Cinta tak bersyarat (✓)

By TeamAlki

58.6K 6.4K 1.2K

jika seorang laki laki biasa mencintai seorang gadis luar biasa apakah harus dengan sebuah syarat? More

CTB 1
CTB 2
CTB 3
CTB 4
CTB 5
CTB 6
CTB 7
CTB 9
CTB 10
CTB 11
CTB 12
promo
CTB 13
CTB 14
CTB 15
CTB 16
CTB 17
CTB 18
CTB 19
boongan 😂😂😂
CTB 20
CTB 21
CTB 22
CTB 23
CTB 24
CTB 25
CTB 26
CTB 27
CTB 28
CTB 29
CTB 30
CTB 31 (perkenalan)
CTB 32
CTB 33
CTB 34
CTB 35
CTB 36
CTB 37
CTB 38
CTB 39 (end?)
CTB 40 (end)

CTB 8

1.5K 201 15
By TeamAlki

Jangan lupa tekan ⭐ sebelum membaca dan tinggalkan jejak diakhir cerita.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan

Happy reading 😘😘😘

"Ayo masuk"ajak Yuki pada yang lain agar ikut masuk kedalam,Yuki tidak menyadari kehadiran seseorang yang saat ini tersenyum memperhatikan Yuki saat dia mulai membuka pintu tersebut.

Yuki memincingkan matanya saat menyadari ada orang lain berdiri tidak jauh dari tempat Yuki berdiri saat ini.

"Kamu...

"Sayang kamu datang"

Deg

Sayang.batin Yuki menatap Gio tidak suka,ya saat ini Yuki berada di apartemen milik keluarganya yang dikelola oleh Hito kakak keduanya dan tempat yang saat ini Yuki datangi adalah tempat dimana biasa melampiaskan kerinduannya kepada sang kekasih,eh ralat mantan kekasih yang tak lain tak bukan adalah Gio tapi itu dulu sebelum hubungan mereka sedikit renggang.

"Ngapain kamu disini?"tanya Yuki dengan wajah datarnya.

"Stop"ucap Yuki sedikit teriak saat Gio ingin mendekatinya.

"Sini"ajak Yuki yang langsung narik pergelangan tangan Al agar dia duduk disofa dikuti Gibran dan Winona.

"Kalian tunggu disini dulu,kalo butuh minuman atau makanan kalian bisa kedapur yang berada diujung sana dan kalo mau kekamar mandi ada disebelah dapur,aku mau bicara sama orang tidak tau diri ini dulu"ujar Yuki menunjuk sudut ruangan yang merupakan dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi baru Yuki menarik Gio agar mengikutinya.

Apa dia orang yang nyakitin Yuki,ngapain mereka masuk kamar berdua.batin Al yang merasa tidak suka dengan kedekatan Yuki dan orang yang belum dia kenal tersebut.

Winona dan Gibran yang melihat pandangan Al mengarah dipintu dimana Yuki dan laki laki tadi masuk keduanya tersenyum dan saling lirik satu sama lain.

"Kalo sayang bilang saja kenapa kak"ujar Winona sambil nyenggol lengan Al yang sedikit terkejut karna sempet melamun.

"Kak haus gak?"tanya Winona menepuk pundak Al yang hanya mengangguk.

"Betar ya Winona ambilin minum dulu,tadi kan kak Yuki sudah izinin"ujarnya yang berjalan kearah dapur yang tadi ditunjuk oleh Yuki.

Winona membuka kulkas yang ada di dapur tersebut,matanya membulat melihat banyaknya persediaan makanan dan minuman didalam kulkas tersebut,dapur yang tertata rapi dengan desain yang begitu pas.

Winona mengambil beberapa minuman kaleng dan makanan yang ada didalam kulkas,dia mengambil secukupnya karna dia juga merasa tidak enak karna ini bukan rumahnya,meskipun sudah diizinkan tapi bukankah tidak sopan kalo mereka mengambil seenaknya sendiri.

.

.

Tadi wanita paruh baya itu terus saja mondar mandir membuat sang anak memutar bola matanya dengan jengah.

"Ma duduk kenapa si!"ujar Hito yang melihat mama Wina terus saja bolak balik dihadapannya.

"Kak coba telfon adik kamu tanyain kenapa belum sampe rumah juga"perintah mama Wina yang langsung duduk disebelah Hito.

Baru saja Hito ingin mencari kontak sang adik tapi tiba tiba saja ponselnya bergetar dan nama sang adik terpampang jelas dilayar ponselnya dengan segera Hito menggeser tombol hijau pada layar tersebut.

"Adik ma"ujar Hito dengan antusiasnya.

"Hallo,Assalamu'alaikum ka"

"Waalaikumsalam dek,kamu dimana ini mama dari tadi nanyain kamu,mama khawatir"

"Aku sudah didepan tapi enggak bisa masuk,diluar rumah banyak wartawan"

"Yaudah adik kemana gitu dulu,nanti kalo udah aman Kakak kabari"

"Apa setiap hari selama Yuki tidak dirumah selalu seperti itu?"

"Iya dek,sudah tiga hari ini dari pagi sampai tengah malam rumah kita banyak satpamnya"

"Sampai jam berapa?"

"Biasa jam 12an sudah sepi dek,kamu kerumah Keyna aja dulu atau Nina kan bisa daripada ke apartemen takutnya mantan kamu disana kakak belum sempet ganti kodenya,kamu hati hati dek"

"Baiklah,aku tau itu"

"Yaudah kamu baik baik, Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

"Gimana?"tanya sang mama setelah Hito meletakkan ponselnya diatas meja.

"Yuki sudah didepan tapi mama tau sendiri diluar masih banyak wartawan jam segini"

"Terus adik kamu gimana?"

"Hito suruh kerumah Keyna atau gak ketempat Nina"

"Syukurlah kalo sudah diJakarta"jawab mama Wina yang beranjak dari duduknya.

"Lah,mama mau kemana?"teriak Hito karna sang mama sudah menjauh dari Hito.

"Telfon papa kalian"

.

.

Keyna POV

Baru saja gue turun dari mobil bersama Nina,gue bisa melihat diluar pagar masih ada beberapa wartawan yang sudah beberapa hari ini selalu nongkrong didepan rumah gue.

Gue masuk dengan Nina karna kebetulan mama sama papa gue seminggu kedepan ada kerjaan diParis jadi gue minta Nina untuk tinggal dirumah gue selama ortu gue tidak ada seperti bulan bulan sebelumnya Nina akan dengan setianya menemani gue, bukan hanya Nina doang,tapi kadang Yuki juga.

Saat gue masuk kedalam kamar diikuti Nina tiba tiba saja ponsel gue bunyi,betapa senangnya saat melihat nama yang tertera pada panggilan masuk diponsel gue, dengan segera gue geser icon berwarna hijau pada layar .

"Hallo Assalamu'alaikum key"salam Yuki dari sebrang

"Waalaikumsalam Ki,Lo dimana,lo baik baik baik saja kan,Lo tidak apa apa kan Ki,Lo sudah makan belum,Lo sek....

Jawab gue yang langsung memberi banyak pertanyaan untuk Yuki tapi belum selesai gue melontarkan pertanyaan untuk Yuki,dia sudah terlebih dulu memotong ucapan gue.

"Gak usah bahas itu dulu,nanti gue ceritain kalo kita ketemu,oh ya kalo gue sekarang kerumah Lo aman gak?"tanyanya pada gue

"Sekarang gue sama Nina ni,papa mama ada kerjaan diParis,tapi diluar ada beberapa wartawan sudah beberapa hari ini nongkrong didepan rumah"jawab gue

"Yah terus gue gimana dong?"tanyanya,gue tau dia pengen banget kerumah gue,tapi gue juga engga mau ambil resiko kalo ada wartawan yang tau.

"Lo ke apartemen aja,soalnya rumah Nina pasti juga ditongkrongin wartawan"ujar Gue sambil tertawa kecil.

"Ok kalo gitu,nanti kalo semua sudah selesai gue ceritain semuanya"

"Siap pokonya gue tunggu"

"Iya iya,yaudah Lo istirahat,maaf gara gara aku kalian ju...

"Lo ngomong apa sih,udah ah gue mau mandi dulu,Lo hati hati, assalamualaikum"gue potong aja ucapan Yuki yang pasti akan mendramatisir keadaan dan minta maaf dengan berlebihan.

"Waalaikumsalam"pasrah Yuki dari sebrang yang langsung matiin telfonnya.

"Yuki?"tanya Nina yang hanya gue jawab dengan anggukan.

"Lo mandi sana,biar gue mandi dikamar mandi luar"ujar Gue kepada Nina yang sudah membawa handuk diletakkan dipundaknya seperti tukang bejak aja dia.

.

.

Dua anak manusia yang sudah lima menit lalu berada didalam didalam satu ruangan tersebut tidak ada yang memulai bicara,mereka sama sama bungkam Sampai akhirnya Yuki memutuskan untuk mengawali pembicaraan antara mereka.

"Ok, kebetulan kamu disisi aku cuma mau bilang kalo keluarga kita harus ketemu karna awal pertemuan kita baik baik saja dan aku ingin kita berakhir juga dengan baik baik"ujar Yuki tanpa ada keraguan sedikitpun.

"Apa kamu serius dengan ucapan kamu yang?"

"Stop panggil aku dengan panggilan itu,dan mulai sekarang panggil aku dengan panggilan Yuki"tegas Yuki yang tidak suka Gio masih memanggil namanya sayang.

"Tidak adakah kesempatan untukku,aku menyesal dan aku masih sayang sama kamu Ki"mohon Gio yang sudah jongkok dengan tangannya menggenggam tangan Yuki yang saat ini duduk diatas ranjang.

"Maaf aku tidak bisa,bukankah kamu sendiri sudah tau aku orangnya gimana?"tanya Yuki yang tidak akan goyah dengan keputusan yang sudah ia buat"aku tidak akan pernah mengambil lagi apel yang sudah aku gigit dan jatuh ketanah,karna masih banyak apel apel lain yang masih utuh"ujarnya lagi secara tidak langsung menyindir Gio.

Yuki bisa melihat kedua sudut Gio sudah basah,tapi Yuki tidak akan semudah itu percaya atau terperdaya dengan rayuan Gio karna menurut Yuki sekali membuat kesalahan maka dia akan terus salah dimana Yuki,katakan Yuki egois tapi dia hanya seorang gadis yang memiliki perasaan yang sensitif.

"Dan satu lagi jangan pernah menginjak kaki kamu lagi disini"ujarnya yang langsung meninggalkan Gio yang masih terdiam jongkok dengan posisi yang sama.

Yuki keluar dan berjalan kerah Al,Winona dan Gibran yang saat ini masih duduk disofa dengan minuman kaleng dihadapannya.

Selang beberapa menit Gio berjalan kearah Yuki dan langsung pamit,Yuki bisa melihat betapa kacaunya Gio tapi seolah tak peduli Yuki asik dengan dunianya sendiri.

Al menatap Yuki heran,tapi Al bisa melihat kalo Yuki tidak baik baik saja untuk saat ini.

Setelah kepergian Gio kini mereka berencana pindah kesofa ruang santai dengan Yuki dan Winona yang duduk disofa sedangkan Al dan Gibran dibawah dengan stik PS ditangannya,mereka sebenarnya tidak enak tapi karna paksaan dari Yuki akhirnya mereka main.

"Na kamu mau ice cream?"tanya Yuki pada Winona yang tengah lihat majalah majalah milik Yuki.

Yuki berjalan kearah dapur,dia mencari sesuatu yang bisa membuat fikirannya tenang siapa tau masih punya stok coklat karna dia pernah mendengar kalo dengan makan coklat saja bisa meringankan beban yang ada.

"Na"panggil Yuki sedikit keras menyuruh Winona agar mendekat.

"Kamu mau?"tanya Yuki melihatkan coklat dan Ice cream yang ada,Winona tidak menyangka diflezer banyak simpanan ice cream dengan beraneka ragam rasa.

"Emang Winona boleh minta kak?"pertanyaan bodoh,untuk apa Yuki menawarkan padanya kalo tidak boleh.

"Kamu itu aneh ya Na,ya tentu boleh mau kamu habisin juga boleh,tapi kalo demam ditanggung sendiri"ujar Yuki sambil terkekeh"eh tapi gak apa apa kali ya kan ada dokter sayang"goda Yuki yang membuat Pipi Winona merona.

Al dan Gibran memperhatikan dua gadis yang tengah asyik menikmati ice cream dan coklatnya duduk bersebelahan dimeja makan.

Apa mereka gak takut gemuk ya malam malam gini makan gituan.

Begitulah pemikiran Al dan Gibran saat ini,mereka sudah selesai main game saat menoleh kebelakang ternyata Yuki dan Winona sudah tidak ada,terus keduanya bangkit dan ingin mencari mereka eh taunya dua gadis itu tengah menjalani proses pembekakan pada tubuh.

Selesai makan Yuki dan Winona membereskan dapur dan sampah sampah yang ada sebelum mereka meninggalkan apartemen Yuki.

"Ayo pulang"ajak Yuki setelah melihat jam dipergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 11.45,Yuki yang melihat xpresi ketiga orang tersebut seolah bertanya pulang kemana Yuki hanya tersenyum sebelum dia menjawab.

"Kerumah yang tadi"jawab Yuki yang dapat anggukan kompak dari ketiganya yang awalnya bingung dengan ucapan Yuki.

Mereka keluar dari apartemen,tidak lupa Yuki mengganti pin masuk kedalam apartemen miliknya.

S

K

I

P

Mobil tua tersebut berhenti tepat dihalaman kediaman Kato, setelah Yuki mengeluarkan kepalanya agar dibukanya gerbang rumahnya yang nyatanya memang langsung dibuka oleh satpam rumahnya.

"Ayo turun"ajak Yuki yang sudah terlebih dahulu turun,Yuki membukakan pintu belakang agar Winona segera turun.

"Assalamu'alaikum"salam Yuki sambil mengetok pintu rumahnya diikuti ketiga orang yang berdiri dibelakangnya melihat sekeliling rumah Yuki yang terlihat sangat megah itu.

"Waalaikumsalam,udah sampe dek?"ujar Hito yang membukakan pintu untuk Yuki.

"Iya"jawab Yuki yang langsung masuk setelah mencium tangan Hito diikuti ketiga orang dibelakangnya.

"Duduk dulu"ujar Hito mempersilahkan ketiganya duduk, sedangkan Yuki sudah berlari kedapur karna dia merasa tenggorokannya kering.

"Diminum dulu"ujar Yuki membawa minuman dan beberapa makanan yang dia taruh diatas meja.

"Ki kita pamit pulang ya"ujar Al yang merasa tidak enak berada dirumah Yuki.

"Ini udah malem Lo Al,besok aja pulangnya aku masih pengen tidur sama Winona"ujar Yuki yang melarang Al untuk pulang.

"Iya Al,disini aja dulu lagian kalian belum ketemu mama"timpal Hito karna memang sang mama sudah tidur 1/2jam lalu.

"Tapi kita Enggak enak,nanti gimana kata orang sekitar"ujar Al karna dia merasa tidak pantas berada dirumah Al.

"Udah enggak usah mikirin orang lain,udah sana ganti baju dulu terus tidur"ujar Hito menyuruh Al dan yang lain istirahat.

"Tapi mereka enggak bawa baju ganti kak,punya kakak ada banyak kan"cengir Yuki memeluk lengan sang kakak yang mengusap lembut kepala Yuki.

"Bentar ya"ujar Hito yang langsung berjalan menaiki anak tangga.

"Kalian tunggu disini dulu ya aku siapin kamar untuk kalian"ujar Yuki berjalan kearah kamar tamu yang berada dilantai satu.

Sebenarnya Yuki hanya melihat kondisi kamar karna memang tiap hari kamar tamu itu selalu dibersihkan oleh bibi dirumah Yuki.

"Yuki kemana?"tanya Hito saat sudah kembali keruang tamu dengan beberapa potong baju dan celana ditangannya.

"Lagi nyiapin kamar kak"itu Winona yang jawab yang dapat anggukan dari Hito.

Al dan Gibran hanya diam sejak memasuki rumah tadi kalo tidak ditanya dia minder sungguh dia merasa tidak pantas berada dilingkungan Yuki.

"Sudah dek?"tanya Hito saat Yuki berjalan kearahnya.

"Sudah kak,mana"ujar Yuki menjulurkan tangannya kepada sang kakak yang langsung memberikan apa yang dibawa Hito.

"Suruh pakai aja,kakak mau istirahat dulu besok ada meeting pagi pagi"ujar Hito pada Yuki dan tidak lupa Hito mendaratkan ciumannya pada kening sang adik.
"Gue istirahat dulu,anggap aja rumah sendiri"ujar Hito menepuk pundak Al dan Gibran sebelum dia kembali menaiki anak tangga dan hilang dibalik pintu kamarnya.

"Al ini untuk ganti baju kamu sama Gibran,enggak usah sungkan"ujar Yuki menyerahkan pakaian yang dimaksud Hito tadi,semua masih terlihat baru dan wangi,Al sempet ragu tapi Yuki meyakinkan Al kalo dia akan marah kalo sampai Al tidak mau menerima baju tersebut.

"Oh ya Al kunci mobil kamu mana,biar dimasukkan kedalam garasi"ujar Yuki menjulurkan tangannya meminta kunci mobil Al.

Al menyerahkan kunci mobilnya kepada Yuki,dan setelahnya Yuki keluar rumah menyuruh satpam keluarganya memasukkan mobil milik Al.

"Ayo sudah larut kalian ganti baju langsung istirahat"ajak Yuki pada Al dan Gibran yang berjalan menuju kamar tamu diikuti ketiga orang dibelakangnya.

Yuki menunjukkan kamar mandi dan handuk yang ada dikamar tersebut,Gibran dan Al terheran heran melihat dalam kamar tersebut,dan didalam kamar juga sudah tersedia minuman diatas meja.

Setelah menyuruh Al dan Gibran istirahat Yuki membawa Winona masuk kedalam kamar Yuki,Winona hanya melongo melihat kamar Yuki yang terlihat rapi dan bersih dengan tembok berwarna ungu muda ranjang berukuran besar dan beberapa lemari pakaian,dan ada lemari khusus untuk tas dan sepatu.

"Na kamu ganti baju dulu,pilih sendiri mau pake yang mana"ujar Yuki membuka lemari yang hanya berisi baju tidur ,Yuki mengambil sepotong untuk dirinya dia menatap kearah Winona yang masih mematung melihat sekeliling kamar Yuki.

"Na"panggil Yuki lagi karna Winona masih belum sadar.

"Eh maaf kak apa?"tanya Winona berjalan kearah Yuki.

"Ganti baju dulu"ujar Yuki menyuruh Winona ambil baju tidur miliknya.

"Tapi kak me..

"Udah anggap rumah sendiri, seperti kamu menyuruh kakak mengaggap rumah kalian menjadi rumah kakak"ujar Yuki pada Winona.

Setelah keduanya ganti baju kini keduanya berbaring ditempat tidur Yuki yang empuk itu,Winona terus saja menilai keindahan kamar Yuki.

"Kamu suka?"tanya Yuki yang dapat anggukan dari Winona.

"Kalo kamu mau kamu bisa kok tinggal disini nemenin kakak Na"ujar Yuki karna memang dia selama ini merasa kesepian saat dirumah,semua orang sibuk dengan kerjaan masing masing.

"Pasti enggak boleh sama bunda kak,lagian kasihan bunda sama ayah kan"ujar Winona membuat Yuki berfikir ada benarnya juga ucapan Winona.

"Kalo gitu tiap libur kamu minta antar Al kesini"ujar Yuki menatap kearah Winona.

"Kalo kak Al mau"jawab Winona sekenanya.

"Yaudah tidur dulu udah malam"ujar Yuki yang membenarkan posisinya begitupun dengan Winona.

*

Tepat pukul 4:30am alarm disebuah kamar itu terdengar begitu nyaring membuat dua pasang mata yang masih terpejam itu mengerjapkan matanya,mereka adalah Yuki dan Winona yang langsung bangkit dari tidurnya,tiga hari tinggal dirumah Bunda Maia membuat Yuki mengikuti apa yang diajarkan selama disana bukannya dirumah sendiri Yuki tidak diajarkan oleh mamanya hanya saja dia sendiri yang selalu melewatkan paginya untuk menjalankan kewajibannya.

"Pagi na"sapa Yuki yang sudah duduk dengan menyadarkan kepalanya pada kepala ranjang.

"Pagi kak"jawab Winona yang yang langsung turun dari ranjang.

"Nyenyak tidurnya?"tanya Yuki yang dapat anggukan dari Winona.

"Bersih bersih dulu sana baru sholat,ambil baju sama handuk dulu"ujar Yuki yang berjalan kearah lemari mencari sesuatu.

Karna tidak ada pergerakan dari Winona Yuki membalikkan badannya menatap kearah Winona yang juga tengah menatap kearah Yuki.

"Sini"tarik Yuki pada tangan Winona.
"Pilih mau pake yang mana,tidak ada protes"mutlak Yuki yang tersenyum kearah Winona yang memasang mimik muka memelas dengan bibirnya dikerucutkan kedepan.

Winona mengambil handuk dan celana dibawah lutut dengan kaos berwarna biru,dia langsung masuk kedalam kamar mandi, sedangkan Yuki langsung keluar kamar setelah dia teringat sesuatu.

"Kak,kak Hito cepet buka"ujar Yuki menggedor pintu kamar Hito yang pasti sudah bangun.

"Kak"teriak Yuki lagi karna tidak ada Jawa dari dalam.

"Ka...

Klek

Pintu terbuka menampilkan seseorang dengan sarung dan baju panjang melekat pada tubuhnya tidak lupa peci bertengker pada kepalanya.

"Apa si dek teriak teriak"ujar Hito masuk kedalam kamar diikuti Yuki.

"Kak Yuki pinjem sarung sama baju panjang peci sekalian dua ya kak,buruan"paksa Yuki mendorong Hito kearah lemari pakaian miliknya.

"Ambil sendiri"tenang Hito membuka lemari khusus perlengkapan sholat miliknya.

Dengan mata berbinar segera Yuki mengambil pakaian lengkap dengan sarungnya,dan langsung keluar dari kamar Hito yang memperhatikan Yuki aneh dia geleng-geleng kepala yang langsung menutup pintu kamarnya.

Yuki sudah berdiri didepan pintu kamar ruang tamu,dia mengangkat tangannya ragu.

"Sayang"panggil sang mama yang tiba tiba berdiri dibelakang Yuki.

"Eh mama,ma sini deh"ujar Yuki narik tangan sang mama, sedangkan mama Wina melihat heran dengan tingkah anak gadisnya ini yang menurutnya tidak biasa.

"Kenapa sayang,kamu ngapain?"tanya mama Wina pada Yuki.

"Ma Yuki minta tolong kasih ini sama Al,mereka didalam"ujar Yuki menyerahkan apa yang dia ambil dari kamar sang Kakak dan langsung lari kembali menaiki anak tangga.

Yuki bisa melihat Winona yang masih sholat dengan segera Yuki meraih baju dan handuk dan langsung masuk kedalam kamar

Dilantai bawah Al menerima pemberian nama Yuki yang bilang kalo tadi Yuki menitipkan perlengkapan sholat untuk Al dan Gibran.

Senyum terukir dari bibir Al,Gibran yang melihat itu menepuk pundak Al menyadarkan Al yang seperti orang Gila.

"Lo suka sama Yuki Al?"

Pertanyaan itu membuat jantung Al tiba tiba berdetak lebih cepat dari biasanya, Al sendiri tidak tau apakah ini Cinta atau kagum dengan sosok artis tersebut.

Al hanya mengedikkan bahunya dan langsung masuk kedalam kamar mandi agar mereka bisa bergantian menggunakan kamar mandi dan menunaikan sholat subuh.


















































Maaf untuk typo dan terimakasih yang masih mau vote ataupun meninggalkan komentar kalian.





















































Selasa,22-05-2018
12.48pm

Continue Reading

You'll Also Like

656K 76.5K 60
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
103K 18.2K 36
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
1.3M 17.7K 45
ON GOING SAMBIL DI REVISI PELAN-PELAN. Start 18 November 2023. End? Cerita bertema 🔞, Kalau gak cocok bisa cari cerita yang lain terimakasih. Mars...
PENGASUH By venta

Fanfiction

68.8K 8K 56
Pusat organisasi pembunuh bayaran telah terbongkar dan menjadi buron oleh negara. Salah satu cabang dari organisasi ini, memilih untuk membanting set...