58. CHILD FOR HUSBAND

86.4K 5.1K 62
                                    

Seperti janjiku terakhir kali. Ini aku berikan plus sama THR ya...
Meskipun lebaran udah lama lewat, ya gakpapa lah ya. Semoga dosa2 aku udah kalian maafkan... 😚

"Aku tak percaya kau datang tuan" ucap Simon memulai lebih dulu percakapan mencanggungkan antaranya dengan mantan atasanya itu.

Lihatlah bahkan Simon masih menggunakan embel tuan pada Reza.

Reza hanya menanggapinya dengan senyuman kecutnya arau lebih kelihatan mengejek.
"Karena paksaan. Jangan besar kepala" bisik Reza pelan sehingga hanya Simon yang dapat mendengarnya.

Simon hanya tersenyum tipis. Ia cukup terbiasa dan kebal atas sifat maupun sikap Reza yang dingin dan rada sombong. Ia juga melihat Anna dan juga Shara. Ia akhirnya percaya kalau memang Anna tidak pergi dari rumah itu. Kenapa? Apakah suratnya telah mengubah keputusan Reza untuk tetap menjadikan Anna ibu bagi anaknya dan bisa tinggal bersama. Jika itu benar, Bagus!

"Kau juga masih belum berubah" ucap Simon datar seraya tersenyum manis.

"Banyak bicara" gumam Reza sambil memutar bola matanya jengah dan beralih menyalami seorang wanita yang berdiri di samping Simon dengan gaun Indah pernikahannya.

"Selamat bahagia aras pernikahan kalian"

"Ah iya... Terima kasih sekali"

"Selamat bahagia Simon" ucap Anna,  ia lalu menunduk dan menyuruh Ezar untuk menyalami Simon.
"Salam dengan uncle Simon sayang"

Dengan patuh... Ezar yang tadinya diam memeluk kaki sang mommy langsung mengulurkan tangannya untuk menyalami Simon. Ia menatap Simon takut-takut. Lalu saat melihat Simon tersenyum tulus kepadanya. Ezar kecil ikut tersenyum dan menyembunyikan wajahnya di balik gaun panjang yang Anna kenakan.

"Anak pintar. Dia benar-benar mirip tuan Reza" ucap Simon tanpa sekalipun melirik Reza kembali. Meskipun Reza masih mendengar ucapan pria itu karena sedang berdiri di hadapan Mira.
"Ini kali pertama aku berjumpa dengannya. Dan dia langsung besar saja. Dia juga sangat tampan ya" Simon tertawa pelan sambil mengelus Puncak kepala Ezar.

"Haha... Terima kasih Simon. Sering-seringlah main ke rumah. Reza juga pasti menunggumu, kalian kan dulu sangat dekat"

Simon terdiam sejenak sebelum tersenyum memaksa dan menganggukkan kepalanya.
"Ah eng... Iya... Lain kali... Ya... Pasti" ucapnya sambil membuang wajah.

Acara terlewatkan dengan sangat Bagus. Anna dan juga Shara cukup menikmatinya. Ezar juga berkenalan dengan banyak anak-anak tamu yang seusia dengannya. Anna sampai pusing melihatnya berbicara bahasa planet dengan sebangsa Ezar. Berbeda dengan Reza yang kurang menikmati acara ini, berkali-kali Reza meminta pulang dengan alasan dia risih di tatap banyak orang, terutama wanita. Hell no! Dia seorang daddy dengan satu anak... Ayolah jangan berharap yang tidak-tidak.

×××××

Pagi ini, Anna bangun dan langsung menarik gorden kamar yang menutupi jendela besar kamarnya. Cahaya matahari langsung masuk dan menerpa wajah Reza yang masih tidur di atas ranjang.

"Astaga Anna" ucap Reza kesal sambil membuka mata.
Anna kesal karena pria itu masih bermalas-malasan di atas ranjang padahal ia harus berangkat ke kantor segera.

"Bangun, kau harus ke kantor"

"Iya"

"Sekarang Reza bangunlah"

"Iya Anna yang cerewet'' kata Reza penuh penekanan.

"Jika begini kau temani saja aku belanja ke market, aku harus belanja bulanan" kata Anna sambil mengambil sebuah kertas di atas meja riasnya.

Child For HusbHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin