan Anna.

Mata Anna membulat kaget. Selangkah ia baru saja ingin kabur, kedua tangan Anna di tarik oleh keempat pria itu.

"Hei lepaskan aku! Jangan sentuh aku!" pekik aku ketakutan.

"Anda harus ikut kami nona!"

"Hahh apa, aku tidak mau. Aku tidak kenal kalian maka lepaskan aku!!" Anna terus berontak tapi pada akhirnya ia tak bisa apa-apa.

Orang-orang lalu lalang hanya bisa melihat tanpa mau ikut campur. Mereka tidak mau terkena masalah.

Tiba-tiba lewatlah seorang nenek-nenek tua dengan belanjaan di tangan kirinya, di tangan kanannya ia memegang sebuah tongkat untuk membantunya berjalan. Nenek itu mengetuk keras kaki keempat pria berbadan kekar itu dengan tongkatnya.

"Hei apa yang kalian lakukan pada gadis cantik itu hahh? Lepaskan dia!!"  bentak si nenek memekul lagi kaki mereka dengan tongkatnya.

Keempat pria itu sama sekali tak melepaskan tanganya dari Anna.
"Tidak bisa nenek. Gadis ini adalah nyonya kami" ucap salah satu pria itu yang sontak membuat Anna membulatkan mata tak mengerti.

"Hahh?" Anna bingung.

"Ayo nyonya kita harus pulang. Tuan mencari-cari nyonya" ucap pria lainnya.

Nenek tadi menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oh ternyata kau kabur. Sana, pulanglah nak" ucap si nenek itu lembut.

×××××

Anna hanya diam, duduk di antara kedua pria di dalam mobil. Dua pria lainnya duduk di depan dan duanya lagi duduk di sisinya. Bahkan otak Anna buntu untuk memikirkan cara kabur.

Child For HusbWhere stories live. Discover now