Cinta tak bersyarat (✓)

By TeamAlki

58.7K 6.4K 1.2K

jika seorang laki laki biasa mencintai seorang gadis luar biasa apakah harus dengan sebuah syarat? More

CTB 1
CTB 2
CTB 3
CTB 4
CTB 5
CTB 6
CTB 7
CTB 8
CTB 9
CTB 10
CTB 11
CTB 12
promo
CTB 13
CTB 14
CTB 15
CTB 16
CTB 17
CTB 18
CTB 19
boongan 😂😂😂
CTB 20
CTB 21
CTB 22
CTB 23
CTB 24
CTB 25
CTB 26
CTB 27
CTB 28
CTB 29
CTB 30
CTB 32
CTB 33
CTB 34
CTB 35
CTB 36
CTB 37
CTB 38
CTB 39 (end?)
CTB 40 (end)

CTB 31 (perkenalan)

866 112 28
By TeamAlki

🍃 Happy Reading 🍃
----------

Hari-hari telah dilalui pasangan suami-istri yang saat ini sudah berumah tangga selama kurang lebih enam tahun sejak Al mengucapkan janji sucinya di depan penghulu serta keluarga besarnya serta keluarga besar istrinya.

Semua berjalan lancar bahkan saat ini istrinya sudah menyelesaikan kuliahnya sejak beberapa tahun yang lalu,begitu juga dengan Al yang memilih melepas jabatan sebagai dosen di universitas di mana istrinya menyelesaikan tugas akhirnya dan saat ini pria yang menyandang status sebagai seorang suami sejak beberapa tahun lalu itu tengah di sibukkan dengan proyek-proyek baru yang ia kerjakan bersama kakak iparnya yang sudah kembali membangun apartemen yang saat ini berlokasi di Sulawesi setelah keduanya melakukan kerja samanya di Lombok dan Bali selama tiga tahun belakangan ini.

"Jadi kapan suami kalian pulang?_"pertanyaan itu keluar dari wanita paruh baya yang membawakan cemilan serta minuman untuk kedua putrinya yang kini tersenyum kearah wanita paruh baya tersebut.

"Besok Al pulang ma,kalo kak Hito kayaknya dua hari lagi ya kak?_"jawab Yuki dengan pertanyaan pada akhir kalimatnya yang ia tujukan kepada kakak iparnya itu.

Seminggu yang lalu Al dan Hito memang pamit untuk pergi ke Sulawesi karena pemborong bangunan yang menjadi orang kepercayaan Hito menghubunginya dan mengatakan ada sedikit masalah pada pembangunan sehingga Hito membawa serta adik iparnya itu yang kini kembali ikut membangun restorannya bergabung dalam satu pembangunan apartemen baru tersebut dengan konsep yang hampir sama dengan apartemen yang mereka bangun di Lombok dan juga Bali tiga tahun ini dan selama Al pergi Yuki memang di titipkan di rumah keluarganya sehingga wanita itu membagi waktunya untuk kedua keluarganya dan dua hari ini Yuki memang tinggal di rumah mamanya setelah beberapa hari lalu wanita itu tinggal bersama bunda dan keluarga dari suaminya itu.

"Iya ma kalo tidak ada halangan mungkin dua hari lagi Hito pulang!_"jawab Raya seraya menepuk pelan pantan baby-nya yang masih menyusu.

Aditya Putra Kato anak kedua dari pasangan Hito dan Raya yang lahir tujuh bulan yang lalu yang memiliki wajah yang mirip dengan sang mama namun memiliki hidung dan alis sama persis seperti sang ayah seolah itulah perpaduan Hito dan Raya beda dengan sang kakak Rahit Pratama anak pertama Raya dan Hito yang saat ini sudah berusia lima tahun yang sudah memasuki taman kanak-kanak.

"Kamu jadi pergi ke restoran sayang?_"kini wanita paruh baya itu sudah duduk tepat di sebelah putrinya yang sudah menggeser tubuhnya tersenyum menatap kearah sang mama.

"Hehe nggak jadi ma nanti kak Mila mau kesini besok aja sekalian sama Al!_"jawab Yuki karena memang pagi-pagi sekali kakak iparnya yang pertama menelfon ke rumah orang tuanya yang mengatakan jika dia akan datang ke rumah membuat Yuki mengurungkan niatnya yang ingin pergi ke restoran milik suaminya.

"Egh_

Lenguhan kecil dari bibir mungil bayi laki-laki berusia tujuh bulan itu mencuri perhatian Yuki yang kini sudah kembali menatap keponakannya yang sangat menggemaskan itu.

Yuki mengangkat tubuhnya untuk menggeser tubuhnya mendekat kearah Raya yang sudah merubah posisi baby-nya yang sudah melepas puting susunya seraya merengek membuat Yuki dengan sigap mengusap pelan kepala bayi tersebut.

"Husttt_ keponakan Aunty bangun ya? Oma sama aunty berisik ya sayang ya?_"Yuki berujar masih dengan mengusap kepala keponakannya itu.

"Sini sama aunty sayang mama mau buatin kamu mamam dulu kamu lapar ya hem?_"Yuki masih berujar membuat rRaya dan sang mama menatap sendu pada wanita tersebut sebelum akhirnya Raya memindahkan putranya ke pangkuan Yuki.

"Mama ke belakang dulu!_"pamit wanita paruh baya itu dengan menahan air matanya yang sudah tergenang di pelupuk matanya yang siap jatuh jika terus menatap putrinya itu,ada perasaan sakit jika mengingat putrinya yang sampai saat ini belum bisa memiliki keturunan mengingat kemungkinan untuk Yuki memiliki anak sangatlah kecil.

"Tolong ya dek! kakak buatin maem dulu buat baby Adit_"ujar Raya yang hanya di jawab anggukan oleh Yuki yang saat ini sudah menciumi wajah keponakannya yang merengek seraya menggelengkan kepalanya seolah menghindar dari ciuman auntynya.

Wanita itu membalikkan badannya seraya mengusap air matanya yang jatuh membasahi pipinya saat mendengar celotehan dari adik iparnya yang mengajak putranya untuk bicara.

Baru saja Raya ingin masuk kedalam dapur niatnya ia urungkan saat melihat sang mama yang sudah menangis tanpa suara dengan tatapannya mengarah pada Yuki yang masih duduk di sofa dengan memangku keponakannya itu.

"Ma_"Raya berujar seraya memegang pundak ibu mertuanya yang langsung menoleh seraya mengusap air matanya.

"Mama takut!_"ujar wanita paruh baya itu kembali menatap kearah Yuki.

"Mama takut kalo Al akan ninggalin Yuki karena sampai saat ini Yuki masih belum di kasih kepercayaan untuk menjadi seorang ibu!_"lanjutnya yang mampu membuat Raya terdiam sebelum akhirnya wanita itu memeluk ibu mertuanya seraya menatap sendu kearah Yuki.

Raya menggelengkan kepalanya seraya melepas pelukannya dari sang mama.

"Semua akan baik-baik saja ma,Raya percaya Al tidak akan ninggalin Yuki karena hal itu, bukankah Al pernah mengatakannya saat mama mengatakan ketakutan mama ini?_"tanya Raya yang hanya di jawab anggukan oleh Wina.

Masih jelas ucapan Al yang mengatakan jika dia tidak akan meninggalkan Yuki meskipun mereka tidak di karunia anak,dan Al juga berjanji akan selalu menjaga dan menjadi suami Yuki apapun yang terjadi kedepannya,namun namanya manusia kapan saja mereka bisa khilaf dan tidak menuntut kemungkinan Al juga akan melakukan hal itu meninggalkan Yuki karena alasan istrinya tidak bisa memberikan keturunan siapa yang akan tahu bagaimana kehidupan kita kedepannya?

"Mama temenin Yuki dulu! Jangan biarkan dia sendiri, takutnya dia kembali memikirkan hal yang tidak-tidak,aku buat makanan untuk baby Adit dulu!_"ujar Raya yang di jawab anggukan oleh sang mama yang langsung pergi ke kamar mandi untuk sekedar mencuci muka sebelum akhirnya kembali menemani putrinya dengan Raya yang langsung masuk dapur untuk membuatkan makanan untuk bayinya.

°

"Lo jadi pulang nanti sore?_"

Pertanyaan itu keluar dari mulut pria dewasa yang sudah duduk diatas pondasi yang masih belum jadi bangunan memberikan sebotol minuman kepada adik iparnya yang hanya menganggukkan kepalanya seraya menerima botol dari tangan Hito.

"Iya! Tidak apa-apakan gue duluan?_"tanya Al yang kali ini di jawab anggukan oleh Hito sebelum keduanya meneguk minuman mereka masing-masing dan tiba-tiba suasana terasa hening sampai akhirnya Hito kembali mengeluarkan suaranya.

"Lo tidak ada niat untuk ninggalin adik gue kan Al?_"tanyanya yang mampu membuat Al langsung menoleh kearah Hito seraya menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa kakak ngomong seperti itu?_"tanya Al yang membuat Hito kembali menggeleng.

"Tidak ada, hanya saja gue sebagai kakak takut kalo-kalo itu terulang lagi!_"

"Lo percayakan sama gue?_"Tanya Al yang lagi-lagi di jawab anggukan oleh Hito.

"Ya gue sangat percaya,bahkan selama enam tahun ini lo bisa memegang janji yang pernah lo ucapakan! Lo sabar ya pasti Allah tidak akan diam mungkin ini ujian yang harus kalian lalui seharusnya gue berterima kasih karena Lo masih mau bertahan sama adik gue meskipun sampai saat ini kalian belum di kasih kepercayaan untuk menjadi orang tua!_"jawab Hito menatap lurus ke depan dengan kedua tangannya berada pada sisi tubuhnya.

"Kalo saja bukan karena Yuki sudah gue habisin mereka berdua!_"lanjut Hito yang sudah menengadahkan kepalanya keatas menghindari jatuhnya air mata yang sudah berada di pelupuk matanya.

"Sudahlah kak! Memang ini jalan yang harus aku sama Yuki lalui,lagian juga tidak masalah bukan untuk keluarga kita jika sampai saat ini aku dan Yuki belum bisa ngasih keturunan!_"jawab Al melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan Hito, menengadahkan kepalanya menghindari lajunya air mata yang siap meluncur membasahi pipinya.

"Kadang gue merasa kasihan sama Yuki, apalagi saat kita semua kumpul pasti dia merasa sedih bukan?_"tanyanya yang kini sudah menoleh kearah Al yang masih memejamkan matanya membayangkan wajah sendu istrinya yang Al tahu selalu menangis di dalam diam.

"Lo bener kak! Apa yang kita lihat tidak seperti kenyataannya karena Al selalu melihat Yuki bersedih, karena meskipun dia tersenyum tapi Al tahu senyum yang ia tunjukkan adalah senyum keterpaksaan karena sesungguhnya dia merasa jika dirinya bukanlah wanita sempurna yang tidak bisa memberikan keturunan!_"jelas Al kembali menerawang saat Yuki mengatakan jika dia tidak pantas untuknya,bahkan sudah terhitung dua kali istrinya itu menyuruhnya untuk menikah lagi dan lagi-lagi Al harus berusaha menenangkan istrinya sampai wanita itu lelah menangis dan pada akhirnya Yuki menangis dalam tidurnya.

"Gue cuma pesan sama lo Al jangan pernah tinggalkan Yuki apapun yang terjadi kedepnnya karena kita percaya kalian pasti bisa menjalani semua ini!_"

"Pasti!_"mantap Al seraya menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya pria itu pamit untuk siap-siap pulang.

°

Ting tong ting Tong

"Biar Raya saja yang buka_"ujar Raya yang sudah berdiri dari duduknya saat mendengar suara bel dari luar.

Yuki dan mama Wina hanya menganggukkan kepalanya masih dengan Yuki yang memangku baby Adit yang baru saja selesai makan dengan Raya yang menyuapi bayinya tersebut.

"Accalamuaikum!_"teriakan cempreng dari arah ruang tamu membuat Yuki dan mama Wina menoleh sebelum akhirnya mereka tersenyum seraya menjawab salam dari kedua perempuan beda generasi yang baru saja memasuki ruang keluarga.

"Anty Iki Ala bawa ini buat anty telus juga ini buat Oma!_"ujar bocah perempuan yang sudah berlari kearah Yuki dan mama Wina yang hanya tersenyum.

"Oh keponakan Aunty emang yang terbaik_"seru Yuki menyuruh Ara untuk duduk di sebelah kirinya yang tadi menjadi tempat duduk Raya setelah bocah perempuan itu mencium punggung tangan Oma serta auntynya.

"Lah buat dek Adit mana kakak?_"tanya Raya yang sudah berdiri tepat di sebelah sofa setelah wanita itu menyuruh pelayan rumah untuk menyiapkan minuman untuk Mila dan putri keduanya.

Ya yang barusan datang adalah Mila bersama anak keduanya yang bernama Aramanda Putri Kato yang sering di panggil dengan nama depannya yaitu Ara.

"Ada dong buat dek Adit kan ma? Sama buat dek Lahit juga anty!_"jawabnya seraya menunjuk kearah sang ibu yang sudah menaruh bawaannya di atas meja.

"Radit sudah mulai sekolah?_"tanya mama Wina kepada Mila yang baru saja mencium punggung tangan wanita itu.

Raditya Pratama anak pertama dari pasangan Kevin dan Mila yang saat ini sudah berusia enam tahun dan sudah memasuki bangku sekolah dasar sejak beberapa bulan ajaran baru, sebenarnya Rahit dan Radit memang hanya memiliki perbedaan usia tujuh bulan namun mereka harus pisah sekolah karena usia Rahit yang saat itu belum bisa masuk sekolah dasar dan masih berada di taman kanak-kanak tadinya keduanya bersama saat masih berada di paud.

"Iya ma, padahal Kevin sudah nyuruh untuk istirahat dulu tapi Raditnya kekeh pengen masuk katanya mau bagi oleh-oleh untuk guru sama temannya!_"ujar Mila yang kini sudah duduk di sebrang sofa panjang dengan Yuki dan mama Wina yang mendudukinya karena kini putrinya sudah berdiri membuka bungkusan yang tadi Mila bawa.

"Anti ini buat anti sama angkel Hito!_"ujar gsdis berusia dua tahun tersebut yang menjadi cucu perempuan satu-satunya di keluarga Kato.

"Terima kasih keponakannya Aunty!_"ujar Raya dengan gemas mencium pipi chubby keponakannya seraya mengambil paper bag dari tangan mungil Ara.

"Ini punya dedek bayi telus punya dek Lahit nanti bial Ala sendiri yang kasih!_"ujarnya lagi kembali memberikan bungkusan kepada Raya.

"Terima kasih kakak!_"seru Mila dengan suara khas anak kecil mewakili baby Adit yang berada di pangkuannya.

"Cama-cama dedek!_"jawab Ara dengan girang sebelum akhirnya bocah perempuan itu kembali membongkar barang-barang bawaannya yang berada di atas meja.

"Anti ini buat anti sama angkel Al ya telus yang tadi itu jangan bilang-bilang sama angkel Al ya soalnya nanti kalo angkel Al tahu dia minta sama Ala kan Ala tidak bisa beliin lagi soalnya Ala sudah pulang!_"lanjutnya menyerahkan sebuah kotak kepada Yuki yang langsung di terima wanita tersebut.

"Siap little princess, aunty janji tidak bilang-bilang sama uncle!_"ujar Yuki yang langsung mengangkat tubuh keponakannya dan mencium seluruh wajah Ara yang berusaha melepaskan dirinya dari pangkuan Yuki.

"Angkel Al sama angkel Hito kapan pulangnya?kata ayah meleka kelja jauh ya?_"tanyanya mendongak menatap Yuki yang sudah menganggukkan kepalanya.

"Uncle Al besok pulang sayang,tapi uncle Hito masih dua hari lagi di sana!_"lembut Yuki mengusap kepala keponakannya dengan sayang dan hal tersebut membuat ketiga wanita yang lebih dewasa dari Yuki itu hanya bisa mengembangkan senyumnya melihat senyum tulus dari Yuki untuk Ara.

"Kalo gitu malam ini Ala temenin anti bobok ya, maaf ya anti kemalen-kemalen Ala tidak bisa nemenin anti kalena halus ikut papa sama mama pelgi kelja_

Ya Kevin sekeluarga baru saja pulang dari California karena perusahaan keluarga dari istrinya yang di sama membutuhkan tenaga Kevin sehingga pria itu membawa serta keluarganya karena memang pria itu enggan jauh dari keluarga kecilnya tersebut meskipun Kevin di sana hanya memakan waktu seminggu namun tetep saja pria itu tidak akan menyia-nyiakan waktu untuk sekalian berlibur bersama keluarga meskipun tidak sepenuhnya Kevin bisa bersama anak-anak serta istrinya karena pekerjaannya namun setidaknya sehari sebelum mereka pulang mereka sempat berjalan-jalan lebih dahulu bahkan tidak sedikit oleh-oleh yang mereka beli.

"Boleh ya ma Ala bobok sama anti?kan kasihan anti belum punya dedek yang bisa nemenin anti bobok kalo angkel Al tidak ada di lumah!_"lanjut bocah perempuan itu menoleh kearah namanya yang ketangkap basah memperhatikan ekpresi Yuki maupun Ara.

Yuki yang mendengar ucapan Ara hanya terdiam,ya apa yang di katakan keponakan memang benar,dia selalu kesepian saat Al pergi ke luar kota bersama kakaknya, sebenarnya Al dan Hito selalu meminta Yuki untuk ikut hanya saja wanita itu akan selalu menolak dengan mengatakan ingin mengurus restoran milik Al meskipun memang Yuki melakukannya hanya saja mereka meminta Yuki ikut agar wanita itu tidak selalu memikirkan tentang dirinya yang sudah enam tahun ini hidup bersama Al namun belum juga di berikan kepercayaan untuk menjadi seorang ibu.

"Wah aunty seneng banget kalo princessnya aunty mau bobok nemenin aunty!_"ujar Yuki seraya tersenyum dan kembali mencium wajah Ara yang mengangguk dengan semangat membiarkan ketiga wanita dewasa itu menghapus air matanya masing-masing yang dengan lancangnya keluar begitu saja hanya karena menyaksikan bagaimana Yuki memperlakukan anak kecil.

"Gimana panti asuhan yang kalian dirikan dek?_"tanya Mila sengaja ingin mengalihkan pembicaraan putrinya yang pasti akan membuat adik iparnya itu kembali kepikiran.

Yuki yang mendengar itu mendongakkan kepalanya dan langsung menatap Mila yang juga tengah menatapnya.

"Alhamdulillah sejauh ini lancar kak,sejauh ini sudah ada lima belas anak yang masuk!_"jawab Yuki seraya mengusap punggung Ara yang bersandar di dadanya dengan tangan bocah kecil itu memeluk pinggang Yuki yang hanya cukup sampai di sisi kanan kiri wanita tersebut.

Dua tahun pernikahan mereka (Al dan Yuki) pria itu memang menghadiahkan sebuah panti asuhan untuk istrinya untuk mengisi waktu luang istrinya saat wanita itu bosan berada di restoran ataupun saat Al tidak bisa menemani hari-harinya seperti ini meskipun Al tahu itu hanya bisa mengurangi kesedihan istrinya namun setidaknya saat Yuki bersama anak-anak yang tidak memiliki orang tua tersebut bisa membuat Yuki tertawa lepas serta sedikit mengurangi kesedihan Yuki, awalnya hanya ada sepuluh anak yang tinggal di panti asuhan tersebut dengan tiga orang pengasuh namun dengan berjalannya waktu kini pintu asuhan tersebut sudah bertambah menjadi lima belas anak yang berusia antara tiga sampai sepuluh tahun.

"Mama masak dulu kalian ngobrol dulu ,biar bibi yang bantuin mama!_"pamit mama Wina kepada ketiga anaknya yang kompak menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya suara seseorang dari luar membuat ketiga wanita itu berdiri dari duduknya dengan baby Adit berada di gendongan Mila dan Ara bersama Yuki menyambut kedatangan dua jagoan kecil keturunan Kato tersebut yang membuat Mila dan Raya langsung mengambil alih putra mereka setelah Mila menyerahkan baby Adit kepada Yuki dengan Ara yang berada di bawah Yuki dengan satu tangannya memegang bawah tunik yang di kenakan Auntynya tersebut dan mereka kembali masuk sebelum nanti mereka menikmati makan siang bersamanya.

°

Matahari semakin bergeser yang tadinya berada tepat di atas kepala kini sudah semakin berjalan ke arah barat mengingat saat ini jam sudah menunjukkan pukul empat sore di mana saat ini ketiga wanita itu tangah duduk di sebuah kursi panjang yang berada di halaman belakang rumah orang tuanya seraya memperhatikan dua bocah laki-laki yang terlihat kompak menggoda gadis kecil yang terus saja berlari menghindari kedua bocah yang memiliki perbedaan usia hampir satu tahun tersebut.

"Kak_!"

Mila dan Raya dengan kompak mengalihkan pandangannya sehingga kini kedua kakak ipar Yuki itu sudah menghadap kearah Yuki.

"Kenapa dek?_"tanya Mila mewakili Raya bertanya kepada Yuki.

"Apa Yuki nggak bisa hamil ya!_

Deg_

Lagi-lagi dengan kompak Mila dan Raya menggerakkan kepalanya,namun kali ini keduanya saling menatap satu sama lain yang tidak bisa di lihat oleh Yuki karena posisinya yang saat ini sudah menundukkan kepalanya.

"Kamu ngomong apa sih dek, mungkin saat ini Allah memang belum memberikan keturunan untuk kalian tapi percaya deh suatu saat nanti pasti akan ada masanya karena jika Allah sudah mengatakan Kun fayakun maka terjadilah dan tidak menuntut kemungkinan satu ,dua, tiga bulan jika Allah berkehendak maka akan tumbuh calon bayi kalian di rahim kamu_"jelas Mila seraya mengusap punggung adik iparnya itu.

"Tapi ini sudah enam tahun kak,dan aku takut kalo aku benar-benar tidak bisa memiliki keturunan nanti Al pergi ningga_

"Jangan berfikir seperti itu,lagian bagus dong kalian masih bisa pacaran,dan kakak percaya Al tidak akan melakukan hal itu!_"potong Raya karena dia tahu apa yang akan menjadi lanjutan ucapan adik iparnya itu.

"Lagian ya dek di luaran sana banyak yang sudah nikah lama belum juga di kasih kepercayaan menjadi orang tua jadi kamu jangan mikir yang tidak-tidak!_"

"Iya dek lagiankan ada mereka juga yang bisa menjadi anak kamu karena anak kita juga menjadi anak kamukan?_"tambah Raya menunjuk keponakan serta putranya yang masih asyik berlarian.

"Tapikan tetep saja beda k_

Yuki tidak melanjutkan ucapannya saat ponselnya yang berada di atas meja berbunyi sebelum akhirnya wanita itu pamit ke kamar tapi sebelumnya Yuki sudah mengatakan siapa yang menghubunginya yang ternyata adalah Al sang suami.

Setelah kepergian Yuki yang mengangkat panggilan dari suaminya kedua wanita itu hanya bisa menghembuskan nafas lelahnya.

"Sampai kapan kita akan seperti ini?_"

Mila membuka suaranya dengan matanya yang sudah berkaca-kaca,ada kekhawatiran tersendiri di dalam hatinya saat mengingat apa yang terjadi pada adik iparnya itu karena meskipun dokter mengatakan masih ada harapan untuk Yuki hamil tapi dokter itu juga mengatakan jika kemungkinannya hanya lima persen untuk ibu dan calon bayinya selamat kecuali ada keajaiban yang akan datang untuk kehidupan Yuki dan Al kedepannya.

"Kita hanya bisa berdoa dan biarkan mereka berusaha karena Allah tidak akan pernah tidur dan akan senantiasa ada untuk Hamba_Nya yang membutuhkan!_"ujar Raya menghapus air matanya yang sudah jatuh membasahi pipinya.

"Ya, kita serahkan semuanya kepada Allah yang maha tahu dan maha mengetahui segalanya di alam ini!_"lanjut Mila menengadahkan kepalanya mencegah laju air matanya yang sudah berada di pelupuk matanya.











لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".




















Alhamdulillah akhirnya selesai juga part ini semoga alurnya masih sejalan 😂😂😂


































Selasa,30/04/2019
11.37am

Continue Reading

You'll Also Like

67.7K 6.2K 73
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...
43.4K 4.2K 27
° WELLCOME TO OUR NEW STORYBOOK! ° • Brothership • Friendship • Family Life • Warning! Sorry for typo & H...
243K 3K 73
•Berisi kumpulan cerita delapan belas coret dengan berbagai genre •woozi Harem •mostly soonhoon •open request High Rank 🏅: •1#hoshiseventeen_8/7/2...
155K 25K 46
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...