Cinta tak bersyarat (✓)

By TeamAlki

58.7K 6.4K 1.2K

jika seorang laki laki biasa mencintai seorang gadis luar biasa apakah harus dengan sebuah syarat? More

CTB 1
CTB 2
CTB 3
CTB 4
CTB 5
CTB 6
CTB 7
CTB 8
CTB 9
CTB 10
CTB 11
CTB 12
promo
CTB 13
CTB 14
CTB 15
CTB 16
CTB 17
CTB 18
CTB 19
boongan 😂😂😂
CTB 20
CTB 21
CTB 22
CTB 24
CTB 25
CTB 26
CTB 27
CTB 28
CTB 29
CTB 30
CTB 31 (perkenalan)
CTB 32
CTB 33
CTB 34
CTB 35
CTB 36
CTB 37
CTB 38
CTB 39 (end?)
CTB 40 (end)

CTB 23

1.2K 150 63
By TeamAlki

Aku sedih banget kayaknya peminat ceritaku berkurang bikin aku males ngetik 😆😆😆

♥ Happy reading ♥
______

Di percepat ya...

Suara adzan subuh terdengar dari jendela kamar yang sedikit terbuka dengan tirai yang melambai karena angin pagi yang menerpa,sepasang iris coklat itu mulai mengerjap dengan gerakan pelan tubuhnya menggeliat sehingga merasakan ruang geraknya yang terbatas karena ada seseorang yang melilit tubuhnya.

Apa semalem gue tidur sama mama ya?

Tangan mungil itu mulai mencari-cari sesuatu yang melilit pinggangnya dari belakang sampai akhirnya Yuki merasakan tangan besar yang

Ini bukan tangan mama!

Yuki kembali memejamkan matanya memikirkan apa yang terjadi sebelum hari ini datang sampai akhirnya senyum mengembang di wajah cantik itu yang langsung bergerak membalikkan badannya.

"Selamat pagi calon ibu dari anak-anakku!_"

Blush

Yuki tersentak saat suara itu menyapanya sebelum akhirnya gadis itu berjengkit dan duduk di atas ranjang melihat sekeliling ruangan.

Ah dia melupakan acara semalam di mana setelah kemaren pagi pria itu mengucapkan janji sucinya di depan penghulu serta kedua belah pihak dan para tamu undangan yang di lanjut acara resepsi pada malam hari yang di adakan di sebuah hotel milik sang kakak.

Ya empat bulan setelah acara lamaran itu Al dan Yuki memutuskan untuk menikah setelah dua bulan yang lalu sang kakak menikahi Raya,ya mereka sudah menikah mengingat Raya yang tidak memiliki masa Iddah karena wanita itu sama sekali belum di gauli oleh mantan suaminya yang meninggal beberapa waktu lalu sehingga tidak perlu menunggu lama untuk Hito menjadikan Raya sebagai istrinya.

"Kamu tidak apa-apa?_"tanya pria yang kini sudah ikut duduk di sebelah gadis itu yang sudah membalikkan badannya menatap orang di hadapannya.

"Eh maaf_"kikuk Yuki tersenyum canggung yang membuat Al terkekeh kecil.

"Kamu lupa kalo sudah punya suami hem?_"

Al bertanya seraya mengangkat dagu istrinya yang sempat menunduk,ya kini Yuki merutuki dirinya sendiri yang lupa jika dirinya sudah menjadi seorang istri dan kini dia tinggal di rumah sang mertua karena malam tadi dia menolak untuk tetap tinggal hotel dan menurut Al juga lebih baik jika mereka kembali kerumah.

"Tidak usah takut aku tidak gigit, kita siap-siap dulu keburu habis waktu subuhnya_"ujar pria itu membimbing Yuki untuk turun dari ranjang.

Selesai sholat tadi Yuki langsung izin Al ingin membantu ibu mertuanya masak,pernah tinggal bersama mereka membuat Yuki hafal dengan kebiasaan isi keluarga tersebut.

"Assalamualaikum,pagi Bun maaf Yuki baru turun_"

"Waalaikumsalam,bunda juga baru saja ingin mulai masak,kamu mau bantuin bunda? Nggak capek gitu?_"tanya wanita paruh baya itu membuat Yuki mengernyit keningnya bingung.

"Capek?_"tanya Yuki yang sudah mengambil bahan-bahan untuk di masak yang sudah di siapkan oleh Maia.

"Iya,emangnya kamu nggak capek? Kalo kamu ngerasa capek terus masih pegal-pegal mendingan kamu istirahat sayang,nanti kalo kalo kamu sakit gimana coba!_"jawab wanita itu mengusap lembut kepala menantunya.

"Yuki nggak apa-apa kok bun,lagian juga capek dari mana coba orang udah tidur semaleman ini!_"jawab Yuki membuat wanita paruh baya itu menelisik anak mantunya dari atas sampai bawah sampai akhirnya wanita itu melihat Yuki berjalan kearah kulkas yang membuat wanita itu faham kenapa menantunya tidak mengerti ucapan sang mertua.

Ah sungguh menantunya itu masih polos.

"Ya sudah kalo gitu,kamu bantu bunda potong sayurnya kita masak nasi goreng sama omelette saja_"

Dan akhirnya kedua wanita mulai dengan acara memasak untuk sarapan mereka, meskipun ada pembantu di rumah tersebut namun sebagai seorang istri dan ibu Maia tidak ingin anak dan suaminya bergantung kepada orang lain jadi wanita itu memutuskan untuk menyiapkan segala sesuatunya.

"Pagi Bun,pagi kakak ipar!_"sapa seorang gadis yang baru saja masuk kedalam daput.

"Pagi!_"kompak anak dan mertua itu tanpa menoleh kebelakang karena tanpa harus menoleh juga mereka tahu siapa pemilik suara itu.

"Biar aku gantiin bantu bunda,pasti kakak mau ngurus suami kan_"ujar Winona mengambil alih pekerjaan Yuki yang hanya nyengir sebelum akhirnya pamit kepada keduanya karena memang dia dan sang mertua yang memang sudah selesai masak sedangkan Yuki sendiri baru saja membuatkan minuman untuk sang suami.

Klek

Wanita itu membuka pintu kamarnya,ah sebenarnya itu adalah kamar Al yang kini sudah menjadi kamar Yuki juga dan hal pertama yang mereka lihat saat ini adalah sepasang onyx hitam yang tengah memperhatikan sang istri berjalan kearahnya dengan nampan berisi secangkir coklat panas yang Yuki buat sendiri untuk sang suami.

Yuki meletakkan secangkir coklat panas itu tepat di sebelah laptop milik sang suami yang tadi pria itu bukan untuk melihat perkembangan pembangunan cabang restoran yang beberapa bulan lagi sudah siap di operasikan.

"Minum dulu mas!_"pinta Yuki yang ikut duduk di sebelah pria itu,Al hanya tersenyum mendengar panggilan itu dari Yuki ya wanita itu sudah memutuskan untuk memanggil Al dengan sebutan mas sudah sejak acara lamaran waktu itu.

"Makasih sayang!_"jawab Al seraya meraih cangkir di hadapannya dan menyesapnya pelan karena memang masih sedikit panas,Yuki hanya memalingkan wajahnya saat tiba-tiba wajahnya terasa panas karena panggilan dari sang suami.

"Kamu kenapa?_"tanya Al kembali meletakkan cangkirnya di atas meja kemudian memperhatikan sang istri yang menoleh kearah Al karena pria itu yang menggenggam tangan.

"Eh enggak apa-apa kok mas,mas tadi lagi ngapain?_"tanya Yuki sengaja mengalihkan pembicaraan mereka.

"Mas cuma lagi ngecek pembangunan untuk cabang yang akan di buka bulan depan,oh ya hari kamu nggak ada kampus kan?kita kerumah mama ya siang nanti!_"ujar Al yang kini sudah sedikit memutar tubuhnya agar bisa menghadap kearah yang istri yang ternyata juga melakukan hal yang sama.

"Emang nanti mas nggak ke restoran?_"tanya Yuki mengusap pelan punggung tangan Al yang saat ini menggegerkan satu tangan wanita itu.

"Kita ke resto dulu bentar baru nanti kita kerumah mama!_"jelas Al menutup laptopnya dan mengusap kepala istrinya yang terbungkus hijab berwarna peach yang menjadikan istrinya semakin cantik dan enak untuk di pandang.

"Makasih!_"ujar Yuki tiba-tiba memeluk sang suami membuat pria itu tersenyum seraya mengusap punggung istrinya.

"Maaf untuk tadi malam!_"lanjutnya membuat Al tersenyum dan mengurai pelukannya,pria itu tahu apa maksud istrinya tapi Al juga tidak akan memaksa sang istri untuk melakukan itu jika Yuki memang belum siap apalagi saat ni Yuki masih harus menyelesaikan skripsinya sebelum akhirnya dia harus mengikuti sidang nantinya.

"Nggak usah terlalu di fikirkan,mas tidak apa-apa dan mas akan menunggu sampai kamu siap_"lembut Al membuat Yuki semakin memasukkan kepalanya pada dada bidang suaminya seraya menganggukkan kepalanya.

"Mas ingin kamu selalu nyaman di sisi mas sehingga kamu akan selalu berada disisi mas dalam keadaan apapun nantinya karena kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi nantinya_"

Mendengar itu Yuki mendongakkan kepalanya menatap wajah suaminya yang sepertinya semakin tampan dengan setiap harinya.

Sekilas pria itu mencium kening lama sang istri yang sedikit terhalang dari kerudung yang di kenakan istri,Al pria itu kembali mengangkat wajahnya menatap wajah sang istri yang kini juga tengah menatapnya sehingga pandangan keduanya bertemu masih dengan posisi Al yang merengkuh pinggang istrinya pria itu memajukan wajahnya membuat Yuki menutup matanya merasakan hembusan nafas sang suami yang menerpa wajahnya sehingga Yuki juga mencium wangi mint dari hembusan nafas pria tersebut sampai akhirnya Yuki bisa merasakan benda kenyal itu menempel tepat di atas bibirnya.

Hangat!

Begitulah yang Yuki rasakan saat ini di mana Al masih belum melepas pangutan bibir keduanya karena Yuki mulai membalas ciuman dari sang suami.

Yuki bukan gadis munafik yang belum pernah ciuman karena dia sudah pernah merasakan hal ini sebelumnya namun kali ini Yuki merasakan jika ciuman Al begitu hangat dan menyenangkan.

Ciuman itu semakin dalam saat Al menahan tengkuk belakang Yuki yang membuat wanita mencengkram kemeja bagian dada yang Al kenakan saat itu namun tiba-tiba.









































































"KAK Al!

"KAK YUKI!_"

"Disuruh turun untuk sarapan!_"

Mendengar teriakkan itu dengan reflek Yuki mendorong dada bidang Al sehingga pangutan mereka terlepas yang membuat Al mengerang sedangkan Yuki dengan wajah yang sudah memerah hanya tersenyum seraya mengusap lengan suaminya.

"Iya kita akan turun sebentar lagi!_"jawab Yuki berjalan kearah pintu kamar tersebut dan membukanya kemudian tersenyum pada Winona yang hanya nyengir di depan pintu kamar Al_Yuki.

"Ya sudah,kalo gitu aku turun dulu bye kakak ipar_"

"Kau mengganggu adik kecil!_"

Baru saja Winona ingin membalikkan badannya pria itu yang ternyata mengikuti langkah sang istri berseru memperhatikan Winona yang sudah menaikkan sebelah alisnya menatap sepasang suami_istri tersebut dengan tatapan meminta penjelasan.

"Nggak apa-apa kita akan segera turun!_"ujar Yuki sambil mengangguk sebelum akhirnya Yuki membawa Al masuk dan menutup pintunya.

"Mas nggak boleh gitu ah, siap-siap dulu untuk sarapan!_"pinta sang istri yang hanya mendapatkan anggukan pasrah dari sang suami sebelum akhirnya mereka bergabung dengan yang lain di ruang makan.

°

Sepasang suami_istri itu berjalan beriringan diiringi dengan obrolan ringan dari keduanya,mereka masuk kedalam yang langsung di sambut hangat oleh para karyawan yang tersenyum begitu ramah kepada pasangan baru itu,mereka tidak menyangka jika bos mereka bergerak cepat untuk menikahi kekasihnya yang mereka tahu adalah mantan artis yang selalu datang bersama dengan pria itu sejak pria tersebut mengambil alih restoran tersebut.

"Siang pak,bu_"

Yuki hanya tersenyum mendengar pelayan di restoran tersebut begitu kompak menyapa mereka saat ini,dan inilah yang mereka sukai dari Yuki, ramah,baik dan mudah bergaul ,bahkan Yuki bukanlah orang yang selalu memandang orang dari derajat mereka,bahkan saat pernikahan keduanya semua pegawai di undang menghadiri acara pernikahan mereka karena untuk makanan dan pelayanan keluarga Al dan Yuki sepakat untuk mengambil dari hotel milik Hito sekalian biar nggak ribet dan sekaligus bisa satu paket.

"Siang_"kompak Al dan Yuki menjawab dengan senyum di wajahnya.

Keduanya sedikit mengangguk dan berjalan melewati mereka dan meja kursi yang sudah di penuhi oleh para pelanggan yang datang untuk makan siang sampai akhirnya Yuki menghentikan langkahnya saat melihat seorang gadis tengah memperhatikan dirinya dan Al.

"Mas_!"

Al menghentikan langkahnya mengikuti sang istri yang memanggil namanya kemudian pria itu melihat arah pandang Yuki yang tertuju pada meja pengunjung yang berada di pojok sebelah dinding kaca yang langsung mengarah pada taman.

"Mau kesana?_"tanya Al yang dapat anggukan dari Yuki.

"Boleh?_"tanya Yuki menatap sang suami yang kini tersenyum seraya mengangguk.

"Nanti mas nyusul kalo pekerjaan mas sudah selesai!_"ujar pria itu mengusap lembut kepala sang istri yang mengangguk dan berjalan meninggalkan Al.

Al yang memperhatikan Yuki sudah duduk kembali melangkahkan kakinya berjalan kearah ruangannya.

°

"Ini buat teteh Yuki_"gadis itu meletakkan kotak yang terbungkus rapi oleh kertas kado berwarna merah muda yang ia letakkan tepat di depan Yuki.

"Terima kasih sayang,kamu tidak perlu melakukan ini_"ujar Yuki mengusap lembut kepala gadis itu yang tersenyum begitu manis.

"Maaf kemaren Silfia tidak datang pas hari pernikahan teteh sama kakak Al,tapi Silfia berdoa kok untuk kalian biar kalian bisa menjadi suami istri sampai akhirat nanti_"ujarnya yang mampu membuat Yuki tersenyum.

"Terima kasih sayang,kamu memang yang terbaik_"jawab Yuki memeluk tubuh gadis kecil itu yang semakin hari semakin terlihat seperti tulang yang berjalan dengan kulit yang membungkus tulangnya.

"Aku mau pamit sama teteh,nanti sore aku harus pergi untuk berobat,aku minta doanya ya teh,dan nanti aku berharap kalo aku sembuh dan bisa kembali aku bisa melihat anak teteh_"ujarnya membuat Yuki tersenyum,dia tidak ingin menunjukkan kesedihannya di depan gadis itu.

"Pasti teteh doain untuk kamu,ya nanti kamu akan kembali dan melihat keponakan-keponakan yang lucu dari teteh_"ujar Yuki membuat gadis itu tersenyum sebelum akhirnya dia pamitnya karena harus menyiapkan segala sesuatunya sebelumnya Yuki ingin Silfia menunggu Al tapi gadis itu serta orang tuanya tidak memiliki banyak waktu.

"Sayang ini buat kamu,kamu pasti bisa dan kamu pasti kembali dengan keadaan yang lebih baik!_"

"Tap_

"Tidak apa-apa,ini buat kamu jangan pernah di lepas ya!_"pinta Yuki memakaikan sebuah gelang emas miliknya dan dia tidak menerima penolakan.

"Terima kasih teh,aku akan selalu pake ini!_"jawabnya yang di jawab anggukan oleh Yuki sebelum akhirnya wanita itu kembali memeluk gadis berkursi roda itu sebelum akhirnya gadis itu hilang dari pandangannya.

°

"Gimana kabar keluarga kamu di rumah sayang,kapan kalian berkunjung?, sering-sering datang kesana pasti orang tua kamu ingin ketemu"tanya wanita paruh baya itu yang kini duduk dengan cemilan serta minuman di halaman rumah mereka.

"Alhamdulillah mereka baik ma,iya insyaallah akhir bulan ini kita kesana ,nunggu mas Hito longgar_"

"Anak itu selalu saja,mirip banget kayak papanya,nggak nyontoh Kevin sih dia yang perhatiannya luar biasa sama istri juga keluarganya,nggak kayak suami kamu itu!nanti mama bantu ngomong saja dia biar nggak sibuk terus di kantor sampe lupain kamu,tapi ada baiknya juga sih jadi kita bisa habisin duitnya buat jalan-jalan kita,terus kita ajak Yuki sama Mila sekalian biar nan_

"Ma!jangan pengaruhi istri Hito!di kira Hito bank apa_"

Baru juga di omongin pria itu sudah berdiri di belakang mamanya yang langsung mencium pipi istrinya yang diikuti raya mencium punggung tangan Hito sebelum pria itu mencium tangan ibunya serta pipi wanita yang melahirkannya itu.

"Gitu kamu ya,kamu nggak inget siapa yang besarin kamu hah? Paling juga kalo mama sama istri kamu belanja nggak sampe ngabisin uang kamu melebihi harga mobil baru yang kamu minta dari kakak kamu itu_"

Ah mamanya itu selalu saja bisa menyela putranya,tapi Hito tahu apa maksud ucapan wanita itu,jangan lupakan mobil sport baru milik Hito yang ia dapat dari Kevin saat pernikahannya dengan Raya.

"Lagian ngapain kamu pulang hah?nggak tahan?udah kangen kamu sama istri kamu hah?_"tanya sang mama yang sudah berdiri dari duduknya siap-siap beranjak.

"Ah mama kayak nggak pernah muda aja sih,emangnya mama nggak pengen apa cepet-cepet dapat cucu dari kam_awu kok di cubit sih yang_"

"Hahaha rasain kamu!_"ujar sang mama yang berlalu meninggalkan keduanya.

"Aku seneng mama sudah bisa menerima kamu lagi_"

"Ya! Aku adalah wanita yang sangat beruntung mendapatkan suami seperti kamu dan memiliki keluarga seperti keluarga kamu__"jawab Raya merasa beruntung karena kini mama Hito sudah kembali menerimanya lagi,karena dulu wanita itu sempat tidak merestui hubungan mereka karena menganggap Raya mengkhianati putranya,tapi saat ini semuanya sudah berubah.

"Terima kasih!_"lanjut Raya tersenyum memandang pada sang suami yang mengusap kepalanya dengan begitu lembut.

"Kamu sudah makan belum?_"tanya Raya masih memperhatikan Hito.

"Belum!_"

"Ya sudah aku siapkan makan siang dulu untuk kamu_"ujarnya yang langsung beranjak dari tempat duduknya meninggalkan Hito.

"Auw_"

"Lepas ih!!malu!_"

Raya memekik saat tiba-tiba tubuhnya terangkat sehingga dengan reflek wanita itu melingkarkan tangannya pada leher sang suami yang sudah menyeringai menatap sang istri.

"Katanya lapar! Turunin ih!_

"Iya aku lapar dan ingin segera makan kamu_"

Bugh

Bugh

Bugh

"Turunin ih mesum banget sih,lagian kayak nggak ada malam hari aja sih!_"kesel Raya yang nggak sadar dengan ucapannya barusan membuat Hito semakin tersenyum licik.

"Beneran nanti malam? Kuat berapa ronde?_"

Mendengar itu Raya langsung bergidik ngeri namun wajahnya tidak luput dari rona merah yang membuat dia langsung menyembunyikan wajahnya pada dada bidang sang suami setelah menyadari ucapannya tadi,ah bukan hanya ucapannya saja yang membuat dia malu tapi tatapan dari para asisten keluarganya yang melihat sepasang suami istri itu membuat Raya semakin merona.

°

Sedari tadi pria itu hanya mengacak rambutnya frustasi saat tiba-tiba tidak ada kabar sama sekali,tadi Kevin baru saja mengikuti rapat dengan sekretarisnya,dan sebelum rapat itu dia sudah mengatakannya pada Mila yang ingin menunggu dirinya di dalam ruangan pria itu,namun saat Kevin kembali ruang kerjanya kosong,bahkan di kamar juga tidak ada,pria itu juga sempat menanyakan keadaan mama dan mertuanya melalui sambungan telfon yang mengatakan jika Mila juga tidak kerumah setelah security yang ia tanya tadi mengatakan jika Mila keluar naik taksi.

"Kamu kemana sayang?_"gumamnya yang langsung beranjak dari kursi kebesarannya untuk mencari keberadaan sang istri.

Sedangkan di lain tempat wanita itu hanya tersenyum melihat ponselnya yang sedari tadi berbunyi karena panggilan dari sebrang sana.

"Sayang papa kamu sudah khawatir sama kita!_"gumamnya mengusap pelan perutnya seraya terkekeh membayangkan wajah khawatir sang suami.

Jessica Mila hanya istri dari Kevin itu kini tengah menikmati es campur seorang diri,tadi tiba-tiba saja wanita itu yang ikut suaminya ingin makan es campur namun karena Kevin yang tadi tengah mengikuti rapat jadi Mila pergi sendiri tanpa meminta izin kepada Kevin,bahkan wanita itu juga tidak meninggalkan pesan untuk sang suami.

"Setelah ini kita kerumah Oma ya sayang,mama pengan ketemu aunty kamu_"lanjutnya masih dengan mengusap pelan perutnya.

°

Tok tok tok

"Mas!_"

Yuki mengetuk pintu seraya memanggil sang suami yang ia yakini saat ini tengah berada di dalam ruangan tersebut karena tadi Yuki sempat melihat ke dapur dan tidak menemukan suaminya di sana.

"Masuk!_"

Yuki yang mendengar itu dengan perlahan membuka pintu dan memasukkan kepalanya kedalam  ruangan sehingga dia bisa melihat Al yang tersenyum kearah Yuki yang juga membalas senyuman dari sang suami.

"Sini!_"pinta Al yang beranjak dari tempat duduknya dan berjalan kerah Yuki yang tubuhnya masih berada diluar dengan kepala yang menyembul masuk kedalam.

"Kenapa hem?maaf mas belum bisa keluar belum selesai soalnya_"

"Silfia sudah pulang mas,dia cuma nitip salam buat kamu dia harus pergi berobat_"

"Jadi dia sudah pulang?_"tanya Al menuntun sang istri yang mengikuti langkah kakinya yang membawa mereka sampai ke sofa di ruangan tersebut.

"Iya kayaknya nggak keburu kalo nunggu kamu, mungkin Silfia tahu kamu lagi sibuk!_"jawab Yuki mengambil tangan Al yang mengusap lembut pipi istrinya.

"Kenapa hem?_"tanya Al melihat wajah sedih istrinya.

"Aku kasihan sama dia_"jawab Yuki seadanya,dia merasa kasihan pada gadis kecil itu yang harus kehilangan masa kecilnya,tapi Yuki percaya kok jika Allah akan selalu ada untuk orang-orang sabar.

"Kamu mau doain dia?_"tanya Al yang dapat anggukan dari Yuki.

"Tunggu disini bentar!_"pinta Al yang langsung berlari mengambil laptopnya di atas meja kemudian ia bawa untuk di tunjukkan pada sang istri.

Yuki menatap sang suami bingung sebelum dia melihat apa yang ada di layar laptop milik suaminya.

"Maaf aku belum bisa bawa kamu honeymoon tapi aku ingin sekali membawa kamu pergi Umroh dua hari lagi!_"

Yuki yang memang sudah melihat dan membaca tulisan pada layar laptop sang suami hanya bisa menutup mulutnya dengan kedua tangannya apalagi wanita itu mendengar penuturan sang suami.

"Jadi nanti sekalian kita bisa mendoakan untuk kesembuhan Silfia_"lanjut pria itu tanpa melihat kearah Yuki yang sudah meneteskan air mata harunya.

"Kok malah nangis sih dapat hadiah umroh dari suaminya?_"tanya Al mengusap lembut kedua pipi istrinya menghapus jejak air mata yang membasahi kedua pipi tersebut.

"Aku nggak tahu harus gimana jika tanpa kamu Al!_"Yuki berseru dengan deraian air matanya yang semakin banyak membuat Al menangkup kedua pipi istrinya dan mencium kening sang istri sebelum pria itu membawa Yuki kedalam pelukannya.

"Bukankah takdir Allah itu indah? Seseorang ada di dalam hidup kita untuk melengkapi kehidupan mereka, seperti kamu dan aku, aku datang dan melengkapi hidup kamu begitu juga dengan kamu yang datang untuk menjadi pelengkap didalam hidup aku sehingga kita berdua menjadi sempurna!_"


Kau pun tahu tak ada yg sempurna
Lengkapilah aku dengan cintamu
Sempurnakan hidupku dengan kasihmu
Karena Janjiku hanya terus menyayangimu

Sampai akhir ku nanti,percayalah
Kamulah satu untuk selamanya
Semoga ucap ini terjamah keajaibanNYA
Melengkapi hati kita untuk berbagi

Berbagi suka duka dan beban kehidupan
Tak ada rahasia untuk disembunyikan
Lengkapi dan melengkapi hati
Sepasang cinta perjalanan panjang

Saling mengenal lebih dalam lagi
Dan merasakan pekanya kerapuhan hati
Untuk itu cinta melengkapi sepasang
aku dan kamu yang menjadi takdir kehidupan kita.

_Al❤Yuki_












_end_












Jangan?


















Isi di kolom komentar kalo masih ada yang ingin lanjut cerita ini 🙏🙏🙏 dan maaf untuk typo yang bertebaran 🙏🙏🙏


































Kamis,17/01/2019
4.08pm

Continue Reading

You'll Also Like

459K 34.8K 40
Hidup Linka yang menurutnya flat semenjak keluar dari panti asuhan mendadak berubah saat seorang cowok datang dan mengaku sebagai anaknya. ** Linka t...
64.8K 9.7K 22
Renjun mengalami sebuah insiden kecelakaan yang membawa raganya terjebak di dalam mobil, terjun bebas ke dalam laut karena kehilangan kendali. Sialny...
234K 24.9K 27
warn (bxb, fanfic, badword) harris Caine, seorang pemuda berusia 18 belas tahun yang tanpa sengaja berteleportasi ke sebuah dunia yang tak masuk akal...
69.3K 6.4K 74
Kisah fiksi mengenai kehidupan pernikahan seorang Mayor Teddy, Abdi Negara. Yang menikahi seseorang demi memenuhi keinginan keluarganya dan meneruska...