Karena typo gratis jadi kayaknya disini banyak typo deh. Hihihi
========#####========
Hari berganti hari tapi Queen juga belum ditemukan hm ralat mungkin bisa dibilang belum pulang. Mereka hari ini pembagian rapor dan hasil yang mereka capai cukup memuaskan. Terutama untuk Abyan. Dia yang awalnya rangkingnya dibawah 15 kini sudah berada di rangking 12. Peningkatan yang cukup baik bukan?
Dan hari pun mereka mulai seperti biasa, karena entah mengapa ketika sedang tidak ada Queen mereka jadi buntu mau berlibur Kemana.
Sedangkan di negara lain
Seorang gadis tengah duduk di samping ruangan. Yang sudah berada banyak penjaga serta teman dan kakek temannnya. Ya siapa lagi jika bukan Queen.
Dia tengah memasang ekspresi datar, untuk menutupi rasa kasihannya Karena melihat seseorang yang sedang di taruk besi panas di atas punggungnya dengan hanya berlapiskan kaus hitam yang tipis.
Dia adalah Zeyco mantan kekasihnya Jane yang telah berkhianat tetapi tidak terima diputuskan. Ya karena itu dia bekerja sama dengan Black time untuk menjatuhkan Jane. Tapi ternyata itu salah bukan Jane yang jatuh malah dirinya yang kena dampaknya.
-Queen POV-
Gue merasa kasihan dengan si Zeyco-Zeyco itu. Tapi mau bagaimana lagi dia bersalah dan bisa membuat orang tidak nyaman. Jadi ya terpaksa gue hanya bisa menampilkan wajah datar dan sesekali tersenyum misterius.
"Do you want to fall in me huh? In your dream jerk." Kata Jane dengan senyum miring yang kalo kata orang itu mengerikan tapi kalo kata gue itu lucu.
"Whatever! You're not the best Jane, I don't regret doing this" jawab Zeyco terbata bata tetapi nada sombong masih tetap terselip di intonasinya.
"Wow! Whatever huh? Whatever! After you betrayed my granddaughter I won't stop even if you give up. and I hope you don't regret it with your arrogance." Kini kakek yang berbicara dengan nada datar sambil mengelus kepala Jane. Kalau nada datar kakek gue sendiri mengakui itu terdengar menyeramkan.
Lalu setelah itu Jane dan kakek Moreto sama-sama mengangkat tangannya membuat huruf 4 dan 5. Dan itu tandanya dia harus di cambuk menggunakan alat cambuk 40 kali dan tali pinggang 5 kali.
"And for you after doing 'that' don't forget to soak him in ice water" kata Jane dan diangguki oleh para anak buahnya. Lalu setelah itu kami pergi dari ruangan itu.
Kami pun masuk ke ruangan kerja kakek Moreto dan istirahat disitu.
"Kek? Apa sekarang Queen boleh kembali?" Tanya gue.
"Hm sepertinya kau harus menetap sedikit lebih lama lagi Queen. Karena polisi baru saja meminta bantuan pada ku untuk mengusir para mafia lain yang ingin mengahacurkan kantor polisi terbesar untuk mengeluarkan bos nya di penjara"
"Dan mereka takut saat waktu penyerangan tidak siap. Dan takut kalah karena sebagian besar dari mereka adalah penembak yang handal" jelas kakek panjang.
"Dan kami membutuhkan mu untuk menyadap CCTV mereka untuk melihat aktivitas dan persiapan mereka, dan mungkin kami membutuhkan kau dan banci mu itu untuk menolong kami sewaktu waktu terdesak" lanjutnya
"Baiklah kalo begitu. Queen pamit jalan-jalan sebentar ya" pamit gue
"Dengan siapa? Jangan sendiri! Apa perlu aku menyuruh anak buahku?" Tanya kakek khawatir yang membuat gue tersenyum tulus.
"Tak perlu kek, aku akan jalan bersama Sesil" kata gue.
"Ugh pria itu masih menyuruhmu memanggilnya Sesil rupanya"
"Ingatlah pak tua! Hanya Queen yang boleh Memanggilku seperti itu kalian hanya boleh Memanggilku Silo." Kata seorang pria yang sudah berkepala 3 berkata dengan tegasnya.
"Ya-ya-ya aku ingat Susilo Baldwin aku tidak setua yang kau kira hingga aku lupa akan hal itu." Kata kakek menekankan nama Sesil dengan nada mengejek.
Ya pria itu bernama Susilo Baldwin tapi entah mengapa dia menyuruh ku memanggilnya Sesil padahal jika disuruh bertarung kekuatanya setara dengan 10 petarung handal. Tetapi tetap dia akan bersikap manja dan seperti 'bencong' ketika bersamamu.
"Oh Ayolah Sesil, jangan bertingkah sekarang aku ingin refreshing setelah melihat orang tersiksa tadi" kataku menyindir, kakek memang tau jika aku merasa kasihan jika ada orang yang disiksa. Dan lihatlah respon kakek dan Jane hanya terkekeh geli melihatku. Dasar psikopat.
"Okey girl ayuk kita pergi. Disini orangnya pada gak waras semua" ucap Sesil lembut dan menarik cepat tanganku.
Sampailah gue di mall dan gue langsung keliling untuk membeli barang-barang yang menurutku bagus atau unik serta beberapa buah tangan untuk keluarga dan teman-temanku. Ngomong ngomong soal mereka kira-kira gimana ya nilai rapor mereka. Ah sudahlah yang penting aku sudah berusaha membantu.
Setelah lama berbelanja gue langsung menuju toko elektronik yang ada disana. Gue pengen beli earphone baru dan lucu jadi gue pergi ke sebuah toko yang dibilang bagus sama Sesil.
Tentang Sesil jangan pikir dia cuma ikutin gue tanpa belanja ya! Karena gue gak sekejam itu walau pada akhirnya belanjaan gue yang gak bisa dibilang sedikit ini dia yang bawain.
Akhirnya gue nemu earphone yang gue suka. Earphone nya berkarakter stich, gue suka sama stich entah kenapa. So gak masalah yang penting gue senang.
Setelah mendapat semua yang gue mau gue memutuskan untuk pulang dan mulai menyadap walaupun kakek nyuruh nya besok, tapi masalah persiapan orang bukankah lebih cepat lebih baik? So karena Emang ini kerjaan gue jadi laku in ajalah untuk menghilangkan bosan itung-itung kayak nonton drama lah. Cuma beda cerita aja.
Sampai di markas gue langsung masuk kamar dan membuka laptop gue dan mulai menyadap. Dan tentu make earphone baru hehehe. Pamer dikit gak papa lah yaw.
Hingga udah jam 21:56 baru mereka mulai bubar dan tidak membicarakan apa-apa lagi. Ya dari sini gue bisa mendengar dan melihat apa saja yang mereka lakukan.
Karena mereka juga udah bubar jadi gue langsung menutup laptop itu dan melakukan rutinitas wajib gue dimalam hari hingga selesai dan mulai menuju alam mimpi.
-Author POV-
Sekarang Moreto, Jane, dan Queen sudah berada di tempat kemarin yang digunakan untuk melacak seseorang. Hanya saja harini tujuannya berbeda karena hari ini mereka ingin menyadap CCTV orang dan melihat aktivitas apa saja yang dilakukannya. Dan bukan orang biasa yang mereka lihat aktivitasnya melainkan sekelompok mafia yang bisa dibilang cukup kuat jika hanya berlawanan dengan polisi.
Moreto dan Jane sudah berada di depan Sebuah monitor yang lumayan besar cukup untuk menonton berdua ya karena yang di lihat dengan Moreto dan Jane berbeda dengan apa yang dilihat oleh Queen. Karena Moreto dan Jane hanya melihat dari dua sisi yaitu tempat dimana mereka rapat dan tempat latihan. Sedangkan Queen melihat di semua tempat. Jadi Queen lebih banyak mengawasi.
•
•
•
Mereka seperti itu berhari hari bahkan sekarang satu minggu telah dilewati oleh mereka tapi belum ada tanda tanda mereka akan bersiap ke Medan tempur. Tentu yang dilakukan Moreto, Jane, dan Queen hanya menunggu dan mengawasi.
Sedangkan di negara lain
Kini mereka semua sudah mulai masuk ke sekolah kembali dengan ruang kelas yang baru, guru baru dan adik kelas baru. Mereka sedang berada di kantin. Mereka? Ya mereka Kenan cs dan Calandra cs. Yang harusnya sudah alumni pun masih berada di sana karena mereka masih libur.
"Apa kalian yakin Queen baik-baik saja? Ini sudah 3minggu lebih" tanya Calandra lesu.
"Ntah? Kalo Emang Queen pergi sendiri pasti ada alasan dia telat pulang sampe melebih banyak hari seperti ini." Kata Zahiya panjang? Ya sekarang Zahiya dan Tio sudah sedikit lebih banyak berbicara karena selalu dipaksa oleh uang lain.
"Yaudah lah sekarang giliran gue yang mesen kan? Mau pesan apa?" Kata Abyan menengahi. Semua pun langsung mengatakan pesanan mereka kecuali seorang cowok yang tampak seperti orang yang melamun.
"Ken? Ken? Kenan! Lo mau pesan apa" teriak Abyan karena sudah lelah memanggil Kenan yang sedari tadi diam. Ntah kenapa makin kesini sikap Kenan makin dingin dan diam, serta sekarang jika ada yang menyenggol nya atau membentaknya sedikit saja dia akan ngamuk gak jelas.
"Apa!!" Lihat dia langsung marah padahal dirinyalah yang salah.
"Eh- itu lo m-mau pesan apa?" Tanya Abyan tanpa berani menatap Kenan pasalnya Kenan seperti orang yang tidak mereka kenal jika marah.
"Jus"
"Jj-j-jus? Jus ap..?" Tanya Abyan rapi dipotong oleh Satrya.
"Udah lo beli aja apa yang ada, dari pada ntar dia ngamuk lagi" kata Satrya pelan dan diangguki oleh semuanya.
Setelah pesanan mereka sampai mereka langsung memakan nya begitu juga dengan Kenan walau dia hanya minum jus alpukat yang dibelikan oleh Abyan. Karena saat dirinya bingung ingin pesan apa dia milih alpukat karena alpukat lebih berat dan dapat mengenyangkan. Dia masih kasihan dengan Kenan yang makanannya mulai tidak teratur.
Mereka pu. Makan dalam diam hingga ada suara.....?
Yuhuuuu iam back gess!
Nungguin tidak? Voment terus yaw.
Oh ya mungkin habis ini aku bakalan lama nge up lagi maaf ya. Tapi tenang kali aku ada waktu aku bakal up lagi.
Vote!!!