[TAMAT] Married by Accident

Autorstwa nezzumia

549K 30.5K 1K

Kisah tentang seorang dokter muda bernama Reinayya yang dihadapkan pada satu kenyataan tragis. Gadis itu haru... Więcej

Chapter 1
Chapter 2
Chapter 3
Chapter 4
Chapter 5
Chapter 6
Chapter 7
Chapter 8
Chapter 9
Chapter 10
Chapter 11
Chapter 12
Chapter 13
Chapter 14
Chapter 15
Chapter 16
Chapter 17
Chapter 18
Chapter 19
Chapter 20
Chapter 21
Chapter 22
Chapter 23
Chapter 24
Chapter 25
Chapter 26
Chapter 27
Chapter 28
Chapter 29
Chapter 31
Chapter 32
Chapter 33
Chapter 34
Chapter 35
Chapter 36
Chapter 37
Chapter 38
Chapter 39
Chapter 40
Chapter 41
Chapter 42
Chapter 43
Chapter 44
Chapter 45
Chapter 46
Chapter 47
Chapter 48
Chapter 49
Chapter 50
Chapter 51
Chapter 52
Chapter 53
Chapter 54
Chapter 55
Chapter 56
Chapter 57
Chapter 58
Chapter 59
Chapter 60
Chapter 61
Chapter 62
Chapter 63
Chapter 64
Chapter 65
Chapter 66
Chapter 67
Chapter 68
Chapter 69
Chapter 70
Chapter 71
Chapter 72
Chapter 73
Chapter 74
Chapter 75
Chapter 76
Chapter 77
Chapter 78
Chapter 79
Chapter 80
Chapter 81
Chapter 82
Chapter 84
Chapter 85
Chapter 86
Chapter 87

Chapter 30

5.4K 298 2
Autorstwa nezzumia

"Dokter Amanda, lebih baik kamu keluar saja dari sini. Dokter Rei membutuhkan seseorang yang mampu menangani lukanya, bukan menceramahinya," ujar Resti kesal melihat sikap Amanda yang tak profesional sebagai seorang dokter.

Amanda menengadahkan kepalanya sambil berkacak pinggang di sampingku yang masih berusaha mengerjapkan mata agar bisa menatapnya dengan lebih jelas. "Maafkan aku," katanya sebelum menghilang di balik tirai ruang tindakan itu.

"Apa yang kamu rasakan selain nyeri di hidung dan wajahmu? Pusing? Mual?" tanya Resti dengan penuh perhatian.

"Aku nggak apa-apa, Res, hanya butuh istirahat sebentar," kataku meyakinkannya.

"Baiklah, bilang saja apa yang kamu butuhkan. Aku akan membantumu," kata Resti sambil meremas bahuku kemudian membereskan peralatan di sekitarku bersama Prita dan dua orang perawat magang. Mereka pun berjalan menghilang di balik tirai, meninggalkanku sendiri dengan semua luka yang kurasakan sendiri.

Dadaku terasa sakit, bukan karena pukulan atau apapun, tetapi karena hatiku tercabik atas sikap Aldo. Tak pernah kubayangkan, ia akan berubah menjadi monster yang semengerikan ini. Setitik air mataku luruh tak dapat terbendung lagi. Sebegitu hinanya kah aku hingga harus menerima hukuman seperti ini dari Tuhan? Atau ini hanya sebuah ujian dalam hidupku yang selama ini kurasa datar seperti lantai rumah sakit yang setiap hari kupijak ini?

Aku menangis dengan posisi setengah bersandar. Tubuhku condong ke depan, membungkuk seraya memegang dadaku yang terasa sedemikian sakit dan berat. Nyeri di wajahku semakin terasa menyiksa, tapi aku tak peduli. Aku ingin melepaskan semua sakit yang tengah kurasakan. Aku ingin melampiaskan segalanya dengan tangisku ini.

"Tuhan, apakah dosaku sedemikian besar hingga Kau beri aku cobaan seperti ini? atau ini hanya sebuah kesulitan di balik jutaan kebahagiaan yang akan kunikmati nanti?" bisikku dengan air mata berderai dan menetes, kemudian lenyap membasahi jas putih yang berhias bentuk tak karuan berwarna merah karena luka di hidungku.

Tiba-tiba tirai ruangan itu tersibak. Ibu Bagas, Medina, dan Amanda berdiri di sana menatapku dengan tatapan terkejut. Spontan, aku berhenti terisak dan menatap mereka dengan linangan air mata yang cepat-cepat kuseka.

Amanda beringsut mendekapku dalam peluknya seraya meletakkan satu tangannya di kepalaku, membelai kepalaku perlahan. "Maafkan aku yang tak pernah bisa menjagamu," ucapnya penuh rasa bersalah.

"Ini semua salahku, Man, bukan kamu," kataku yang merasa begitu nyaman meletakkan pipi di bahu Amanda, menumpahkan semua emosi di dalam diri.

Tiba-tiba kurasakan sebuah genggaman lembut dan hangat pada lenganku yang sedang memeluk pinggang Amanda. Ibu Bagas menatapku penuh kasih, seolah ia sedang memberikan sebagian energi positifnya untukku.

"Maafkan saya, Bu. Mungkin ini semua hukuman karena saya telah membuat Ibu dan anak-anak Ibu menderita," kataku melepaskan pelukan Amanda, beralih setengah membungkuk dalam posisi duduk di atas tempat tidur, meremas tangan wanita berwajah teduh itu dengan erat. Memohon ampun atas semua yang telah kuperbuat.

"Bukan salahmu, Nak. Ini semua murni kehendak Allah SWT," katanya penuh kelembutan sambil mengusap kepalaku. "Kamu harus kuat, karena ini ujian bukan hukuman. Ibaratnya, saat ini kamu sedang menghadapi ujian untuk naik kelas menuju kehidupan yang lebih bahagia. Insya Allah," kata wanita itu dengan begitu bijak sehingga mampu membuatku tenang.

Aku memeluknya dan kerinduanku akan Mama serasa terobati. Tubuhnya tergolong proporsional untuk wanita berusia setengah abad, sehingga sangat pas dalam pelukan tanganku. Rasanya, aku tak ingin melepas Ibu Bagas. Aku ingin berada terus di sana dan menikmati setiap detik kenyamanan yang selama ini tak pernah lagi kureguk. Tempat paling aman dan nyamanku telah pergi, hingga tak pernah kubayangkan akan merasakannya lagi sekarang.

Namun, kenikmatan itu buyar ketika ponselku berdering halus.

Czytaj Dalej

To Też Polubisz

688K 2.4K 13
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...
494K 54.6K 50
Reyhan Uzair Adhitama, cowok tampan, pintar dan sangat menyayangi keluarganya terutama Mamanya. Sosok yang selalu jail ketika bersama dengan keluarga...
165K 9.7K 35
"Mereka benar-benar pasangan yang serasi." "Kyra dan Pak Ezra bersatu, wesss pasti anaknya serbuk berlian, guys!" Uhm... Jadi, apa benar Kyra dan Ezr...
1M 94.5K 35
Ada satu pria yang membuat Kayla Iklima merasa ketakutan, cemas, bahkan juga trauma. Satu pria yang menhancurkan hatinya hingga porak poranda. Satu p...