Serriel

Od rubylin_

138K 3.9K 45

Ariel Piternus , remaja perempuan yang jadi idola di SMA Paramitha . Cantik? Gausah ditanya. Manis? Pasti. Pi... Více

Serriel ~ 1
Serriel ~ 2
Serriel ~ 3
Serriel ~ 4
Serriel ~ 5
Serriel ~ 6
Serriel ~ 7
Serriel ~ 8
Serriel ~ 9
Serriel ~ 10
Serriel ~ 11
CAST.
Serriel ~ 12
Serriel ~ 13
Serriel ~ 14
Serriel ~ 15
Serriel ~ 16
Serriel ~ 17
Serriel ~ 18
Serriel ~ 19
Serriel ~ 20
Serriel ~ 21
Serriel ~ 22
Serriel ~ 23
Serriel ~ 24
Serriel ~ 25
Chat sebelum ujian.
Serriel ~ 26
Serriel ~ 27
Serriel ~ 28
Serriel ~ 29
Serriel ~ 30
Serriel ~ 31
Serriel ~ 32
Serriel ~ 33
Serriel ~ 34
Serriel ~ 35
Serriel ~ 36
Serriel ~ 37
Serriel ~ 38
Serriel ~ 39
Serriel ~ 40
Serriel ~ 41
Serriel ~ 42
Serriel ~ 43
Serriel ~ 44
Serriel ~ 45
Serriel ~ 46
Serriel ~ 47
Serriel ~ 48
Serriel ~ 50
Serriel ~ 51
Serriel ~ 52
Serriel ~ 53
Serriel ~ 54
Serriel ~ 55
Serriel ~ 56
Serriel ~ 57
Serriel ~ 58
Serriel ~ 59
Serriel ~ 60
Serriel ~ 61
Serriel ~ 62
Serriel ~ 63
Ariel's Blog

Serriel ~ 49

728 22 2
Od rubylin_

"Sayangnya disini enggak ada eskrim. Jadi kamu enggak akan bisa makan eskrim tiga hari ini." ucap Sergio seraya mencolek hidung mancung Ariel dan tersenyum.

Ariel menekuk bibirnya.

"Kangen eskrim ya?" tanya Sergio.

Ariel mengangguk.

Sergio tersenyum. Kedua tangannya memutar tubuh Ariel menghadapnya lalu setelah itu berganti melebarkan kedua bibir Ariel.

Ariel berdecak risih.

"Jangan cemberut. Kamu tau enggak? Kalau kamu cemberut , cahaya kamu jadi redup. Apalagi kalau kamu nangis."

Ariel mengangkat satu alisnya.

"Maksud kamu?"

"Kalau hujan , apakah bintang akan tetap bersinar?"

Ariel menggeleng.

"Nah. Sama juga kayak kamu kalau sedih atau cemberut atau nangis. Kalau kamu cemberut , bagaikan langit mendung. Kalau langit mendung , cahaya bintang jadi redup kan? Kalau kamu nangis , sama aja kayak hujan. Cahaya bintang akan menghilang sepenuhnya. Nanti kalau kamu cemberut terus , siapa yang akan nyinarin aku? Siapa yang akan temenin aku?"

Pipi Ariel memerah. Senyum kecilnya muncul dan tertangkap sangat jelas oleh Sergio. Seketika jantungnya berpesta. Entah jantungnya masih saja berpesta ketika Ariel mengeluarkan senyuman kecilnya pada Sergio.

"Jantung aku lagi pesta nih." ucap Sergio.

Ariel terdiam sejenak. Beberapa detik kemudian , dirinya mulai mengerti makna ucapan Sergio.

"Pesta? Mau ikutan dong! Pesta dimana? Tiketnya masih ada kan? Dresscode nya apa? Rame enggak? Ada berapa orang disana? Ih pasti seru deh!"

Ariel sangat bahagia layaknya seseorang yang mendapatkan keinginannya. Sergio hanya terdiam menatapnya.

"Kamu kenapa sih?" ucap Sergio seraya memegang kening Ariel. "Enggak panas."

"Emang siapa yang panas?"

"Kamu."

"Orang aku enggak panas. Yee.." Ariel menahan tawanya.

Sergio menghembuskan nafasnya.

"Yaudah. Ini udah sore. Kamu siap siap bersihin diri aja. Aku juga mau mandi. Nanti kalau udah selesai , kesini lagi aja."

Ariel menoleh ke sembarang tempat.

"Iya nih. Aku udah gak tahan mau mandi. Tapi aku takut ke kamar mandi sendirian. Takut nyasar." Ariel memelas.

Sergio memiringkan mulutnya.

"Yaudah , aku temenin kamu ke kamar mandi. Kamu ambil perlengkapan kamu dulu sana. Aku tunggu disini."

"Kamu katanya mau mandi juga?"

Sergio mengangguk. "Iya."

"Terus kenapa enggak sekalian aja kamu ambil baju kamu?"

"Nanti aja. Aku temenin kamu dulu ke kamar mandi. Nanti aku tungguin kamu sampai selesai mandi , lalu aku anter kamu ke tenda habis itu baru aku mandi."

Ariel membulat. "Kamu yakin?"

Sergio menjawab dengan penuh keyakinan.

"Iya. Aku enggak mau kamu nyasar dan enggak balik balik." ucapnya lalu tersenyum.

"Tapi..... "

Jari telunjuk Sergio bergerak menyentuh bibir Ariel. Membuat Ariel diam.

"Jangam banyak nanya. Udah keburu malam. Nanti kamu bisa masuk angin. Nanti malam dingin soalnya. Buruan ambil baju kamu."

"Lalu kamu gimana? Nanti masuk angin."

"Soal aku kamu enggak perlu cemas."

"Enggak bisa kayak gitu dong. Kita----"

Lagi lagi Sergio melakukan hal yang sama.

"Mau masuk angin dan enggak bisa lagi makan eskrim?"

Ariel menggeleng dengan wajah polos.

"Kalau gitu , mandi sekarang." perintah Sergio lalu menurunkan jarinya.

"Iya iya." ucap Ariel pasrah.

"Gitu dong dari tadi. Kan aku tambah sayang." Sergio tersenyum.

"Bisaan kamu!"

"Aku selalu bisa kalau dalam hal meledek kamu. Apalagi dalam hal mencintai kamu. Jangan ditanyain lagi." ledek Sergio.

"Ih , apa sih!" Ariel memukul Sergio pelan.

Lagi lagi , pipinya memerah dibuat oleh Sergio. Dan lagi lagi , senyuman kecil milik Ariel keluar. Dan lagi lagi , terjadi sebuah pesta didalam jantung Sergio.




###



Malam ini sangat dingin dan gelap. Beruntung bintang dan bulan masih ingin muncul untuk menerangi kegelapan malam. Ariel yang bosan memilih untuk mendengarkan musik dari ponselnya. Sinyal di sana tidak memungkinkan untuk mengabari orang tuanya.

Akhir akhir ini , Ariel sangat menyukai lagu Sad Song. Menurutnya , lagu itu sangat menggambarkan perasaannya apabila tanpa Sergio didekatnya.

Mulut Ariel bergerak ikut bersenandung. Suaranya yang indah itu pun terdengar oleh beberapa orang disekitarnya. Suara Ariel memang enak didengar. Apalagi impian terbesar Ariel adalah menjadi seorang penyanyi terkenal dimasa depan.

Dikamar tidur pribadi milik Ariel , terpampang jelas sebuah tulisan besar yang memotivasi dirinya apabila Ariel tiba tiba berpikir untuk menyerah.

ARIEL'S LIFE GOALS!
GUE HARUS YAKIN KALAU BISA WUJUDIN LIFE GOALS GUE!

1. PERINGKAT SEKOLAH
2. JADI PENYANYI TERKENAL
3. DAPET PASANGAN YANG SETIA
4. NIKAH DI OUTDOOR GAMAU INDOOR
5. PUNYA ANAK DUA

P.S. nomor tiga , enggak ganteng juga enggak apa apa , tapi jangan yang sama sekali enggak ganteng hehe. Minimal mirip Manu Rios lah ya. hehe.

- Ariel Piternus!


Kira kira seperti itulah tulisan besar yang tergantung di kamar Ariel. Ariel akan bangkit dan bersemangat kembali setelah melihat tulisan itu.

Impian Ariel yang ketiga mungkin sudah terwujud. Saat ini , Sergio yang menjadi pacarnya. Baik , setia , tampan , dan tentunya sesuai dengan kriteria Ariel yang terdapat di kolom catatan. Mirip Manu Rios! Nyatanya wajah Sergio tidak berbeda jauh dengan idola Ariel tersebut.

Ariel tersenyum sendiri setelah memikirkan itu semua. Sebuah panggilan membuatnya melepas earphone yang menutup telinganya.

"Eh? Tiara. Ada apa?"

"Mm... Ikut gue kesana yuk?" ucap Tiara langsung.

Tentu saja Tiara bukan tipe orang yang mau bekerja sama sekalipun dapat menguntungkan dirinya. Dia memilih melakukannya sendiri karena menurutnya itu lebih mudah.

Tiara memilih memisahkan Ariel dan Sergio dengan caranya sendiri. Tanpa bantuan Samuel atau yang lainnya.

Ariel menaikkan alisnya.

"Kemana? Ngapain?"

"Enggak. Temenin gue liat liat sekitar sini , sekalian mau nyari udara segar. Boleh enggak?"

Awalnya Ariel ragu karena untuk apa Tiara melihat lihat sekitar saat malam hari yang gelap ini. Namun akhirnya Ariel pun menerima ajakan Tiara.

"Yaudah deh , gue ambil jaket sama senter dulu , ya? Lo tunggu bentar."

Tiara mengangguk. Senyum jahat Tiara pun terbentuk dengan jelas. Tak lama , Ariel keluar dari tenda dengan memakai jaket dan tangannya memegang sebuah senter. "Yuk!"

Mereka pun mulai berjalan ke sembarang arah. Sergio tidak mengetahui hal ini karena para peserta laki laki disuruh untuk berkumpul.

"Dingin banget ya." ucap Ariel seraya memeluk tubuhnya sendiri.

Tiara yang berjalan di belakang Ariel mencari cara untuk meninggalkan Ariel ditengah hutan ini.

"Em... Iya nih..."

Ariel berhenti dan berbalik badan. "Lo mau liat liat apa? Ini udah malem dan gelap."

Sayangnya Tiara tidak menemukan jawaban yang tepat atas pertanyaan Ariel. Akhirnya dia memilih menjawab

"Liat langit... Iya... Malem ini langitnya bagus banget..."

Kepala Tiara menoleh ke atas dan diikuti oleh Ariel.

"Em... Jalan lagi yuk?" ajak Tiara.

Ariel melirik Tiara dan mengangguk.

Mereka terus berjalan. Saat ini , mereka sudah agak jauh dari tempat mereka mendirikan tenda. Seiring mereka berjalan , sampailah mereka di tempat yang sepi dan lumayan gelap.

Tiara pun melancarkan rencananya. Untung saja Ariel berjalan di depannya dan dirinya agak jauh jaraknya dari Ariel.

Langkahnya perlahan mundur. Menjauh dari Ariel yang sendirian di depan sana dan sibuk melihat lihat dengan senternya.

Semakin jauh dan semakin jauh. Saat dirasanya sudah sangat jauh dengan Ariel , dirinya pun segera kembali ke tempat mendirikan tenda.

Ariel sendirian didalam hutan yang gelap dan dingin. Dirinya masih belum menyadari bahwa Tiara meninggalkannya di tengah hutan. Ariel masih saja asyik melihat lihat sekitar dengan senternya.












                             - Serriel -









HAI! 👋 Apa kabar kalian? Baik yaa!
Lalu apa yang bakal terjadi sama Ariel? Kejadian kayak begini bener bener keulang lagi sama Ariel.
Setelah masalah ini selesai , apakah Ariel masih mau melanjutkan hubungannya sama Sergio?
NEXT! 😝😝
Keep vote gais! mi luv youuu! 😘😘😘😘😘





Pokračovat ve čtení

Mohlo by se ti líbit

402K 1.7K 16
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
393K 22.1K 29
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...
622K 27.2K 42
Siapa yang punya pacar? Kalau mereka selingkuh, kamu bakal ngapain? Kalau Pipie sih, rebut papanya! Pearly Aurora yang kerap disapa Pie atau Lily in...
2.1M 10.1K 17
LAPAK DEWASA 21++ JANGAN BACA KALAU MASIH BELUM CUKUP UMUR!! Bagian 21++ Di Karyakarsa beserta gambar giftnya. 🔞🔞 Alden Maheswara. Seorang siswa...