"Apaa??perjodohan?" Tanya hans masih tak percaya dengan ucapan cris
"Yaa ,aku ingin anak perempuanmu." Jawab enteng cris
"Apa kau gila cris? Kau menginginkan putriku?resya? "Sindir hans tak percaya
"Yaa ,so why?"
"Kau gila mana mungkin aku menjual anakku demi uang cris ,dan kau. apa kau tak bisa mencari wanita lain yang sebaya yang bisa kau jadikan istri?" Sentak hans
"Istri?yang benar saja kau ,aku setia dengan mendiang istriku hans ,dan satu lagi aku meminang resya putrimu untuk anakku daffa kau ingat dia? Dan aku yakin resya adalah menantu terbaik untuknya aku tak ingin gadis lain." Ucap cris panjang lebar
"Tapi aku tak ingin menjodohkan putriku biar kan dia memilih jalannya sendiri." Suara hans mulai memelan
"Hans ,aku tau kau ingin yang terbaik untuk putrimu ,aku juga ingin yang terbaik hans untuk putraku .dan saat pertama kali aku melihat daffa bertemu dengan resya aku merasakan mereka cocok sekali
Feeling seorang ayah tidak akan meleset hans percaya lah ." Cris meyakinkan
"Aku juga tau daffa adalah pria baik baik .baiklah aku akan membicarakan hal ini dengan liliana."
"Jika kalian sudah setuju ,maka kita adalah keluarga .dan perusahaanku akan menginvestasikan dana cukup besar."
"Ingat aku tak menjual putriku demi investasi cris."
"Aku tau hans ,aku lakukan ini demi putraku." Ucap cris
"Baikah "
####
22.00 pm
Hans baru saja memakirkan mobilnya digarasi rumah dan mulai menaiki tangga dengan wajah gusar memikirkan tawaran cris .ia sangat senenang sekali daffa akan menjadi menantunya tapi disisilain putri sematawangnya pasti akan menolak mentah mentah ,dan liliana ntah dia menerimanya atau tidak hans tak tau karna wanita itu akan selalu mendukung hans tapi jika berkaitan dengan putrinya lain cerita lagi.
"Sayang?kau pulang larut sekali?" Tanya liliana saat hans hendak menutup pintu kamarnya.
"Maafkan aku sweetheart ,banyak sekali urusan dikantor tadi." Ucapnya sambil mendekati istrinya yang tengah duduk ditepi ranjang dan mencium puncak kening istrinya.
"Kau sudah makan?." Tanya liliana
"Sudah tadi dikantor ,istirahatlah .aku akan melihat resya dulu."
"Resya baru saja tidur sayang ,kenapa tiba tiba mencari resya ada apa?" Tanya liliana kawatir ,sambil menahan lengan hans
"Akan kuceritakan nanti .aku mandi dulu ."
Lalu hans berjalan menuju wardrope untuk mengganti pakaian dan mulai menjalani ritual mandinya
Ada apa dengan nya terlihat seperti ada masalah .tapi apa? . Batin liliana
Ceklekk.. suara pintu kamar mandi terbuka ,hans yang sudah segar pun merebahkan diri disamping liliana ,memejamkan mata sejenak sebelun menatap istrinya yang tengah menanti penjelasan.
"Sayang kau tak ingin cerita?" Ucap liliana sambil mengusap puncak kepala hans
"Baiklah ,dengarkan aku dulu dan jangan menyela selagi aku berbicara .janji?"
"Janji ,sekarang katakan." Desak liliaana
"Tadi cris temanku datang ke kantor ,kau masih ingat cris kan?" Tanya hans diikuti anggukan kecil liliana tanda ia mengingatnya
"Ia menawarkan investasi ,tapi aku menolak .lalu ia meminang putri kita." Ucapnya memelan
"Apa?meminang?putri kita masih bisa mencari yang lebih sayang ,lalu kau menerima pinangannya?apa dia tak bisa mencari yang sebaya?" Cerocos liliana
"Sssttt kau sudah berjanji tadi bukan? ,bukan untuk cris tapi untuk putranya daffa ,ia ingin resya menjadi menantunya. " hans menatap liliana
"Kau ingin menjodohkan putri kita?" Tanya liliana
"Ya ,aku rasa daffa pantas dengan putri kita ,dia pria baik baik ,aku yakin dia bisa menjadi suami yang baik." Ucap hans mantap
"Kita bicarakan besok dengan resya saja." Liliana pun merebahkan tubuhnya pikirannya seekan menerawang jawaban resya putrinya itu pasti menolak nya.
#####
"Sya bangun sayang ,udah pagi." Ucap liliana seraya menggoncangkan tubuh resya agar terbangun
"Kau itu selalu saja bangun siang jika hari libur seperti ini ,bagaimana jika sudah memiliki suami nanti?apa suamimu yang harus menyiapkan masakan di dapur ,hem?." Seraya membuka gorden agar cahaya matahari bisa bebas memasuki kamar tidur resya
"Whattt?suami?resya masih pingin sama mama sama papa ,lagian resya masih muda kalau nikah sekarang." Mendadak bangun mendengar mamanya berkata suami
"Tapi kalau mama sama papa sih yes kamu nikah sekarang." Usil liliana seraya tertawa
"Ihhh mama ,udah ahh resya mau mandi." Seraya melangkah kekamar mandi
"Habis mandi jangan lupa kebawa ya mama papa mau bicara ,ini serius." Ucap liliana sebelum meninggalkan kamar anak perempuannya itu
Tiba tiba sekali mama papa serius?ada apa?
Batin resya .
Setelah selesai dengan ritual mandi dan berdandan resya pun segera menuju ruang makan keluargannya untuk memulai sarapan ,terlihat liliana dan hans sudah berada di meja makan resya pun mempercepat langkahnya menuruni anak tangga.
"Morning papa ,morning mama." Seraya mengecup pipi liliana
"Cium buat papa?." Goda hans sambil tersenyum
"Papa kan udah dicium mama setiap pagi." Goda resya balik
"Resyaaa..." kata liliana wajahnya pun memerah akibat godaan resya ,resya yang mengetahui mamanya sedang malu hanya menyunggingkan senyum lebar lebar.
"Sya papa mau bicara sama kamu serius ,tapi jngan menyela omongan papa dulu ya." Ucap hans
"Oke pa." Sambil mengunyah roti isinya ,hans yang tengah memikirkan kata kata untuk diucapkan pun akhir nya memilih langsung to the point kepada anak perempuannya ini
"kamu inget anaknya om cris kan? Yang namanya daffa .papa ingin menjodohkan kalian ,dan secepatnya untuk menikah." Resya yang hendak menelan makanannya pun serasa tercekat ditenggorokan sampai terbatuk batuk saking syok nya dengan apa yang dikatakan hans
Uhuk uhukkk
"Minum dulu sayang ,makanya lain kali makannya ati ati" perintah liliana ,resya pun masih terbengong dengan perkatakan hans
Apa menikah?gak salah dengerkan?. Batin resya
"Menikah?dijodohin?"
"Papa yakin dia adalah suami terbaik kamu nantinya."
"Papa tau dari mana ,pa kehidupan rumah tangga resya nanti resya sendiri yang bakal jalani bukan papa atau mama ,bisa aja nanti dia buang resya terus selikunghin resya!! Mama sama papa gabakal tau paa ,bisa aja dia busuk!!." Sentak resya nadanya mulai tak terkontrol
"Cukup resya jaga sikapkamu sama papa! .papa menjodohkan kamu bukan dengan sembarang orang ,papa yakin daffa akan mencintai kamu sayang dia bukan laki laki yang seperti kamu tuduhkan ,percaya sama papa dia akan menjadi suami yang baik untukmu." Ucap hans seraya memandang resya dengab tatapan sayu
"Kenapa papa tiba tiba pengen jodohin resya? Apalasannya pa?." Ucap resya rendah sambil mengalihkan pandangannya agar air matanya yang ia tahan tak mengalir
"Om cris ingin menjodohkannmu dengan daffa anaknya ,dia juga berniat untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan kita .tapi yakinlah papa dan mama bukan semata mata menjodohkanmu karna perusahaan tapi papa percaya kau dan daffa akan bahagia nantinya." Ucap hans panjang lebar .
"Baiklah resya akan menuruti permintaan papa demi perusahaan kan pa." Isak resya seraya pergi meninggalkan hans dan liliana disana ia sudah tak tahan dengan air mata yang ia pendam
"Resya tunggu ,dengerin penjelasan papa ,nak ." Teriak hans saat putrinya melenggang pergi begitu saja
Demi papa kan ?ini yang harus kau bayar sya ,agar papa tak perlu pusing pusing mencari dana lagi ,aku harus menerimanya, meski mengorbankan cintamu .bantinnya sambil menangis dalam diam
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tbc.