43. MIMMY AND DIDDY

98.9K 5.4K 113
                                    

Tak terasa ternyata. Pertumbuhan seorang anak itu terasa begitu cepat berlalu. Bahkan orang tua mereka yang selalu berada di sisi mereka sampai tak menyangka kalau anak mereka sudah besar saja. Kali ini terjadi pada Anna, ibu muda nan cantik jelita dari seorang anak lelaki bernama Ezaron. Dia tak percaya kalau anaknya kini sudah berusia enam Bulan. Pertumbuhannya sangat cepat, bahkan dia sudah bisa bersuara seperti ingin bicara namun masih sulit ia jelaskan. Ia sudah bisa duduk dan seolah mengerti apa yang orang-orang sekitarnya lakukan.

Reza, pria sibuk itu bahkan sadar tidak sadar kalau anak laki-lakinya kini sudah bisa duduk, dan bisa memanggil mommynya dengan suaranya yang sangat imut itu. Meski masih di latih tapi Anna sebagai seorang ibu ia terus membantu anaknya untuk bisa memanggil dirinya dengan sebutan mommy dengan sempurna dan memanggil daddy dengan sebutan yang sempurna pula.

Bi Ida, bi Hasri dan Mika bahkan selalu mengajak Ezar bicara. Mereka sering terlihat bercanda dan tertawa bersama-sama. Rumah terasa begitu hangat dan ikatan kekeluargaan begitu terasa di rumah megah Reza itu. Dulu rumah begitu sepi mencekam karena tuan Reza yang memiliki sifat dingin dan banyak diam. Parahnya nyonya Shara yang merupakan ibu Reza sekaligus wanita karir yang sangat suka jalan-jalan mengelilingi dunia bersama saudara, sahabat dan teman kerjanya membuatnya jarang di rumah. Tak lama kehadiran Anna cukup berpengaruh di rumah megah itu, sampai pada akhirnya sang pewaris yang begitu di nanti-nantikan lahir membawa kebahagiaan yang begitu terasa kentara.

"Ezar sayang... Ini mommy" kata Anna untuk yang kesekian kalinya karena ia sangat ingat mendengar Ezar memanggilnya dengan sebutan itu dengan sempurna.

Ezar yang polos hanya tersenyum dan terus memanggil sang mommy dengan sebutan.
"My.. " ya hanya itu.

Dan memanggil daddy juga dengan sebutan yang sama.
"Dy.." benar-benar anak yang menggemaskan.

Anna terus berusaha. Karena dokter mengatakan kalau anak akan cepat dan lancar bicara saat ia sering di ajak bicara dan bermain bersama. Meski Ezar baru berusia enam bulan namun dokter bilang tak lama lagi anaknya itu akan bisa memanggil orang-orang terdekatnya. Anna benar-benar tidak sabar sampai ia terus dan selalu mengajarkan Ezar untuk bisa memanggil dirinya dan orang-orang di sekitarnya.

"Ezar... Ini mommy, coba sebutkan nak, mommy"

Ezar diam sejenak menatap mata sang mommy lalu tersenyum sampai membuat Anna gemas bukan main.

"Ayo sayang... Mommy" kata Anna lagi dengan begitu sabarnya. Ia percaya kalau anaknya bisa.
"Ayo sayang. Mommy ingin mendengarnya"

"Mimy... Mimy..." ucap Ezar sambil tersenyum lebar dan mata menatap lekat ke arah ibunya.

Anna tersenyum lebar. Tiada panggilan Indah lain di dunia ini yang pernah dia dengar selain panggilan mimy. Meski masih terdengar belum sempurna namun Anna dapat merasakan hati anaknya memanggilnya dengan sangat sungguh-sungguh. "Mimy" terdengar lebih baik dari pada hanya "my".

Anna sangat bahagia. Anna langsung menggenggam tangan mungil Ezar dan menciumnya berkali-kali. Matanya berkaca-kaca merasakan haru karena bahagia. Ia tak menyangka melahirkan dan merawat seorang Putra begitu bisa membuatnya sangat bahagia dan beruntung.

"Mimy..." panggil Ezar lagi lalu tertawa kecil khas anak-anak bayi berusia beberapa Bulan.

"Oh anakku, kenapa kau sangat imut dan menggemaskan" Anna langsung mencium kedua pipi Ezar dan kepalanya.

"Da... Uuu.... Tyuuu... Yu..." ucapnya sama sekali tidak jelas. Membuat Anna malah hanya tersenyum.

"Sayang, ayo sebutkan daddy" kata Anna dengan yakin dan sabar.
"Daddy. Daaaadd... Dy"

Child For HusbWhere stories live. Discover now